Fakta Dua Wanita di Kota Bekasi Pamit Pengajian Selesai Dibunuh dan Dicor 2023

Fakta-Fakta Dua Wanita di Bekasi Pamit Pengajian Selesai Dibunuh dan Dicor

Kota Bekasi, Propinsi Jawa Barat, digemparkan dengan penemuan dua mayat wanita dicor. Insiden itu berlangsung di rumah kontrak Jalan Nusantara 3, RT 11 RW 22, Kelurahan Asajaya, Kecamatan Kota Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Kota Bekasi

Ke-2 korban pembunuhan dengan inisial Y (48) dan HP (45). Saat itu, di lokasi pula ditemui seseorang pria dengan inisial P yang dikira menjadi eksekutor pembunuhan. Pria itu selanjutnya wafat sebelumnya memperoleh perawatan klinik.

Masalah ini tersingkap saat masyarakat temukan tersangka pelaksana pada situasi berlumuran darah. Di lengan pria itu ada cedera irisan.

Robert (27), masyarakat di tempat menjelaskan, pria itu diketemukan di Senin (27/2) malam sewaktu seseorang lelaki hadir cari istrinya. Lelaki itu menyangka istrinya ada di sewaan itu.

Keragua-raguan lelaki itu kian kuat saat menyaksikan sendal serta tas punya istrinya di kontrak itu. Sehabis memohon ijin pemilik sewa, laki laki itu bersama polisi merusak pintu sewaan itu.

“Itu yang diwaspadain bapak-bapak karena ada sendal sama tas punya istrinya,” ujarnya.

Berikut beberapa bukti masalah itu:

Tersangka Eksekutor Seseorang Pekerja Material

Pria dengan inisial P, sebagai tersangka aktor pembunuhan dan pengecoran dua wanita di Kota Bekasi.

Kapolres Metro Kota Bekasi Kota Kombes Hengki memperjelas, TKP penemuan mayat itu sebuah kontrak yang disinggahi oleh P mulai sejak 3 tahun saat lalu.

Tersangka aktor sendiri adalah seorang pekerja dalam suatu toko material.

“Inisial P kontrak di sini telah lebih kurang 3 tahun dari 2019 atau 2019 akhir berdasar informasi RT,” ucapnya.

Ditumpuk dan Dicor di Bawah Tangga

Dua jasad wanita yang meninggal di rumah sewa di Jalan Nusantara 3, Kelurahan Asajaya, Kecamatan Kota Bekasi Utara, Kota Bekasi ditemui dengan keadaan dicor di lantai. Dua wanita itu dengan inisial HP dan Y.

Hengki menyampaikan, dua jasad wanita itu dijumpai dalam status bertingkat serta dicor memakai semen dan kerikil di bawah tangga tempat tinggal sewaan.

“Dicor itu ubin betul-betul ubin lama di bawah tangga, selalu ditutup dengan coran semen dan batu kerikil, tidak ada kedalaman, situasi korban lempeng dan ditumpuk,” ujarnya, Selasa (28/2).

Ke-2 Korban Boncengan Hadir ke TKP

Kota Bekasi

Dua wanita sebagai korban pembunuhan oleh tersangka dengan inisial P ini, lanjut Hengki, sebagai masyarakat Cakung, Jakarta Timur. Ke-2 nya keluar dari tempat tinggalnya boncengan sepeda motor.

“Iya betul berdasar pada info dari suami yang tadi malam kita mintai info,” ucapnya.

Tersisa material seperti batu kerikil berbaur semen yang diperkira dipakai pelaksana buat memendam ke-2 korbannya dengan dicor saat ini masih dilihat di muka rumah kontrak. Material itu turut ditangkap untuk jadi tanda untuk bukti pada masalah ini.

“Iya, tersisa yang terdapat di muka ini yaitu tersisa pembelian serta kita udah punyai bukti-bukti itu, pembelian di toko mana. Belinya Senin pagi,” tuturnya.

Korban Pamit ke Suami Turut Pengajian
Tersangka pelaksana pembunuhan dua wanita dengan inisial P, dijumpai sebagai kawan dari korban yang dengan inisial HP (48). Sementara Y (45) sebagai kawan HP.

