5 Kekeliruan Komunikasi yang Buat Orang-tua Dibenci Anak, Jauhi!

5 Kekeliruan Komunikasi yang Buat Orang-tua Dibenci Anak, Jauhi!

Beritaburung – Komunikasi dalam keluarga jadi poin penting untuk orang-tua dan anak. Karena, komunikasi dan hubungan yang dibuat di antara anak dan orang-tua bisa membuat personalitas anak.

Dampak style pengasuhan memang mempunyai imbas yang besar untuk kehidupan seorang anak. Bagaimana orang-tua berbicara dan berhubungan dengan anaknya, akan mempengaruhi psikis, personalitas, sampai watak anak itu.

Namun, ada banyak orang-tua yang belum mengetahui dampak komunikasi bisa berpengaruh luas pada perubahan buah hatinya. Nach, kurang lebih apa ya, kekeliruan yang kemungkinan dilaksanakan orang-tua hingga membuat dibenci oleh anak? Yok, cari info!

1. Berbicara kebanyakan membuat komunikasi dengan anak jadi kurang efisien

Bicara dengan anak harus memakai kalimat yang efisien dan jauhi sampaikan info berbelit-belit. Menurut beberapa pakar, memory periode pendek manusia cuma bisa simpan empat potong info atau sekitaran satu sampai dua kalimat (sekitaran 30 detik bicara). Hal itu dikutip dalam Psychology Today.

Orang-tua bisa sederhanakan info yang ingin dikatakan ke anak dalam dua kalimat polos. Anak-anak semakin lebih gampang mempernyerap info, gagasan, atau saran semacam itu hingga komunikasi yang terjadi lebih efisien.

2. Memarahi cuma akan sakiti anak dan menghancurkan jalinan

Membentak
Bila kamu masih berpikiran jika memarahi atau bicara dengan kalimat kasar akan membuat anak lebih taat padamu, lebih bagus buang jauh pemikiran itu. Karena, menurut riset, memarahi atau berbicara kasar pada anak bukan langkah yang efisien.

Dalam Very Well Mind diterangkan, memarahi akan berpengaruh pada jalinan anak dan orang-tua yang jelek, seperti lakukan kekerasan untuk mendisiplinkan anak. Dalam sekejap, anak kemungkinan berasa takut pada orang-tua dan dengarkan, tetapi efeknya akan jelek pada sikap periode panjangnya.

3. Tidak dengarkan anak secara baik akan membuat anak berasa tidak dipandang dan kesepian

Kekeliruan Komunikasi
Bicara masalah komunikasi dalam keluarga, tidak dapat terlepas proses dari dengarkan antaranak dan orang-tua. Dengarkan opini dan beberapa ide anak bisa tumbuhkan sikap perduli dan memberikan nilai-nilai sama-sama menghargai pada anak.

4. Kalimat ini dapat tumbuhkan sikap sama-sama menghargai dan menghormati, lho!

saling menghargai

Melanie Greenberg Ph.D, sebagai seorang psikiater, ikut memperjelas jika perlakuan tidak dengarkan anak menjadi salah satunya pemicu komunikasi kurang efisien dengan anak. Saat anak usaha ajak orang-tua berbicara, tetapi orang-tua menyibukkan diri tanpa dengarkan, akan membuat anak berasa tidak dipandang dan kesepian.
Menurut Katherine Lee, sebagai penulis topik parenting dalam Very Well Mind, orang-tua yang melatih menjelaskan “maaf”, “terima kasih”, dan “tolong” akan membuat jalinan lebih dekat. Orang-tua yang mengajari sikap sama-sama menghargai dengan keduanya, akan membuat anak mengikuti sikap baik itu.

Kebalikannya, bila orang-tua lakukan tindak kekerasan atau berbicara kasar, anak bisa mengikuti sikap itu dan tumbuh jadi figur yang agresif . Maka, berhati-hati dalam berlaku di muka anak karena dia gampang mengikuti apa yang sudah dilakukan orangtuanya.

5. Memakai suara berbicara yang halus akan mendapatkan perhatian lebih dari anak dibanding mengkritiknya


menggunakan nada lembuyt
Anak-anak ikuti apa yang orangtuanya kerjakan. Penting untuk orang-tua untuk melakukan tindakan baik karena anak meniru sikap itu. Sebagai orang-tua, kamu bisa bicara dengan suara yang halus dan tenang untuk membikin anak dengarkan perkataanmu.

Jauhi mengomentari anak karena tidak akan efisien untuk mendisiplinkannya dengan begitu. Sekali juga anak bertindak yang membuat kamu kecewa, tanya argumen dia memutuskan itu dengan suara yang lembut untuk membuat terbuka kepadamu.

Skema asuh pada anak memang mempunyai rintangan tertentu untuk orang-tua. Tetapi, Katherine menerangkan style parenting yang perlu diprioritaskan oleh orang-tua ialah adil, fleksibel, sama-sama menghargakan, dan ada tekad untuk belajar.