Minyak dunia kuat didukung keinginan China dan pelemahan dolar

Minyak dunia kuat didukung keinginan keinginan China dan pelemahan dolar

Beritaburung – Harga minyak dunia kuat di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) karena keinginan keinginan China yang semakin kuat dan pelemahan dolar AS melewati kekuatiran mengenai pengurangan ekonomi global dan imbas peningkatan suku bunga pada pemakaian bahan bakar.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengangkutan Desember terangkut 54 sen atau 0,6 % jadi tinggal di 85,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah  Brent untuk pengangkutan Desember semakin bertambah 1,12 dolar AS atau 1,2 %, jadi ditutup pada 93,50 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak dunia

Sepanjang sesion perdagangan, ke-2 harga referensi sempat turun lebih satu dolar. Untuk minggu ini, WTI turun sekitaran 0,7 %, sementara Brent naik 2,0 %.

Harga kumpulkan beberapa support dari mundurnya dolar AS. Index dolar, yang menghitung greenback pada enam mata uang khusus yang lain, turun 0,79 % jadi 111,9900 di akhir perdagangan Jumat (21/10/2022). Secara bersejarah, harga minyak kebalikannya dengan harga dolar AS.

Dolar menurun pada sekeranjang mata uang sesudah sebuah laporan menjelaskan beberapa petinggi Fed sudah menyaratkan kegundahan yang semakin besar dengan peningkatan suku bunga besar untuk menantang inflasi, bahkan juga saat mereka di garis untuk meningkatkan suku bunga besar yang lain untuk November.

Beberapa pedagang tingkatkan status mendekati akhir minggu sesudah kontrak WTI November usai, tingkatkan volatilitas. “Umumnya ialah bermain akhir minggu ke segi long (beli),” kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC di New York.

Dalam pada itu, beberapa pedagang terus memandang implementasi dari pelambatan ekonomi global dan pengurangan produksi besar yang dipublikasikan awalnya bulan ini oleh Organisasi Beberapa negara Pengekspor Minyak dunia dan sekutunya, yang kelompok dikenali sebagai OPEC+.

“Terjebak di antara kekuatiran keinginan di satu segi dan suplai yang ketat di lain sisi, harga minyak peluang akan bergerak dalam kisan yang ketat,” riset energi di Commerzbank Research menjelaskan dalam sebuah catatan Jumat (21/10/2022).

Harga minyak dunia mendapatkan support sesudah Bloomberg News memberikan laporan jika Beijing sedang menimbang untuk menggunting masa karantina untuk pengunjung jadi tujuh hari dari 10 hari, walau tidak ada verifikasi sah dari Beijing.

China, importir minyak mentah paling besar di dunia, sudah mengaplikasikan limitasi ketat COVID-19 tahun ini, benar-benar memberatkan kegiatan usaha dan ekonomi dan kurangi keinginan bahan bakar.