Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn Bertemu dengan Sekretaris Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina untuk Perkuat Kerja Sama Regional 2025

Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn Bertemu dengan Sekretaris Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina untuk Perkuat Kerja Sama Regional

Pendahuluan
Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn Bertemu dengan Sekretaris Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina untuk Perkuat Kerja Sama Regional

BeritaBurung– Pertemuan bilateral antara Sekretaris Jenderal ASEAN, Dr. Kao Kim Hourn, dan Sekretaris Jenderal Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina menandai babak baru dalam kolaborasi sosial kawasan Asia Tenggara. Di tengah meningkatnya ketimpangan sosial, ancaman bencana alam, dan kebutuhan memperkuat perlindungan kelompok rentan, dialog tingkat tinggi ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat agenda sosial ASEAN ke depan.

Latar Belakang Pertemuan
Sekretaris Jenderal ASEAN Dr. Kao Kim Hourn Bertemu dengan Sekretaris Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Filipina untuk Perkuat Kerja Sama Regional

Pertemuan ini dilaksanakan di tengah tantangan sosial baru yang dihadapi negara-negara ASEAN. Laporan ASEAN Socio Cultural Community terbaru menunjukkan bahwa ketimpangan sosial masih tinggi, terutama bagi masyarakat di wilayah terpencil, perempuan, anak, dan penyandang disabilitas. Filipina menjadi salah satu negara yang paling aktif mendorong reformasi perlindungan sosial, terutama setelah meningkatnya jumlah bencana alam yang berdampak pada jutaan warganya.

Fokus Diskusi dan Agenda Utama
JICA - 1 Juli, Dr. Kao Kim Hourn, Sekretaris Jenderal ASEAN, didampingi oleh Kepala Kantor Perwakilan JICA, mengunjungi kantor Proyek Dukungan Pengembangan Rantai Nilai Pangan ASEAN-JICA (AJFVC) yang baru dibuka di gedung

Penguatan Perlindungan Sosial ASEAN

Kedua pihak menekankan bahwa kawasan membutuhkan sistem perlindungan sosial yang lebih modern, tangguh, dan inklusif. Berdasarkan data ASEAN Development Outlook, lebih dari 40 persen masyarakat rentan di kawasan belum menerima perlindungan sosial yang memadai. Filipina memaparkan pendekatan kebijakan berbasis data yang mereka kembangkan, yang dinilai dapat diterapkan secara regional.

Respons Terhadap Bencana dan Pengurangan Risiko

Asia Tenggara menjadi salah satu wilayah dengan tingkat risiko bencana tertinggi di dunia. Dalam dua tahun terakhir, tercatat peningkatan frekuensi bencana sekitar 15 persen. Diskusi menekankan pentingnya optimalisasi ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance, pertukaran data lintas negara, serta modernisasi sistem respon cepat. Filipina menunjukkan perkembangan sistem manajemen darurat berbasis digital yang mendapat apresiasi dari Dr. Kao Kim Hourn.

Pemberdayaan Kelompok Rentan dan Pembangunan Inklusif

Pertemuan juga menyoroti perlunya peningkatan akses layanan dasar bagi kelompok rentan. Filipina mendorong pertukaran program antarnegara untuk memperkuat pemberdayaan komunitas, pelatihan kerja, serta pengembangan program ekonomi berkelanjutan yang menyasar kelompok berpenghasilan rendah.

Mengapa Pertemuan Ini Penting bagi Masa Depan ASEAN

Mendorong Penyelarasan Kebijakan Sosial Regional

Kawasan membutuhkan standar perlindungan sosial yang lebih terukur dan terintegrasi. Pertemuan ini memperkuat komitmen ASEAN menuju harmonisasi kebijakan sosial lintas negara.

Memperkuat Ketahanan ASEAN dalam Menghadapi Krisis

Krisis ekonomi global, pandemi, dan bencana alam menunjukkan perlunya sistem regional yang lebih siap menghadapi situasi darurat. Dialog ini menjadi titik penting dalam mempercepat transformasi tersebut.

Memberikan Arah Baru untuk Socio Cultural Community

Pertemuan ini menjadi landasan penguatan implementasi ASC Blueprint 2025 dengan strategi yang jelas, inklusif, dan berbasis data.

Dampak yang Diharapkan dari Pertemuan Ini

  • Peningkatan kerja sama teknis antarnegara terkait penanganan bencana.
  • Pengembangan model perlindungan sosial adaptif berbasis data.
  • Peningkatan kapasitas tenaga profesional di sektor sosial melalui pelatihan regional.
  • Peningkatan perhatian kepada kelompok rentan sebagai prioritas utama kebijakan.
  • Perluasan program pemberdayaan ekonomi dan pendidikan komunitas.

FAQ

Apa tujuan utama pertemuan ini?

Tujuan utamanya adalah memperkuat kerja sama perlindungan sosial, respons bencana, dan pemberdayaan kelompok rentan di kawasan ASEAN.

Mengapa Filipina menjadi fokus penting dalam sektor sosial ?

Filipina memiliki pengalaman teknis yang kuat dalam penanganan bencana dan penerapan program perlindungan sosial yang dapat menjadi model bagi negara lain.

Apa dampak jangka panjang dari pertemuan ini?

Dampaknya mencakup terbentuknya komitmen baru dalam memperkuat kebijakan sosial regional serta meningkatnya kesiapan ASEAN menghadapi krisis besar.

Bagaimana ASEAN memanfaatkan data untuk memperkuat perlindungan sosial?

mendorong integrasi data lintas negara untuk meningkatkan akurasi program bantuan, prediksi risiko bencana, dan efektivitas kebijakan sosial.

Penutup

Pertemuan antara Dr. Kao Kim Hourn dan Sekretaris Jenderal Kesejahteraan Sosial Filipina menjadi momentum penting dalam perjalanan yang memperkuat fondasi sosialnya. Dengan komitmen baru, pendekatan berbasis data, dan integrasi kebijakan yang lebih kuat, kawasan memiliki peluang besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan inklusif. Tetap ikuti perkembangan terbaru karena kolaborasi ini diprediksi menjadi salah satu tonggak penting dalam pembangunan sosial Asia Tenggara.