Lebih Sukar Lakoni Manusia Dibanding Hantu, ini Keterangan Luna Maya
Lebih Sukar Lakoni Manusia Dibanding Hantu, ini Keterangan Luna Maya
Siap melihat ‘Suzzanna: Malam Jumat Kliwon’, 2023
10 Juli 2023
Selesai sukses melakoni figur dalam film Suzzanna: Bernapas Dalam Pendam (2018), Luna Maya kembali dipercayai buat memainkan profil dalam film anyarnya, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon. Masih mengangkut obyek seram tahun 80-an, Luna menyampaikan jika film ini lebih istimewa, gelap, dan mengerikan dari film awal mulanya.
BERITA BURUNG–Bicara masalah andilnya yang balik sebagai Suzzanna, Luna ceritakan proses terperinci shooting, bagaimana dia tingkatkan berat tubuhnya, sampai perbedaan dengan film dengan tajuk sama yang sempat luncurkan pada tahun 1986. Menurut Luna Maya, waktu proses shootingnya, dia justru lebih persoalan memainkan figur manusia ketimbang pribadi hantu .
Saat interviu khusus bersama POPBELA yang ada di Kota Lama, Semarang, berikut keterangan Maya masalah andilnya dalam Suzzanna: Malam Jumat Kliwon.
Meningkatkan bobot badan buat nyalakan figur Suzzanna
Peranan Luna Maya sebagai profil Suzzanna memang tidak perlu disangsikan kembali. Dia bisa dibuktikan sukses membawa lagi figur dan hantu Sundel Berlubang melalui film franchise pertama kalinya pada tahun 2018. Lalu, apakah beda Suzzanna di film awal kalinya sama yang waktu ini?
“Saya mesti tingkatkan bobot tubuh buat profil Suzzanna di film ini. Secara timeline, film ini bersetting di era remaja, menjadi ia masih punyai baby fat di mukanya. Sementara saya gak tahu mengapa, waktu epidemi tempo hari berat tubuhku turun . Sehingga pipiku tirus dan make-up prostetiknya menjadi kebesaran di parasku,” ungkapkan Luna.
Selesai bertanya dengan sutradara, Guntur Soeharjanto, Luna disuruh untuk melindungi berat badannya biar masih tetap konstan. Maka dari itu, make-up prostetik yang dibentuk secara langsung di Rusia itu masih muat di mukanya.
Selalu lakoni dua watak di tiap film franchise
Bela, sadar tidak, sich, kalaupun Luna Maya selalu akan melakoni dua kepribadian dengan bersama bila di tiap film franchise .
“Iya saya akan tetap memainkan peran figure sebagai manusia serta sebagai hantu. Namun, dari kepribadian itu, saya terasa lebih sulit memainkan peran figure manusianya diperbandingkan saat Suzzanna jadi hantu,” terang Luna.
Lho? Kok, bisa semakin sukar melakoni manusia? Menurutmu mengapa, Bela?
Argumen Luna Maya berasa lebih sukar melakoni profil manusia dibanding hantu
Sama hal yang telah dikatakan di point awal kalinya apabila Luna Maya berasa memainkan peran profil Sundel Berlubang lebih simpel diperbandingkan figur TERSEBUT manusia. Faktanya, profil Sundel Berlubang telah punya pakemnya sendiri, maka di tiap film, personalitasnya dijamin nyaris serupa. Sementara figur INI manusia, mempunyai ketaksamaan di tiap filmnya yang membuat Luna Maya mesti pelajari lagi gerakan serta teknik berbicara Suzzanna.
“Sebetulnya bila sudah menjadi Sundel Berlubang, udah menjadi kepribadian hantu, itu pakemnya jelas sudah. Sebab setiap film INI yang sebelumnya, saya sekedar tinggal tonton saja sebab jelas serupa,” kata Luna.
Sedangkan, untuk kepribadian Suzzanna manusia, Luna menyatakan cukup persoalan sebab dalam filmnya, BELIAU punya sejumlah kepribadian yang sebelumnya pernah dimainkan. Maka dari itu, Luna harus pandai-pandai memutuskan watak yang mana pengin ditunjukkan.
“Di babak hidup, saya coba untuk meneliti yang bakal saya ikutin. Saya coba sesuaiin skrip dan harus saya coba dengarkan bagaimana Bunda saat itu dahulu berembuk serta berhubungan. Saya pula coba mencari tengahnya di mana, nih, yang sangat sesuai sesuai personalitasnya . Sehingga, ya betul-betul lebih sukar, sich, untuk aku.”
Fragmen amat menentang sepanjang film
Apabila memandang trailer-nya, Suzzanna: Malam Jumat Kliwon nampak lebih besar, sekalian lebih mengerikan. Segi mengerikannya tidak hanya dari munculnya hantu Sundel Berlubang, namun juga sebab hal yang lain, seperti episode kepala yang pecah, sampai timbulnya belasan ular.
Bab ular ini, Luna punya kejadian khusus, Bela. Dia mengakui punyai fobia ular, tapi mesti menggeser ketakutannya itu buat shooting dan mempelajari andil di film ini.
“Sebelumnya di skrip, fragmen itu akan memakai kecoa. Bagiku kecoa gak menyeramkan. Benar-benar jijik, sich, tetapi lebih bagus dibanding memanfaatkan ular, kan? Jika ular itu kan mengintimidasi jiwa, kita kepatuk ular dapat mati dan semua ragam. Maka itu sepanjang 2 hari shooting episode ular itu serius menjadi hari amat depresi buat aku,” narasi Luna.
Sebab soal ular ini pun, Luna udah membikin pernyataan ke produser, Sunil Soraya untuk memundurkan diri kalau sesuatu waktu akan membuat ulangi film Suzzanna: Nyi Blorong.
“Saya selalu omong, pak bila bapak ingin remake filmnya Susana yang Nyi Blorong, yang ular-ular maaf, saya undur tak mau,” kata Luna Maya kembali.
Bukan film remake dari yang awalnya
Film dengan judul Suzzanna: Malam Jumat Kliwon juga sempat dilansir di tahun 1986. Dengan judul yang sama, mau atau tidak pirsawan menilai film ini dengan film yang luncurkan pada tahun 1986 tersebut. Mengerti akan masalah ini, lalu menerangkan kalau ini yakni film franchise dan bukan remake. Maka, ceritanya akan tidak sama dari film yang awalnya.
“Film ini sebetulnya telah franchise narasi baru yang tidak ada hubungan dengan beberapa film yang lama. Karena itu, ini bukanlah film autobiografi ya, menjadi ini merupakan film Suzzanna kalau bermain film kembali di waktu saat ini. sebagai Sundel Berlubang tuch saya analogikan ini, seperti Batman. Figur itu kan ada yang diaktori oleh Michael Keaton, ada yang dimainkan oleh Christian Bale, ada yang dimainkan oleh Ben Affleck. Namun, ia masih menjadi Batman serta orang lihatnya ya Batman, meskipun dimainkan oleh orang berbeda. Impian saya pada , sich, semacam itu,” terang
Dengar keterangan Luna Maya ini, menjadi tidak boleh pikir kembali kalau film ini yakni remake, ya, Bela. Semacam apa peristiwanya? Nanti filmnya luncurkan pada tanggal 3 Agustus 2023 waktu depan, ya!