Sel Panel Surya sebagai Sumber Listrik Alternatif saat Listrik Mati
Sel Panel Surya sebagai Sumber Listrik Alternatif saat Listrik Mati
Beritaburung – Mati listrik sebagai hal yang paling menyebalkan. Kembali asyik beraktivitas, eh tiba-tiba lampu dan barang elektronik mati. Jangan berduka, mayoritas rumah dan bangunan di Indonesia pernah rasakan mati listrik. Ini ada karena perawatan kabel jaringan listrik, debit air pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkurang, dan sebagainya.
Supaya aktivitas tetap lancar saat listrik mati, sudah tentu perlu sumber energi listrik alternatif. Salah satunya adalah energi dari panas matahari atau energi solar. Diambil Pertamina, Indonesia sebagai satu diantaranya negara yang cocok tingkatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) karena beriklim tropis.
Hal di atas didukung oleh kemampuan keseluruhnya energi surya Indonesia beberapa 207.898 MW, seperti diambil Kementerian ESDM. Selain itu, energi solar sebagai energi yang ramah lingkungan dan terhitung ke Energi Baru Terbarukan (EBT). Betul-betul sayang jika kemampuan energi ini tidak dikembangkan dengan maksimal.
Lika-Liku Implikasi Sumber Energi Surya Di Indonesia
PLTS terbagi dalam beberapa puluh sel surya yang berpadu pada panel surya. Sel surya itu mengonversi panas matahari jadi energi listrik, seperti diambil Interesting Engineering. Peletakan panel surya pun tidak sepenuhnya perlu tempat khusus, seperti PLTA yang memerlukan waduk di dekatnya untuk sumber air.
Panel surya dapat dipasang pada atap rumah, bangunan, tempat industri, tempat perkebunan, dan sebagainya. Sudah ada sebagian kecil bangunan di Indonesia yang memasangnya, salah satunya Stasiun Kereta Api Batang di Jateng.
Kelebihaannya. PLTS pun tidak harus dimiliki pemerintah atau beberapa perusahaan besar, tetapi setiap rumah dapat mempunyai. Cukup hanya memasang beberapa panel surya di atap rumah, masyarakat memiliki PLTS atap pada tempat tinggalnya. Jika aliran listrik dari PLN mati, karenanya PLTS itu siap menyuplai listrik ke rumah.
Tapi, pembangunan PLTS per rumah seringkali mengalami permasalahan yang besar, salah satunya besarnya biaya material dan peletakan panel surya, seperti diambil Green Journal. Ini tidak boleh didiamkan karena akan merusak target pencapaian EBT 2025.
Jalan keluar untuk kenaikan panel surya di Indonesia
Untungnya, pemerintah cepat responsive dalam kenaikan energi surya untuk masyarakat. Jalan keluarnya adalah Hibah Sustainable Energy Fund (SEF) yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, dan Kementerian Keuangan.
Hibah SEF tidak cuma ditujukan untuk masyarakat yang ingin memasang panel surya pada tempat tinggalnya, tetapi juga untuk industri, sekolah, rumah sakit, dan rumah melaksanakan ibadah. Untuk mendapat hibah ini, pemohon untuk hibah ini harus penuhi persyaratan yang ditetapkan.
Banyaknya PLTS atap yang dipasang secara mandiri akan punya pengaruh pada pertambahan investasi pada kenaikan EBT. Karena itu, masyarakat yang memasang PLTS itu tidak selama-lamanya tergantung ke aliran listrik PLN. Masyarakat jadi unggul karena mampu menghasilkan sumber listrik sendiri.