Band Radja Dapat Intimidasi Pembunuhan di Malaysia, Ini Up-date Kasusnya 11 Maret
Band Radja Dapat Intimidasi Pembunuhan di Malaysia, Ini Up-date Kasusnya
Saat ini masih ingat dengan band Radja yang popular di zaman 2000-an dengan lagu “Tidak suka Omong Cinta”? Nach, Sabtu (11/3) tempo hari, buat kali pertamanya mereka mengadakan pementasan di Johor Bahru, Malaysia. Sayang, berakhir manggung mereka malah mendapatkan intimidasi pembunuhan dari orang tidak dikenali. Ini gak diingkari membuat banyak anggotanya berasa ketakutan lantaran tiba bawa keluarga.
Sampai artikel berikut dicatat, Radja udah sukses pulang ke Indonesia dan melapor ke Polri buat mendapat pelindungan. Agar lebih memahami dengan duduk persoalannya, Popbela udah meringkas rangkaiannya dari pelbagai sumber.
Terjadi sesudah rampung manggung
Radja sukses menyelenggarakan atraksi di Larkin Tempat Indoor Tingkat. Faksi pelaksana selanjutnya mengharap banyak anggota untuk menanti karena akan tetap ada session temu penggemar serta poto bersama menteri Malaysia. Berasa terhormat atas peluang itu, Ian Kasela serta beberapa rekannya tak berasa berkeberatan dengan gagasan itu. Sambil tunggu, mereka menyenggangkan bergaya dengan sejumlah fans.
Tapi, menteri yang dinanti-nanti tidak juga hadir. Kebalikannya, Radja malahan dikunjungi oleh 15 ajudan serta 2 pengelola konser. Bukan ramah tamah yang diterimanya, namun ujaran kasar. Awalannya Ian si penyanyi menduga ini yakni kebohongan konyol sebab atraksi udah berjalan mulus. Akan tetapi, keraguan itu pupus selesai gerombongan orang itu makin agresif melepaskan cercaan, menyepak meja, juga memberi ancaman bakal membunuh mereka jika tetap tampak di Malaysia.
“Kami tidak mengetahui apa persoalannya? Ia cuman berkata kami tak menghargakan mereka yang mengundang kami. Ia menuturkan kami menampik untuk mengerjakan sesion poto serta berjumpa fans. Kami terkejut lantaran awal kalinya kami bergaya dengan banyak orang, itu siapa? Kendati pun letih, kami masih tetap ikuti kemauan panitia,” papar Ian Kasela, dilansir dari Kompas.com.
2 orang diamankan
Mengangsung keadaan yang serius, Radja setelah itu melapor ke kepolisian di tempat pada Minggu (12/3), waktu 05.34 waktu di tempat. Pengejaran eksekutor anyar berbuah hasil di sore harinya. Sejumlah dua laki laki diamankan lantaran menyerah diri di Tempat Kepolisian Johor Bahru Selatan. Rinciannya, seseorang namanya Muremthiran a/l Chandra Sekaran sebagai masyarakat lokal berumur 37 tahun. Dalam pada itu, seseorang yang lain yakni Mohamed Reezan bin Mohd Fadzil, penduduk Singapura berumur 48 tahun.
Sementara perkara diselesaikan, Radja cepat pulang ke Jakarta bersama kelompok keluarga mereka. Kalau mengikut hukum yang berjalan, ke-2 eksekutor dapat dijaring Pasal 506 KUHP dan Pasal 14 Undang-Undang Pelanggaran Mudah 1955 dengan sanksi pidana penjara sangat lama 7 tahun.
Mohon pelindungan ke Polri
Akan tetapi, Radja mendapatkan info jika 2 orang itu dibebaskan karena sanggup bayar uang agunan. Rasa sedih juga tidak terlewatkan. Saat itu, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru sekarang masih mengusahakan menyudutkan kepolisian untuk menyelidiki habis perkara ini.
“Proses penyelidikan tengah berjalan dan Radja sendiri mengidamkan proses penyelidikan jalan pada umumnya. Pastinya kita sangatlah mengharap faksi kepolisian Johor yang professional bisa tangani masalah ini sama dengan kekeliruan yang sudah dikerjakan. Radja mengatakan terhadap kami jika mereka sekarang masih trauma dan takut dengan yang terjadi dari mereka belakangan ini,” paparkan Konsulat Jenderal Sigit Suryantoro Widiyanto pada alat Astro Awani.
Di Indonesia, Radja lantas mengusahakan memohon pelindungan pada Polri. Mereka pengin keselamatan istri dan anak teruji. Masalahnya kecemasan itu tetap ketinggal di pada diri banyak anggota.
“Jadi bagaimanakah setelah itu? Apakah ada agunan bhw pelaksana akan tidak ambil perbuatan lain kembali yang bsa menjadikan hal” yang tidak di ingin lagi ???” catat Ian di Instagram.
Kita doakan mudah-mudahan Radja dan keluarganya aman saja,
Jurnalis Kami : Berita Burung