[REVIEW] Barbarian, Film Seram Paket Komplet Penuh Plot Twist
[REVIEW] Barbarian, Film Seram Paket Komplet Penuh Plot Twist
Beritaburung – Dalam film seram, kedatangan jump scare menjadi salah satunya komponen yang sanggup memancing perasaan takut dari pemirsa. Tetapi, seringkali juga ada film seram yang memercayakan jalur tidak tersangka alias plot twist untuk membikin pemirsa terdiam di bangku mereka.
Salah satunya film seram yang mengaplikasikan tehnik itu ialah Barbarian (2022). Sebetulnya, film instruksi Zach Cregger ini sudah tampil di Amerika Serikat semenjak 9 September kemarin. Tetapi, Disney+ baru berpeluang melaunchingnya pada 26 Oktober 2022.
Sukses membuat pemirsa menebak sampai akhir, sebetulnya seseru apa, sich, film yang diperankan oleh Bill Skarsgård ini? Tidak gunakan lama, langsung baca ulasan film Barbarian berikut ini, yok.
1. Dibuka ala-ala film seram bertopik rumah hantu
Pernah merasakan peristiwa menjengkelkan berkaitan ganda reservasi? Dalam Barbarian, peristiwa itu menerpa Tess Marshall (Georgina Campbell) yang putuskan sewa Airbnb sepanjang mendatangi interviu kerja di Detroit, Michigan.
Ternyata, rumah yang dia sewa itu sudah dihuni dengan seorang pria namanya Keith Toshko (Bill Skarsgård). Awalannya, Tess menduga jika Keith sebagai penghuni liar atau orang jahat yang berencana suatu hal padanya.
Tetapi, kecurigaannya musnah saat Keith memperlihatkan bukti reservasi yang benar. Karena hari telah terlarut dan hujan makin deras, Tess memilih untuk terima penawaran bermalam dari Keith dan berniat menuntaskan permasalahan itu esok harinya.
Tetapi, sebuah fenomena terjadi saat malam harinya. Pintu kamar Tess yang sudah digembok mendadak terbuka secara misteri. Keith yang tidur di ruangan tamu juga tiba-tiba mengigau tidak keruan.
Bila menyaksikan skenario di atas, pemirsa tentu menduga jika Barbarian ialah film seram mengenai rumah berhantu. Tetapi, apakah benar begitu?
2. Jalan ceritanya sulit diterka, buat berprasangka buruk mulu!
Walau bukan seutuhnya film seram bertopik haunted house, Barbarian antiknya memiliki kandungan beberapa hal yang umum ditemui dalam film seram berdasar rumah menyeramkan. Satu diantaranya ialah ruangan bawah tanah alias lantai dasar.
Pada sebuah episode, Tess diceritakan terjerat di ruangan bawah tanah saat sedang ambil tisu toilet. Dalam film seram seperti Insidious (2010) atau The Conjuring (2013), episode itu umumnya jadi saat yang pas untuk hantu atau iblis memperlihatkan diri.
Tetapi, bukannya dedemit, Tess malah mendapati suatu hal lainnya di ruangan bawah tanah itu. “Suatu hal” itu sukses mengubah keraguan pemirsa yang sudah menduga-duga semenjak awalnya. Betul-betul di luar harapan!
3. Gerakan camera yang aktif sukses mempertebal situasi seram
Selainnya dokumen garapan Zach Cregger yang sulit diterka, tehnis jadi faktor paling penting dalam Barbarian. Salah satunya yang berjasa membuat nuansa seram ialah musik gubahan Anna Drubich (Scary Stories to Tell in the Dark, Fear Street Part Three: 1666).
Pada awal film, Drubich masukkan bermacam suara aneh yang mampu buat pemirsa tidak nyaman. Scoring yang juara itu diimbangi oleh sinematografi yang aktif dari Zach Kuperstein.
Kuperstein, sinematografer yang sempat turut serta dalam beberapa film seram keren jenis The Eyes of My Mother (2016) dan The Vigil (2019), tahu langkah manfaatkan kamera placement. Beritanya, saat mengolah Barbarian, dia di inspirasi dari beberapa film kreasi David Fincher dan Sam Raimi, lho.
4. Akting barisan pemain yang kompak. Georgina Campbell badass!
Harus dianggap, menggamit Bill Skarsgård sebagai salah satunya pemain ialah keputusan yang pintar. Sejauh ini, fans seram sudah terlatih menyaksikan Skarsgård sebagai Pennywise the Dancing Clown dalam seri film It.
Kedatangan si artis sukses membuat pemirsa berprasangka buruk jika Keith (Skarsgård) simpan sebuah jadwal terselinap dalam Barbarian. Selainnya Skarsgård, Justin Long yang ada pada paruh ke-2 sukses membuat nuansa humor.
Walau demikian, AJ Gilbride, watak yang ditampilkan Long, mempresentasikan rumor penting yang ramai dikabarkan akhir-akhir ini, yaitu penghinaan seksual. Tetapi, sanjungan sebesarnya pantas diberi pada Georgina Campbell.
Menampik tampil klise ala-ala protagonis film seram secara umum, watak Tess (Campbell) termasuk pintar. Bahkan juga, dengan heroik, dia putuskan kembali lagi ke rumah itu untuk selamatkan salah satunya watak. Badass pol!
5. Ending yang akan memberikan kepuasan beberapa pecinta gore
Sebetulnya, kejutan yang digotong Barbarian bukanlah hal baru dalam perfilman Hollywood. Jauh awalnya, ide sama dikenalkan oleh sineas legendaris Alfred Hitchcock melalui Psycho (1960) dan The Birds (1963).
Seperti beberapa film kreasi Hitchcock, Barbarian dibuka dengan sinetron berkenaan 2 orang asing yang turut serta satu peristiwa canggung. Selanjutnya, Zach Cregger secara cerdik masukkan komponen haunted house saat sebelum menghentak pemirsa melalui hidangan gore di set ke-3 .
Yup, yakinlah, jika kamu sukai dengan beberapa film seram jenis The Hills Have Eyes (2006) dan Evil Dead (2013), third-act Barbarian ditanggung akan memberikan kepuasan dahagamu. Sadisnya tidak kaleng-kaleng!
Dengan plot yang tidak dapat diterka dan kombinasi beragam komponen seram, rasanya tidak terlalu berlebih bila melantik Barbarian sebagai film paket komplet tahun ini. Telah ada gagasan untuk melihatnya? Mumpung dalam situasi Halloween, janganlah lupa mengajak bestie-mu sama-sama pecinta seram buat menonton dan teriak bersama, ya.