Jepang Selalu Sampaikan Masalah Kebersihan di Piala Dunia

Jepang Selalu Sampaikan Masalah Kebersihan di Piala Dunia

Jakarta, Beritaburung – Beberapa fans sepak bola asal Jepang kembali memetik sanjungan saat tiba melihat laga Piala Dunia 2022. Mereka kembali lakukan tindakan beres-beres di stadion selesai laga.

Datang pada pertandingan pembuka yang menghadapkan Qatar melawan Ekuador pada Minggu, 20 November 2022, beberapa pemirsa asal Jepang menarik perhatian karena lakukan tindakan beres-beres stadion bersama selesai laga.

Rutinitas beres-beres tempat laga bukan baru pertama kali dilaksanakan pemirsa olahraga asal Jepang. Namun tetap saja, tindakan ini tidak pernah tidak berhasil menarik perhatian.

Jepang sudah dikenali dengan penduduknya yang paling disiplin dan sadar budaya kebersihan. Hal sama sempat juga dilaksanakan supporter Jepang saat melihat Piala Dunia edisi awalnya di Rusia.

Bahkan juga, aktivitas beres-beres pemirsa Jepang telah terdaftar semenjak Piala Dunia 1998 Prancis. Diambil Kyodo News, tindakan itu bahkan juga sempat ramai dibicarakan di kelompok supporter yang tiba bela negaranya masing-masing waktu itu.

Sebelumnya, supporter Jepang bawa tas sampah biru supaya bisa dipakai memberi support ke timnasnya. Tetapi, mereka rupanya memakai tas yang dibawa itu untuk kantongi sampah selesai laga.

1. Buat kagum masyarakat lokal

Piala Dunia 2022
Melalui siaran video yang trending di sosial media, masyarakat lokal di Qatar kagum akan “operasi semut” yang sudah dilakukan beberapa fans Jepang. Apa lagi, beberapa fans asal Jepang terlihat semangat solid beres-beres di Stadion.

“Ini bukan laga mereka,” kata masyarakat lokal yang mendokumentasikan peristiwa itu.

Beberapa fans asal Jepang terlihat mengambili botol-botol sisa minuman dan sampah yang lain ketinggalan saat stadion telah sepi.

Tindakan beres-beres stadion Al Bayt, Qatar ini menarik perhatian masyarakat dunia. Walau tindakan sama memang sering dilaksanakan pemirsa olahraga asal Jepang di beberapa peluang saat mereka melihat langsung laga.

Ditanyakan masalah argumen mereka lakukan “operasi semut” ini, jawaban fans asal Jepang malah semakin menambah terpana.

“Kami menghargai tempat ini,” kata salah satunya fans asal Jepang dalam siaran video.

“Ini bukanlah untuk content video,” tutur fans Jepang yang lain memperjelas.

2. Tindakan beres-beres supporter Jepang telah jadi rutinitas dalam kehidupan

2

Tindakan beres-beres stadion sebetulnya bukanlah hal baru yang sudah dilakukan penggemar olahraga asal Jepang. Tindakan sama sering terlihat di beberapa acara baik tingkat regional atau dunia.

Dikutip BBC, fans olahraga di Jepang mempunyai kesadaran tinggi ke kebersihan. supporter Jepang bahkan juga tidak sangsi menyapa supporter asing yang malas buang sampahnya sendiri di stadion.

“Simpatisan di Jepang bahkan juga dapat menyapa supporter asing untuk mengingati masalah kebersihan sekitaran stadion,” kata wartawan sepak bola Jepang, Scott McIntyre.

Kesadaran itu telah dibuat di Jepang semenjak periode sekolah. Anak-anak mulai diberikan lakukan piket untuk bersihkan ruang-ruangan di sekolah. Hal tersebut jadikan warga di Negeri Matahari Keluar terlatih melakukan.

3. Bukan tindakan baru dari penggemar Jepang

3
Tindakan beres-beres menjadi budaya yang diaplikasikan di sekolah, pemukiman, sampai pada tempat umum. Alhasi, rutinitas itu menyebar ke dunia sepak bola. Beberapa fans bahkan juga pemain dari Jepang juga lakukan hal sama setiap laga.

“Anda pasti selalu dengar beberapa orang menjelaskan bila sepak bola ialah cerminan bangsa itu. Itu kelihatan dari Jepang. Kebersihan jadi hal esensial di kehidupan mereka. Semuanya orang akan pastikan kebersihan, terhitung dalam moment olahraga,” kata McIntyre.

Beberapa pemain Tim nasional Jepang pernah lakukan tindakan sama dengan bersihkan ruangan tukar semenjak mentas di Piala Dunia edisi-edisi awalnya. Paling akhir, tindakan mereka trending selesai bermain menantang Belgia di gelaran itu pada 2018 lalu.

Direktur Umum FIFA saat itu, Priscilla Janssens, membagi photo ruangan tukar yang paling bersih selesai digunakan beberapa pemain Tim nasional Jepang.

“Ini sebagai ruangan tukar Jepang selesai dikalahkan Belgia di menit ke-94. Mereka membalasnya support fans dengan bersihkan ruangan tukar,” cuit Priscilla.

Kesadaran supporter Jepang itu memperlihatkan bagaimana budaya hormat dan santun yang diperlihatkan saat ada di lain tempat. Secara tidak sadar, Piala Dunia menjadi pentas bagaimana mereka memperlihatkan bagian lain dari sepak bola yang pantas diikuti pecinta bal-balan dunia.