Tragedi di Deliserdang: Oknum TNI Diduga Bunuh Istri dengan Sangkur Usai Cekcok 2025

Tragedi di Deliserdang: Oknum TNI Diduga Bunuh Istri dengan Sangkur Usai CekcokDuduk Perkara Serma TDA Bunuh Istri di Deli Serdang, Awalnya  Cekcok-Eksekusi Pakai Sangkur - Tribunbengkulu.com

Beritaburung.news /DELISERDANG 24 Juli 2025 , SUMATERA UTARA — Oknum TNI, Sebuah peristiwa berdarah kembali menggemparkan masyarakat Sumatera Utara, kali ini melibatkan seorang oknum anggota TNI yang diduga menghabisi nyawa istrinya sendiri menggunakan sangkur, senjata tajam yang lazim digunakan dalam dunia militer.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Rabu pagi, 23 Juli 2025, di kawasan Jalan Pasar Besar, Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang. Korban, perempuan berinisial AGY, ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di teras rumahnya usai pertengkaran sengit dengan suaminya, yang diketahui sebagai anggota TNI aktif berpangkat Sersan Mayor (Serma) berinisial TDA.


Awal Mula Kejadian: Jeritan Minta Tolong Pecah Pagi Hari

Oknum TNI Bunuh Istri di Deli Serdang Sumut: Pelaku Kecanduan Judol,  Gunakan Sangkur Habisi Korban - TribunNews.com

Warga sekitar dikejutkan dengan jeritan histeris minta tolong sekitar pukul 07.40 WIB. Menurut kesaksian Kusmiati, salah seorang tetangga korban, suara tersebut berasal dari rumah pasangan suami istri yang diketahui sudah lama tinggal terpisah.

“Saya langsung lari ke rumah itu bersama warga lain. Kami temukan korban sudah duduk di kursi plastik, bersimbah darah,” ujar Kusmiati kepada wartawan.

Korban diketahui baru saja mengantar salah satu dari empat anaknya ke sekolah sebelum kembali ke rumah. Tak lama setelah masuk rumah, pertengkaran dengan suami yang diduga bermula dari permasalahan rumah tangga memuncak hingga berujung tragedi.


Luka Sadis: Tusukan dan Bacokan di Seluruh Tubuh

Sosok Anggota TNI Pelaku Pembunuhan Istri di Deli Serdang, Ditangkap di  Bandara Kualanamu - TribunNews.com

Dari informasi yang dihimpun di RSUD dr. Djoelham Binjai, korban mengalami luka-luka parah di sejumlah bagian vital tubuh. Seorang kerabat korban yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa korban menderita:

  • Luka sayat di tangan

  • Dua luka bacok di kepala

  • Satu tusukan di hulu hati

  • Dua tusukan di perut

  • Dua tusukan di bagian pinggang

“Ini jelas bukan tindak kekerasan biasa. Pelaku menghabisi kakak ipar saya dengan sangkur. Kami sangat terpukul,” ujarnya dengan nada bergetar.


Upaya Kabur Gagal: Ditangkap di Bandara KNIA

Fakta-fakta Penyerangan Oknum TNI di Deli Serdang: Kronologi, Kesaksian  hingga Identitas 11 Korban - TribunNews.com

Usai melakukan tindakan keji tersebut, oknum TNI Serma TDA melarikan diri menggunakan mobil. Namun, pelariannya tak berlangsung lama. Informasi terakhir menyebutkan bahwa pelaku berhasil diamankan di Bandara Internasional Kualanamu (KNIA) oleh aparat gabungan TNI dan Polri sebelum sempat kabur ke luar daerah.

Penangkapan tersebut menjadi bagian dari operasi cepat yang digelar oleh Detasemen Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan bekerja sama dengan Kodim 0203/Langkat dan Polrestabes Medan.


Penanganan Ketat: TKP Dijaga TNI dan Polisi

Pasca kejadian, lokasi pembunuhan langsung disterilkan. Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sementara pihak TNI dari Kodim 0203/Langkat menjaga ketat area untuk menghindari kerumunan dan potensi provokasi.

“Kami sudah amankan pelaku. Proses penyidikan akan dilakukan oleh institusi terkait sesuai dengan hukum yang berlaku, baik militer maupun sipil,” ucap seorang perwira dari Kodam I Bukit Barisan yang enggan disebutkan namanya.


Reaksi Warga: Kaget dan Tak Menyangka

Bagi warga sekitar, peristiwa ini menjadi tamparan keras. Kusmiati, tetangga yang pertama melihat korban, mengaku tidak menyangka akan terjadi tindakan sekejam itu.

“Biasanya orangnya kalem, enggak banyak bicara. Tapi katanya memang sering ribut soal masalah rumah tangga,” ujarnya.

Warga juga berharap institusi TNI bisa menindak tegas pelaku dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.


Apa Kata TNI?

Dalam keterangan resmi yang dirilis sore tadi, pihak TNI menyatakan akan memproses kasus ini sesuai hukum militer dan hukum pidana umum.

“Kami tidak akan mentolerir pelanggaran pidana berat oleh anggota TNI. Pelaku akan disidik sesuai ketentuan, dan korban akan mendapatkan perlindungan hukum,” ujar Kapendam I/BB, Kolonel Inf Rudi Hartono.

Kasus ini disebut sebagai “prioritas penanganan disiplin militer”, apalagi menyangkut tindakan kriminal berat seperti pembunuhan dalam lingkungan rumah tangga.


FAQ: Pertanyaan Seputar Kasus Deliserdang

Q: Siapa pelaku dalam kasus ini?
A: Seorang oknum TNI aktif berpangkat Serma berinisial TDA.

Q: Apa motif pembunuhan?
A: Diduga karena cekcok rumah tangga yang sudah lama terjadi.

Q: Di mana korban ditemukan?
A: Di teras rumahnya di Jalan Pasar Besar, Sei Semayang, Sunggal, Deliserdang.

Q: Apa senjata yang digunakan pelaku?
A: Sangkur (pisau tajam khas militer).

Q: Sudahkah pelaku ditangkap?
A: Ya, pelaku diamankan di Bandara KNIA saat hendak kabur.

Q: Siapa yang menangani kasus ini?
A: Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan bersama Polrestabes Medan.


Luka Mendalam di Balik Seragam

Peristiwa tragis ini kembali menyadarkan publik bahwa seragam dan jabatan tidak membebaskan seseorang dari sisi gelap manusia. Oknum TNI seperti Serma TDA bukan representasi dari seluruh institusi TNI, melainkan pengingat bahwa penegakan hukum harus tetap berjalan — tanpa pandang bulu.

Institusi TNI telah menyatakan komitmennya untuk transparan dan profesional dalam menindak pelanggaran berat, termasuk kriminalitas domestik seperti yang terjadi di Deliserdang. Sementara masyarakat menanti, keadilan kini diharapkan benar-benar ditegakkan — demi korban, anak-anak yang ditinggalkan, dan nama baik TNI itu sendiri.


Catatan Akhir:
Kasus ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga cerminan dari perlunya pendekatan kesehatan mental dan komunikasi dalam rumah tangga anggota militer, yang kerap berada di bawah tekanan besar. Keseimbangan antara tugas negara dan kehidupan pribadi harus menjadi perhatian serius semua pihak