3 Wasit Wanita Siap Memahat Riwayat di Piala Dunia 2022

3 Wasit Wanita Siap Memahat Riwayat di Piala Dunia 2022

Jakarta, Beritaburung – Piala Dunia 2022 Qatar tidak cuma jadi riwayat karena diadakan di teritori Timur tengah untuk pertamanya kali. Catatan baru akan terukir, karena ada wasit wanita yang dipercayai pimpin laga dalam acara pesta sepak bola terbesar dunia ini.

Kedatangan wasit wanita telah diverifikasi FIFA. Walau demikian, wasit yang diputuskan sudah pasti eksper dan berkualitas.

“Kami secara jelas mengutamakan jika kualitaslah yang perlu untuk kami dan bukan gender,” kata Ketua Komite Wasit FIFA Pierluigi Collina dikutip First Post.

Saat sebelum kick-off pada 20 November 2022 kelak, yok lihat siapa wasit wanita di Piala Dunia 2022?

1. Stephanie Frappart


Stephanie Frappart.

Yang pertama namanya Stephanie Frappart, wasit asal Prancis. Ia sebagai wanita pertama kali yang jadi wasit di Ligue 1 pada 2019 kemarin.

Wanita berumur 38 tahun ini telah eksper pimpin beberapa laga dengan tekanan tinggi. Satu diantaranya, pimpin final Piala Super UEFA 2019 saat Liverpool bertemu Chelsea.

Frappart akui terharu karena dipercayai FIFA pimpin pertandingan di Piala Dunia 2022. Karena, ia tak pernah mengharap menjadi pengadil laga di gelaran empat tahunan itu.

“Saya betul-betul terjamah karena saya tidak menginginkan ini. Tidak kurang besar dari Piala Dunia,” kata Frappart.

2. Yoshimi Yamashita


Selanjutnya, ada Yoshimi Yamashita yang sebagai wakil wasit wanita asal Asia. Sama dengan Frappart, Yamashita sebagai pengadil laga yang kaya pengalaman.

Ia pernah jadi wasit di Liga Champions Asia 2019, Piala Dunia Wanita 2019, dan Olimpiade 2020. Selainnya jadi wasit, ia sebagai pelatih kesehatan.

“Tak pernah terpikirkan. Ini ialah tanggung-jawab besar tetapi saya suka memiliki,” tutur Yamashita.

3. Salima Mukansanga

Wasit Wanita
Salima Mukansanga jadi daftar yang paling akhir dalam daftar wasit wanita di Piala Dunia 2022. Wasit berumur 34 tahun itu mempunyai pengalaman yang serupa seperti Yamashita.

Yang memikat, Salima sebetulnya ingin menekuni di bola basket. Tetapi, karena aksesnya susah, ia putar haluan ke sepak bola.

“Saya menyenangi bola basket, dan ingin melakukan dengan benar-benar serius. Tetapi, akses ke sarana dan pelatih bola basket susah. Demikianlah langkah saya jadi wasit, yang tak pernah saya sesalkan. Saya menyenanginya,” kata Salima.