5 Argumen Kenapa Seharusnya Tidak Perlu Cepat-cepat Besuk Ibu Melahirkan

5 Argumen Kenapa Seharusnya Tidak Perlu Cepat-cepat Besuk Ibu Melahirkan

Beritaburung – Dengar orang paling dekat barusan melahirkan tentu saja jadi berita baik untuk kita. Terutama bila dia sebagai keluarga atau teman dekat tersayang. Keinginan berjumpa untuk menyaksikan keadaan si ibu dan buah hatinya tentu semakin membuncah.

Tetapi, seharusnya batalkan niat untuk cepat-cepat menengok ibu melahirkan. Ini tidak dianjurkan dengan deretan argumen yang sudah diringkas di bawah ini. Yok, baca supaya mengetahui kapan waktu terbaik untuk menengoknya.

1. Ibu masih perlu menyesuaikan dengan kondisi

Lewat proses persalinan pasti bukanlah hal gampang. Pikirkan, ibu harus berusaha hidup dan mati untuk si buah kesayangan. Jalani peralihan dari periode kehamilan ke pasca-persalinan perlu penyesuaian yang untuk mayoritas ibu benar-benar tidak gampang. Proses ini benar-benar meletihkan karena mengambil alih banyak energi dan pemikiran.

Karena itu, ibu membutuhkan lebih beberapa waktu untuk menyesuaikan dengan peranan baru yang dipakainya. Ibu harus juga lakukan bonding dengan si buah kesayangan. Dengan sedikit tunda lawatan, kita dapat memberi peluang untuk ibu melahirkan untuk mengolah kondisi yang dilewatinya.

2. Ibu memakan waktu beristirahat cukup

perlu istitrahat
Sama seperti yang diterangkan awalnya, proses melahirkan sangat berat dan mengambil alih tenaga. Belum juga, ibu umumnya kesusahan tidur pada malam hari karena harus mengurusi si buah kesayangan. Kekurangan istirahat pada ibu melahirkan bisa memacu beragam permasalahan seperti pengurangan produksi ASI dan sindroma baby blues.

Terima lawatan tamu tidak ada henti dicemaskan membuat ibu kerepotan. Saat yang seharusnya digunakan untuk istirahat pada akhirnya dipakai untuk bercakap-cakap dengan beberapa orang sekitaran. Karena itu, berkunjung ibu melahirkan seharusnya diundur sampai ibu betul-betul siap secara fisik dan psikis.

3. Situasi hati ibu belum konstan

bayi baru lahir
Selainnya kesehatan fisik, kesehatan psikis ibu melahirkan pun tidak bisa lepas dari perhatian. Karena peralihan dan fluktuasi hormon yang dirasakan ibu melahirkan, situasi hati ibu condong beralih-alih. Hatinya jadi lebih peka dibandingkan awalnya.

Kembali lagi, lawatan tamu yang semakin ganti selama seharian tidak mungkin ibu untuk mengatur dan memetakkan hatinya. Ibu menjadi lebih susah mengolah apa yang dirasa. Ini dicemaskan memacu beragam persoalan, seperti sindroma baby blues yang sering serang ibu melahirkan.

4. Perlu situasi aman untuk menyusui buah kesayangan

ibu melahirkan
Produksi ASI atau air susu ibu dikuasai banyak factor, satu diantaranya psikis ibu. Ini diterangkan lewat situs Dispensaire. Situasi tenang, keadaan badan yang santai, dan kosong destruksi dipandang seperti keadaan bagus untuk menyusui sang kecil.

Dengan terima lawatan tamu terus-terusan, ini jadi semakin susah didapat. Tidak tutup peluang, ini memacu depresi yang beresiko menghalangi produksi ASI.

5. Keadaan bayi baru lahir masih rawan dan peka

IBu dan bayi
Ini sebagai faktor penting yang penting diingat dan diutamakan untuk beberapa tamu saat sebelum menengok ibu melahirkan. Kebal bayi baru lahir belum juga berkembang prima hingga dia benar-benar rawan pada dunia sekitarnya.

Dunia luar dicemaskan bawa kuman penyakit yang pacu permasalahan kesehatan untuk bayi. Seringkali, adu fisik yang sudah dilakukan di antara pengunjung dengan bayi mengakibatkan persoalan, seperti kulit ruam. Pada jenjang selanjutnya, ini bukanlah mustahil memacu permasalahan kesehatan yang lain lebih serius.

Karena itu, berkunjung ibu melahirkan tidak perlu cepat-cepat dilaksanakan. Lewat situs Romper, dokter specialist anak di New Jersey Amerika Serikat, Dr. Leah Alexander, MD, FAAP, mengatakan jika lawatan seharusnya dilaksanakan satu bulan sesudah melahirkan.

Selainnya menimbang keadaan ibu, ini harus juga dilaksanakan untuk mempertahankan kesehatan bayi baru lahir. Maka dari itu, seharusnya menunda lawatan dan nantikan sampai ibu betul-betul siap, ya!