Nostalgia Rasa Tempo Dulu: 10 Makanan Jadul yang Kini Kembali Jadi Primadona

Beritaburung.news / 13 Juli 2025 – Di tengah gempuran kuliner modern yang serba cepat dan instan, tak disangka justru makanan jadul kembali mencuri perhatian. Dari pasar tradisional hingga kafe kekinian, rasa-rasa tempo dulu ini hadir membawa nostalgia sekaligus membuktikan bahwa cita rasa klasik tak pernah mati. Sepuluh makanan jadul berikut bukan hanya sekadar camilan atau hidangan pengisi perut, melainkan warisan budaya kuliner yang mengikat kenangan lintas generasi.

---

1. Kue Cucur: Si Manis Berlapis Tradisi

Makanan Jadul, Kue cucur, makanan khas Betawi ini kini kembali naik daun. Dengan tekstur pinggir yang renyah dan bagian tengah yang lembut, cucur punya rasa khas dari campuran gula merah dan tepung beras. Di era modern, cucur sudah mulai dimodifikasi dengan warna-warna menarik dan tambahan topping seperti meses atau keju, namun esensinya tetap: manis dan legit.

“Kue cucur mengingatkan saya pada waktu kecil di kampung. Sekarang banyak cafe yang menjualnya dengan gaya kekinian,” ujar Dwi (31), pengunjung sebuah kedai di Bogor.

---

2. Dodol: Legenda Rasa Manis yang Tak Lekang Zaman

Dodol Garut menjadi ikon utama dari jenis makanan jadul ini. Dibuat dari santan kelapa, ketan, dan gula, dodol memiliki rasa khas manis legit yang menggoda. Kini, dodol hadir dengan berbagai rasa seperti durian, cokelat, bahkan green tea. Kendati demikian, dodol klasik tetap digemari.

Menariknya, dodol kini dijadikan oleh-oleh premium, dikemas secara modern, dan dipasarkan hingga ke luar negeri.

---

3. Kembang Goyang: Cantik, Renyah, dan Unik

Siapa tak kenal kembang goyang? Cemilan khas Lebaran ini dinamai dari teknik pembuatannya yang digoyang-goyang pada cetakan berbentuk bunga. Terbuat dari tepung beras, santan, dan telur, makanan jadul ini punya sensasi kriuk saat digigit.

Meskipun dulu hanya muncul saat hari besar, kini kembang goyang banyak diproduksi secara massal dan tersedia di berbagai toko online.

---

4. Jadah: Paduan Gurih dan Sejarah

Jadah, makanan berbahan dasar ketan yang dicampur dengan parutan kelapa ini berasal dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sering disantap bersama tempe bacem, jadah punya rasa gurih yang sangat khas. Di kawasan Kaliurang, jadah tempe bahkan jadi ikon kuliner lokal.

Meski masuk dalam kategori makanan jadul, jadah kini dipasarkan dalam bentuk beku dan bisa ditemukan di minimarket besar.

---

5. Wingko Babat: Kelezatan dari Pesisir Jawa

Dari kota Babat, Lamongan, lahir wingko yang berbahan dasar kelapa parut, tepung ketan, dan gula. Teksturnya padat dan legit, cocok dijadikan camilan saat minum teh. Kini, wingko tersedia dengan berbagai rasa seperti nangka dan durian. Bahkan, di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, wingko mulai dijadikan oleh-oleh eksklusif.

---

6. Tape Singkong: Fermentasi Tradisional, Rasa Modern

Tape singkong atau peuyeum menjadi makanan jadul yang tak lekang oleh waktu. Dikenal lewat rasa manis-asamnya, tape kini disulap menjadi berbagai dessert modern, seperti cheese cake tape atau tape smoothie.

“Tape itu makanan warisan nenek saya. Sekarang malah saya jual dalam bentuk es krim,” kata Rina, pemilik UMKM Tape Trendy di Bandung.

---

7. Lemper: Si Kecil Berisi Besar Rasa

Terbuat dari ketan dengan isi ayam suwir berbumbu gurih, lemper adalah camilan favorit saat arisan atau hajatan. Dulu dibungkus daun pisang, sekarang lemper punya varian modern: bentuk roll, isi tuna, hingga smoked beef.

