Terbaru Mateo Retegui Hengkang ke Al-Qadsiah: Transfer Fantastis yang Guncang Serie A dan Timnas Italia 2025

Mateo Retegui Hengkang ke Al-Qadsiah: Transfer Fantastis yang Guncang Serie A dan Timnas Italia

Cuánto dinero le quedó a Boca por la tremenda venta de Mateo Retegui a Arabia Saudita

Beritaburung.news /Jakarta, 23 Juli 2025 – Serie A Italia kembali kehilangan satu nama besar. Mateo Retegui, penyerang andalan Timnas Italia dan mantan top skor Atalanta, resmi hengkang ke Liga Pro Arab Saudi. Kepindahan ini tidak hanya menandai perpindahan pemain biasa, tetapi juga mencetak sejarah sebagai transfer pemain Italia termahal sepanjang masa.

Retegui yang musim lalu tampil menggila bersama Atalanta, kini akan mengenakan seragam Al-Qadsiah, klub pendatang baru di Liga Pro Saudi. Klub kaya raya Timur Tengah itu rela menggelontorkan dana lebih dari £56 juta atau sekitar Rp1,2 triliun demi memboyong striker berusia 26 tahun itu. Angka tersebut mengungguli rekor sebelumnya yang dipegang oleh Sandro Tonali saat hijrah dari AC Milan ke Newcastle United pada 2023.


Mateo Retegui: Bomber Italia Kelahiran Argentina

Debut Mateo Retegui di Timnas Italia - Dibuang Argentina, Dipungut Mancini dan Langsung Cetak Gol - Bolasport.com

Mateo Retegui, meski bermain untuk Timnas Italia, lahir di Argentina dan besar dalam sistem sepak bola Amerika Selatan. Ia dikenal sebagai striker dengan insting gol tinggi, teknik kuat, serta ketajaman yang stabil musim demi musim.

Didatangkan oleh Atalanta dari Genoa pada musim panas 2024 sebagai pengganti Gianluca Scamacca yang mengalami cedera panjang, Retegui langsung menjelma menjadi mesin gol. Ia membukukan 25 gol dari 36 laga di Serie A, mengantarkan La Dea finis di peringkat tiga klasemen akhir dan lolos ke Liga Champions 2025/2026.


Transfer Fantastis ke Liga Pro SaudiRetegui ke Saudi! Transfer Rp1 Triliun, Bisa Gantikan Aubameyang dengan Mudah? - Jagosatu

Kepindahan Retegui ke Al-Qadsiah diumumkan secara resmi pada Senin malam waktu setempat, dan segera menjadi perbincangan hangat media internasional. Selain nilai transfer yang mencetak rekor, gaji tahunan Retegui juga mencengangkan — mencapai €20 juta atau sekitar Rp381 miliar per tahun.

Kontrak berdurasi empat tahun ini menandai investasi jangka panjang dari Al-Qadsiah dalam membangun skuad bertabur bintang, menyusul tren klub-klub Timur Tengah yang gencar merekrut pemain-pemain top Eropa.


Atalanta Beri Penghormatan: “Terima Kasih, Mateo”

Retegui sfida Kean: il centravanti dell'Atalanta è in dubbio ma vuole esserci

Kabar kepergian Mateo Retegui jelas meninggalkan luka mendalam bagi Atalanta dan para penggemarnya. Dalam pernyataan resminya, manajemen klub yang dikelola keluarga Percassi dan Pagliuca menyampaikan ucapan terima kasih atas kontribusi luar biasa Retegui selama satu musim terakhir.

“Seluruh klub Nerazzurri dengan tulus berterima kasih kepada Mateo atas kontribusi luar biasa yang ia berikan musim lalu dan mendoakan yang terbaik untuk karier olahraganya dan masa depannya,” tulis pihak Atalanta dalam laman resminya.

Retegui pun memberikan respons penuh hormat lewat akun Instagram pribadinya:

“Merupakan suatu kehormatan untuk mengenakan warna klub hebat seperti Atalanta. Saya akan selalu membawa kenangan indah ini dalam hati saya.”


