4 Imbas Bahaya Makan Daging Babi Untuk Kesehatan
4 Imbas Bahaya Makan Daging Babi Untuk Kesehatan
Beritaburung.id – Daging babi sebagai salah satunya makanan yang lumayan banyak diproses di penjuru dunia karena kandungan gizinya yang tinggi dan rasanya yang sedap. Sayang, walau ada beragam gizi yang terdapat di dalam daging ini, masih tetap ada banyak resiko yang kemungkinan ada jika kamu tidak berhati-hati saat mengkonsumsinya.
Berlainan dengan daging celeng atau babi rimba, daging babi yang bisanya dikonsumsi sebagai daging yang didapat hasil dari peternakan babi. Dalam kata lain, daging ini didapatkan dari babi yang dirawat dan diternakkan hingga hampir sama seperti dengan ayam, sapi, kambing, dan hewan yang lain yang umum diternakkan.
Disamping itu, daging hewan memiliki tubuh gendut ini cukup susah diolah. Saat kamu makan daging ini, diperlukan waktu sekitaran enam jam untuk mekanisme pencernaan untuk memproses dan mengolah tiap potongannya. Itu penyebabnya, konsumsi daging hewan yang ini dapat perlambat proses pencernaan badan.
Tidak cuma hanya itu, masih tetap ada beberapa resiko yang lain yang penting kamu cermati saat sebelum makan daging ini. Dikutip dari Hellosehat.com, berikut 4 imbas bahaya makan daging babi untuk kesehatan.
1. Kanker Kolorektal
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, daging babi olahan yang diolah seperti ham, bacon, dan sosis dapat menjadi satu diantara penyebab kanker. Peneliti mendapati jika konsumsi 50 gr masakan daging ini tiap hari dapat tingkatkan resiko diserang kanker kolorektal.
Kanker kolorektal sebagai tipe kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Salah satunya tanda-tanda yang paling kelihatan yaitu diare, sembelit, sakit di perut sesudah bab, keluar darah dari anus, tinja warna gelap, kram perut, pengurangan berat tubuh mencolok.
2. Penyakit Hati
Selainnya mengakibatkan kanker kolorektal, sebuah study sudah mendapati bukti kuat di antara konsumsi daging babi dan penyakit hati. Ini disebabkan karena senyawa N-nitroso, yang banyak diketemukan pada produk buatan daging ini yang diolah pada temperatur tinggi.
Sebuah riset yang termuat dalam International Journal of Environmental Research and Public Health, mendapati jika konsumsi daging babi sebagai salah satunya pemicu tingginya jumlah penderita penyakit sirosis dan kanker hati di penjuru dunia.
Riset itu mengatakan jika dari sisi kerap minum alkohol (alkoholisme) dan terkena hepatitis, daging hewan memiliki tubuh gendut ini seakan punyai tempat tertentu sebagai salah satunya pemicu kuat berlangsungnya penyakit hati.
3. Hepatitis E
Produk daging babi, khususnya organ hati, sering bawa virus hepatitis E yang bisa mengakibatkan kompleksitas kronis sampai beresiko fatal. Bila kamu kurang bersih saat memproses dan mengolah daging babi lebih rawan terkena virus hepatitis E. Virus ini nanti dapat menyebabkan demam, kecapekan, penyakit kuning, muntah, ngilu persendian, sakit di perut, pembesaran hati, tidak berhasil ginjal, bahkan juga kematian.
Dalam beberapa kasus yang jarang ada, infeksi hepatitis E dapat menyebabkan penyakit miokarditis (infeksi pada otot jantung), pankreatitis kronis (infeksi pada pankreas), masalah neurologis (permasalahan dalam otak dan mekanisme saraf), abnormalitas darah, sampai masalah muskuloskeletal (serang persendian, otot, saraf, ligamen, dan tulang belakang).
4. Cacingan
Makan daging babi yang telah tercemar larva cacing trichinella dapat mengakibatkan cacingan atau penyakit trickinosis. Bukan hanya itu, kamu dapat terserang infeksi taeniasis yang disebabkan karena larva dari cacing pita Taenia solium.
Semua infeksi cacing itu umumnya didapatkan saat kamu makan daging babi yang mentah atau memang belum masak prima. Masalahnya parasit cacing itu condong susah mati walau telah lewat proses pemasakan. Ini menjadi satu diantara argumen kenapa banyak anjuran tidak untuk makan daging hewan ini yang 1/2 masak.
Saat kamu alami trickinosis, kamu kemungkinan alami sakit di perut, diare, kecapekan, mual, dan muntah. Bahkan juga, satu minggu sesudah makan daging yang terkena, cacing betina dewasa saat ini pada tubuh kamu hasilkan larva yang masuk saluran darah kamu dan pada akhirnya masuk ke otot atau jaringan yang lain.
Demikian gempuran cacing terjadi, tanda-tanda infeksi mencakup sakit di kepala, demam tinggi, kekurangan umum, sakit otot dan ngilu pencet, mata merah (konjungtivitis), sensitivitas pada sinar, dan bengkak kelopak mata atau muka.