Metaverse kehidupan kedua yang sebenarnya sudah anda rasa

Game lama yang serasa metaverse

Games seperti Minecraft dan Roblox sudah memberi pengalaman seperti metaverse lebih dari satu dasawarsa; Second Life dan Eve Online sudah hidup dan berkembang semenjak tahun 2003, dan World of Warcraft mulai hidup di tahun 2004.

metaverse

kehidupan kedua adalah analog metaverse paling dekat karena ekonomi yang dipegang pembuat dan dunia kotak pasir yang luas.

Anda bisa lakukan apa saja yang Anda sukai di Second Life, dan sebagian orang sudah diabadikan untuk habiskan hidup mereka dalam games, hidup dari tanah virtual, memetik mata uang dalam games, dolar Linden, dan mendatangi acara.

Di tahun 2020-an, games crypto seperti The Sandbox dan Decentraland memiringkan ekonomi videogame dengan menambah asset digital ke kombinasi.

Anda bukan hanya bisa mengimpor token non-fungible (NFT) Anda sendiri ke games dan beli tanah virtual, tapi Anda dapat memakai token tata urus games yang bisa dipertukarkan untuk mengganti patokan dunia virtual yang hendak Anda huni, telusuri, dan bangun.

Ke-2 nya dilengkapi oleh cryptocurrency – Sandbox memakai token SAND yang bisa dipertukarkan sebagai mata uang dalam games dan memakai NFT untuk sebagai wakil sektor tanah dan poin asli games yang lain, tipe asset yang menghias avatar Anda, dan Decentraland mempunyai token MANA yang sebanding dan non -fungible untuk asset virtual.

Untuk membikin account, Anda perlu menyambungkan dompet kripto seperti MetaMask. Walau sebenarnya, di Decentraland bisa saja untuk bermain sebagai tamu tanpa menyambungkan dompet kripto.

metaverse

Sandbox secara tehnis dalam tahapan alpha (babak pengetesan), dan musim pertama sudah ditutup, jadi Anda tidak bisa memainkan sampai Alpha Musim 2 di-launching, tanggalnya belum diverifikasi.

Selainnya ekonomi kripto, games ini bermain seperti games sandbox yang lain. Anda bisa menelusuri dunia virtual masing-masing games, berkawan dengan merk dan selebritas yang segera untuk memojokkan pasar.

Di ruangan virtual, seperti pusat belanja, galeri seni, atau alun-alun, Anda bisa jalan-jalan dan bicara dengan beberapa orang, bermain games, membuat rumah, atau mendatangi acara. Decentraland bahkan juga mengadakan festival musiknya sendiri.

Sayang, lepas dari perkembangan dalam diagram permainan computer kekinian, beberapa dari permainan yang lebih baru ini kelihatan tidak lebih bagus dibanding Second Life di tahun 2003.

Tapi fenomenanya, minimal berdasar teori, dalam jalinan yang bisa Anda rajut dengan saudara-saudara virtual Anda.

metaverse

Dunia virtual di dalam metaverse

Ada beberapa ruangan hangout di metaverse.

Walau Anda tentu bisa bergabung di dunia terbuka yang besar seperti The Sandbox dan Decentraland, Anda dapat bermain dengan kamar yang dibikin khusus di basis seperti Spatial.

Program ini dibikin khusus untuk acara, pertemuan, dan rapat.

Anda bisa masuk ke Spatial dengan login Situs 2 seperti Google, atau mungkin dengan login Situs 3 seperti MetaMask.

Dunia virtual Spasial dipisah jadi kamar; Anda bisa berkunjung kamar yang telah jadi atau membuat sendiri.

Galeri Spatial memberikan dukungan NFT. Anda bisa menelusuri dunia Spatial di handphone, Steam, di browser, atau lewat earphone Oculus VR.

Realita virtual kuat pada salah satunya persyaratan Ball untuk metaverse: kedatangan. Pasang earphone VR, seperti HTC Vive, Valve Indeks atau Meta (awalnya Oculus) Quest, dan luncurkan diri Anda ke jagat maya.

Meta (awalnya Facebook) sedang membuat hub sosial untuk earphone VR-nya, dan piranti lunak VR Steam telah diinstall awalnya dengan rumah virtual.

Games seperti VR Chat kripto yang telah ada awalnya, dan memungkinkannya Anda masuk ruang yang penuh sama orang yang lain menggunakan earphone VR, kenakan avatar apa saja yang mereka sukai.

Perusahaan seperti MetaHub membuat ruangan hangout virtual untuk pertemuan dan acara usaha, dan Decentraland mengadakan festival musik pertama kalinya di tahun 2021 – walau beberapa seniman melakukan di Second Life jauh sebelumnya kece.

Kongkow ialah di mana batasan-batas metaverse mulai bisa kabur dan perkataan marketing mulai tergerai.

Apa Zoom sisi fundamental dari metaverse karena rekam tapak jejaknya dalam menyambungkan tempat kerja dan memacu revolusi kerja dari rumah? Atau, sama seperti yang disebut Mark Zuckerberg dalam Meta keynote-nya, sebuah alternative realita yang tidak memberikan keyakinan yang gantikan hubungan langsung dengan jejeran muka di monitor?