Dua jasad wanita sebagai korban pembunuhan itu diketemukan pada keadaan dicor di lantai dalam rumah sewa.

Hengki menyampaikan, HP serta Y diberitakan lenyap semenjak Minggu (26/2). Sebelumnya lenyap, Y sebelumnya sempat ijin pamit ke suaminya untuk ikuti pengajian.

“Hari Minggu mereka pamit sama suaminya untuk pengajian dan hingga sampai Senin semalam dijumpakan. Hari Selasa ini dipastikan udah meninggal,” ujarnya, Selasa (28/2).

Pola Pembunuhan Diperhitungkan lantaran Hutang

Corak pembunuhan dua wanita di Kota Bekasi masihlah dalam pengumpulan bukti-bukti polisi. Tapi dugaan kuat pembunuhan itu dilandasi problem hutang.

Ditambah lagi, didapati bila satu diantara korban dengan inisial Y sama-sama mengenal dengan pelaksana dengan inisial P. Mereka bekerja di perusahaan yang serupa di satu diantaranya perusahaan yang menghasilkan besi di Daerah Rawapasung, Kelurahan Kota Baru, Kota Bekasi.

Riyadi, tetangga Y menyangka pola pembunuhan ini dilandasi problem hutang. Sebab didapati aktor miliki hutang pembayaran besi ke korban.

“Sangkaannya ada hutang, P ada setoran bill pembayaran besi ke korban, tetapi mundur-mundur selalu. Saya tidak tahu nominalnya berapakah,” katanya, Selasa (28/2).

Sangkaan konsep pembunuhan itu didukung dari narasi H, suami korban ke Riyadi. Ujarnya, eksekutor awalnya pernah mengunjungi rumah korban di Cakung, Jakarta Timur waktu lalu.

Ketika itu, aktor punya niat mempertaruhkan sepeda motor untuk tutupi hutang pembayaran bill suatu perusahaan yang pesan besi lewat pelaksana. Tetapi niatan pelaksana tertolak oleh korban dan suaminya.

“P ini kata Pak Heri (suami korban) sebelumnya pernah ke tempat tinggalnya. Ia saat itu ingin gadai motor, namun Pak Heri tidak ingin sebab itu motor kantor,” tuturnya.

Status Korban Terlacak GPS

Kota Bekasi

Dua wanita yang wafat dan jasadnya dicor di rumah sewaan sukses ditemui selesai terlacak GPS gadget.

Dua wanita dengan inisial Y serta HP ini awalnya tinggalkan tempat tinggalnya di Cakung Jakarta Timur sejak mulai Minggu (26/2) sore. Waktu itu mereka pamit pada suaminya buat mengikut pengajian.

Tapi seterusnya, dua wanita itu tidak kembali pulang. Selanjutnya H, suami Y, mendapatkan mereka berdua meninggal serta dipendam lewat cara dicor di tempat tinggal sewaan aktor dengan inisial P.

“Dijelajahi dari mobile phone yang titik GPS maps paling akhir ada pada sini yang di google maps itu, paling akhir aktif di titik sini,” kata Ketua RT 11, Purwo Darmanto, Selasa (28/2).

Untuk meyakinkan dua wanita itu ada dalam area itu, H bersama masyarakat mengecheck rekaman CCTV yang dipasang di kitaran rumah kontrak eksekutor. Dari rekaman CCTV dilihat dua wanita masuk ke sewa eksekutor di Minggu (26/2) kira-kira waktu 17.02 WIB.

“Disana hingga paling akhir jam 17.40 WIB tak ada rutinitas ke luar, dari sana diperiksa sama suaminya dipastikan betul,” sibak Purwo.

Menurut data yang diterima, tersangka pelaksana serta korban Y sama-sama kenal. Juga ke-2 nya dikatakan sebelumnya pernah satu sekolah.

“Infonya mengenal, ujarnya rekan SMP atau kawan SMA begitu di sekolah. Korban yang seorang Cakung, yang satu kembali orang Pulogebang, utamanya bukan penduduk Kota Bekasi,” ucapnya.

Jurnalis Kami : Berita Burung