Popularitas lemper sebagai makanan jadul terbukti bertahan dengan munculnya berbagai merek snack kemasan yang memproduksi lemper frozen siap santap.

---

8. Wajik: Manis yang Mengikat Kenangan

Wajik adalah camilan berbahan dasar ketan dan gula merah, sering disajikan dalam upacara adat. Bentuknya yang padat dan rasa manis membuat wajik disukai semua kalangan. Kini, wajik dikemas cantik dan menjadi souvenir pernikahan yang eksklusif.

---

9. Kue Putu: Si Penjual Suara Uap yang Ikonik

Kue putu adalah satu dari sedikit makanan jadul yang tidak hanya dikenal dari rasa, tapi juga dari suara khas uap yang keluar saat dimasak. Terbuat dari tepung beras yang diisi gula merah dan disajikan dengan kelapa parut, putu jadi favorit malam hari.

Kini, banyak kafe menjual kue putu dengan varian warna, isian cokelat, bahkan keju.

---

10. Serabi: Si Bulat Empuk Bertabur Cinta

Serabi, makanan tradisional berbahan dasar tepung beras dan santan, kini tampil dalam berbagai versi. Dulu hanya ada rasa original dan oncom, sekarang hadir dengan topping cokelat, oreo, hingga green tea.

Festival Serabi yang rutin digelar di Solo menjadi bukti kuat bahwa makanan jadul ini masih sangat dicintai.

---

Mengapa Makanan Jadul Kembali Populer?

Pengamat budaya kuliner, Diah Lestari, menilai kebangkitan makanan jadul tidak lepas dari kerinduan masyarakat akan rasa otentik.

“Bukan cuma rasanya, tapi ada cerita dan kenangan di balik makanan itu. Di tengah dunia yang cepat, kita rindu hal-hal sederhana,” ujarnya dalam wawancara eksklusif bersama redaksi.

Tren media sosial pun turut mendorong kepopuleran kuliner ini. Banyak food blogger dan influencer yang mempopulerkan makanan jadul dalam bentuk modern, menjadikan generasi muda ikut mencicipi dan menyukainya.

---

FAQ Seputar Makanan Jadul

Q1: Apa itu makanan jadul?
A: Makanan jadul adalah istilah untuk menyebut makanan tradisional yang populer pada masa lalu, biasanya berasal dari resep turun-temurun.

Q2: Apakah makanan jadul masih bisa ditemukan sekarang?
A: Ya. Bahkan banyak yang kini hadir dengan kemasan modern dan dijual di berbagai platform digital.

Q3: Apa perbedaan makanan jadul dengan camilan modern?
A: Makanan jadul mengutamakan bahan alami dan proses manual, sedangkan camilan modern sering menggunakan bahan instan dan teknologi.

Q4: Apakah makanan jadul sehat?
A: Umumnya lebih sehat karena minim pengawet. Namun tetap perlu memperhatikan kadar gula dan lemak.

Q5: Dimana saya bisa membeli makanan jadul?
A: Di pasar tradisional, pusat oleh-oleh, kafe tematik, dan marketplace online.

---

Kesimpulan: Warisan Rasa yang Tak Lekang Waktu

Sepuluh makanan jadul yang kita bahas hari ini adalah bukti nyata bahwa warisan kuliner Indonesia masih punya tempat istimewa di hati masyarakat. Di balik cita rasa klasiknya, tersimpan nilai sejarah, budaya, dan kerinduan akan masa lalu.

Di era serba instan, makanan-makanan ini tidak hanya mengisi perut tapi juga mengisi jiwa. Mereka mengajak kita berhenti sejenak, mengenang, dan merasakan cinta yang sederhana namun dalam, lewat sepotong kue cucur atau gigitan tape singkong.

Tak salah jika kini, makanan jadul bukan hanya jadi pelengkap meja makan, tapi juga simbol kebanggaan akan jati diri kuliner nusantara.