BERITA BURUNG Saat kamu traveling berdua bersama pasangan, coba perhatikan apakah kalian lebih sering bercinta? Jika iya, apakah tersebut terasa lebih panas, menggairahkan, dan ?

Jika semua jawabannya iya, ternyata itu ada hubungannya dengan traveling yang kamu dan pasangan lakukan. Jadi, ini bukan hanya sebuah kebetulan.

Merek kesehatan seksual, Smile Makers, melakukan survey terhadap komunitas mereka dan mendapatkan hasil bahwa orang suka memimpikan fantasi seksual yang melibatkan perjalanan, transportasi, dan liburan.

Faktanya, ada sesuatu tentang di luar lingkungan sehari-hari yang menggairahkan orang.

Dr. Justin Lehmiller, seorang psikolog seksual yang berspesialisasi dalam fantasi seksual, juga melakukan survey kepada lebih dari 4.000 orang Amerika.

Hasilnya, kebanyakan orang dilaporkan memiliki fantasi di mana pun, kecuali di rumah. Terutama di lokasi ruang yang berhubungan dengan perjalanan atau liburan, seperti:

• 90% orang berfantasi tentang di hotel.
• 83% orang berfantasi di tempat eksotis, seperti pantai atau air terjun.
• 53% orang berfantasi tentang di pesawat terbang.

Jadi, saat kamu berada di tempat yang kamu bayangkan, maka itu dapat memicu pikiran erotis, yang akhirnya memicu hasrat atau bahkan gairah. Ada suasana dan kegembiraan untuk mewujudkan fantasi seksual tersebut.

Menurut Dr. Justin, berikut adalah alasan mengapa kamu merasa seks saat traveling lebih panas dan .

Kamu dan pasangan menghentikan rutinitas sehari-hari, serta membebaskan diri dari tanggung jawab dan tugas yang biasanya terasa membebani.

Semua hal itu akan menciptakan lebih banyak waktu untuk membuat kalian berpikir atau bahkan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan seks.

Berada di tempat baru, kalian akan merasakan rangsangan yang berlebihan, yang merangsang otak serta menyebabkan perasaan senang dan bergairah.

Sebenarnya gairah yang dirasakan itu bukan gairah , tetapi saat liburan seringnya “disalahartikan” sebagai gairah .

Kamu sebenarnya hanya merasa sangat senang saat berlibur, tetapi kamu menyalurkan rasa tersebut dengan bercinta.

Lingkungan baru bisa membuatmu memiliki minat seksual baru kepada pasangan. Yang dimaksud lingkungan bukan hanya alam atau lokasi, tetapi juga orang-orang yang berada di sana.

Jika kamu dikelilingi pasangan yang sedang jatuh cinta, kamu kemungkinan juga akan “tertular” sehingga memiliki minta baru pada pasangan.

Traveling memberikan banyak kesenangan. Kamu merasa jauh lebih santai karena faktor stres cenderung tidak terpicu. Faktanya, stres merupakan salah satu penyebab turunnya gairah atau libido.

Apalagi jika saat berlibur mengonsumsi makanan atau minuman afrodisiak, yang membuat libidomu dan pasangan meningkat. menjadi satu-satunya cara untuk menyalurkannya.

Bepergian memberimu suatu bentuk ruang psikologis, yaitu rasa menemukan kembali diri yang disukai.

Berada di tempat atau negeri asing berarti tidak ada orang lain di sana yang tahu siapa dirimu, jadi membuatmu merasa lebih nyaman. Termasuk untuk berhubungan dengan pasangan.

Jika kamu tidak terlalu merasakan semua hal di atas, bukan tidak mungkin pasangan yang merasakannya. Akhirnya, apa yang dirasakannya itu dapat memengaruhi dan secara alami menular padamu.

Pada fase awal pernikahan, traveling dapat dilihat sebagai petualangan bersama mendapatkan peluang baru untuk bersenang-senang.

Sementara untuk pasangan jangka panjang, lebih banyak waktu dan lebih sedikit stres dapat berdampak pada gairah yang lebih tinggi.

Liburan ke tempat yang memiliki lebih banyak sinar matahari membuat dapat membuatmu merasa rileks.

Menurut penelitian, paparan sinar UV matahari juga dapat mengubah kadar hormon seseorang. Sinar UV disebut dapat meningkatkan kadar testosteron, hormon yang meningkatkan libido bagi laki-laki dan perempuan.

Jadi, jangan heran lagi jika kamu merasa saat traveling lebih terasa memuaskan karena lebih panas dan . Ini memang waktunya bagimu dan pasangan untuk bersenang-senang.