Serie A Tergerus: Arus Eksodus Tak Terbendung

Kepindahan Mateo Retegui memperpanjang daftar pemain penting yang meninggalkan Serie A dalam dua musim terakhir. Liga Italia kini mengalami apa yang disebut analis sebagai “krisis bintang”. Nama-nama besar yang dulu mewarnai liga kini memilih hengkang karena faktor finansial dan daya tarik liga lain.

Sebelum Retegui, Tijjani Reijnders, gelandang keturunan Indonesia, memilih meninggalkan AC Milan dan bergabung dengan Manchester City. Lalu ada Theo Hernandez, fullback andalan Milan lainnya, yang mengikuti jejak Retegui ke Liga Pro Saudi dengan bergabung ke Al Hilal. Tak berhenti di situ, Victor Osimhen, top skor Napoli, juga dipastikan hengkang ke klub Turki Galatasaray.

Dengan bintang-bintang utama pergi, Serie A terancam kehilangan pamor. Terlebih, kedatangan pemain baru tidak sepadan dengan yang pergi, mayoritas merupakan pemain veteran.


Dampak ke Timnas Italia: Retegui di Bawah Sorotan Gattuso

Kepindahan Mateo Retegui ke Liga Pro Saudi juga menimbulkan spekulasi mengenai masa depannya di Timnas Italia. Di bawah asuhan pelatih baru Gennaro Gattuso, skuad Azzurri tengah dalam proses regenerasi dengan menekankan pada kompetisi level tinggi Eropa.

Meski kontribusi Retegui di level internasional tidak diragukan, banyak pihak khawatir bahwa bermain di liga dengan intensitas lebih rendah akan mengurangi peluangnya tampil reguler di tim nasional.

Namun, Retegui tampaknya tidak gentar. Dalam wawancara singkat, ia menyatakan bahwa kepindahannya bukan akhir dari karier internasionalnya.

“Saya akan tetap berlatih keras dan membuktikan bahwa saya layak mengenakan jersey Azzurri,” ucap Retegui.


FAQ – Mateo Retegui dan Kepindahannya

Q: Siapa Mateo Retegui?
A: Mateo Retegui adalah penyerang Timnas Italia kelahiran Argentina yang musim lalu bermain untuk Atalanta di Serie A.

Q: Ke mana Mateo Retegui pindah?
A: Ia bergabung dengan klub Arab Saudi, Al-Qadsiah.

Q: Berapa nilai transfer Mateo Retegui?
A: Lebih dari £56 juta atau sekitar Rp1,2 triliun — menjadikannya pemain Italia termahal sepanjang masa.

Q: Berapa gaji yang diterima Retegui?
A: Sekitar €20 juta per tahun atau setara Rp381 miliar.

Q: Apakah Retegui masih bisa bermain di Timnas Italia?
A: Belum pasti. Meski ia masih berpeluang, kepindahan ke liga dengan kualitas kompetisi rendah bisa menjadi pertimbangan pelatih.


Retegui Pergi, Serie A Menangis

Keputusan Mateo Retegui untuk meninggalkan Serie A dan menerima pinangan klub Arab Saudi mungkin menguntungkan secara finansial. Namun bagi sepak bola Italia, ini adalah alarm nyata bahwa liga mereka sedang kehilangan daya saing.

Dari sisi Atalanta, keuntungan berlipat dari penjualan pemain tentu menguntungkan secara ekonomi. Namun secara teknis, kehilangan top skor akan menjadi lubang besar yang sulit ditambal.

Untuk Retegui, tantangan kini lebih besar: mempertahankan level permainan di liga yang kualitasnya jauh di bawah Eropa, dan membuktikan bahwa uang bukan satu-satunya motivasi — bahwa ia masih bisa menjadi ujung tombak Azzurri.

Sementara itu, Serie A harus bergerak cepat. Jika tidak, kejayaan masa lalu bisa benar-benar menjadi kenangan, dan stadion-stadion Italia hanya akan menjadi panggung bagi pemain tua yang sedang menikmati sisa-sisa kejayaan mereka.