Terbaru Kecelakaan Pesawat Gantole di Ciampea, Marsma TNI AU Fajar Adrianto Tewas, Warga Geger 2025
Kecelakaan Pesawat Gantole di Ciampea, Marsma TNI AU Fajar Adrianto Tewas, Warga Geger 2025
Beritaburung.news/Bogor, 4 Agustus 2025 – Kecelakaan, Dunia kedirgantaraan Indonesia kembali diselimuti duka. Seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara, Marsekal Pertama Fajar Adrianto, dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan udara saat menerbangkan pesawat jenis gantole atau yang dikenal juga sebagai pesawat capung.
Insiden ini terjadi di kawasan Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, tepatnya di sekitar area Tempat Pemakaman Umum (TPU). Pesawat yang ditumpangi Marsma Fajar jatuh pada Minggu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja (ATS), Bogor.
Kronologi Singkat
Kecelakaan Pesawat dengan nomor registrasi PK-S216 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) tengah menjalani sesi latihan rutin. Marsma Fajar Adrianto bersama satu orang awak ikut serta dalam sesi tersebut. Namun, dalam waktu singkat setelah mengudara, pesawat mengalami gangguan dan jatuh di area pemakaman.
Menurut laporan warga, suara kecelakaan dentuman terdengar keras sesaat sebelum pesawat menghantam tanah. Salah satu saksi mata, Edi Suwarno, yang tengah bekerja di kebun tak jauh dari lokasi kejadian, mengatakan melihat pesawat berputar tidak stabil sebelum jatuh.
“Saya kira suara ban pecah atau ledakan. Tapi begitu lari ke lokasi, ternyata pesawat sudah tergeletak dan satu orang tampak tidak bergerak,” tutur Edi.
Warga sekitar sontak berhamburan ke lokasi, disusul dengan aparat dari TNI AU, Kepolisian, dan petugas medis.
Korban dan Proses Evakuasi
Marsma Fajar Adrianto meninggal dunia di tempat. Sementara satu korban lainnya, awak pendampingnya yang hingga kini belum diungkap identitasnya, mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, mengonfirmasi kabar duka ini. Ia mengatakan bahwa pesawat telah melalui pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang sebelum insiden terjadi.
“Kami sangat kehilangan. Almarhum adalah prajurit terbaik. Saat ini, investigasi menyeluruh sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan,” ungkap Nyoman Suadnyana.
Sementara itu, jenazah Marsma Fajar telah dibawa ke Rumah Sakit TNI AU untuk dilakukan autopsi sebelum nantinya dimakamkan secara militer.
Pesawat Capung PK-S216: Kondisi Baik Sebelum Terbang
Pesawat yang digunakan dalam latihan tersebut adalah jenis pesawat ringan kategori ultralight, kerap digunakan oleh komunitas aero sport. Federasi Aero Sport Indonesia menyatakan pesawat tersebut dalam kondisi prima sebelum digunakan.
Ketua Umum FASI, Mayjen (Purn) Hadi Sutisna, menyampaikan bahwa pesawat telah menjalani perawatan rutin sesuai standar keselamatan yang berlaku.
“Pesawat capung seperti ini memang dirancang untuk latihan ringan. Selama ini tidak ada masalah. Kami sangat terkejut atas kejadian ini,” ujarnya.
Meski begitu, pihak FASI menyatakan akan menghentikan sementara semua latihan sejenis sambil menunggu hasil penyelidikan.
Investigasi dan Protokol Keamanan Diperketat
TNI AU bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan investigasi. Sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian telah diamankan, termasuk puing-puing mesin dan perangkat kontrol pesawat.
Berdasarkan data awal, tidak ditemukan indikasi sabotase. Namun penyelidikan akan terus berlanjut, termasuk memeriksa log terbang, kondisi cuaca saat kejadian, serta rekam medis pilot.
Sejak insiden ini, Lanud ATS memperketat izin terbang untuk latihan sipil dan militer. Prosedur standar operasional diterapkan lebih ketat untuk mencegah kecelakaan serupa terjadi.
Riwayat Marsma Fajar Adrianto
Fajar Adrianto dikenal sebagai salah satu perwira dengan karier cemerlang di TNI AU. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi di Lanud Halim Perdanakusuma dan terakhir aktif dalam program pelatihan penerbangan sipil-militer.
Lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1995 itu dikenal aktif dalam mempromosikan olahraga dirgantara di Indonesia, termasuk lewat keterlibatannya di FASI. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, rekan, dan komunitas dirgantara.
Reaksi dari Pemerintah dan Publik
Presiden RI Prabowo Subianto mengirimkan ucapan duka resmi melalui Menteri Pertahanan. Dalam pernyataan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasi atas dedikasi almarhum dalam menjaga kedaulatan udara Indonesia.
“Beliau adalah putra terbaik bangsa. Semoga segala pengabdiannya menjadi amal jariyah,” tulis Presiden dalam unggahan resminya.
Tagar #MarsmaFajar bahkan sempat menjadi trending di media sosial. Banyak netizen mengenang jasanya dalam dunia kedirgantaraan.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
- Apa penyebab kecelakaan pesawat capung di Ciampea?
Penyebab pastinya belum diketahui. Saat ini investigasi sedang dilakukan oleh TNI AU dan KNKT. Dugaan awal belum menunjukkan adanya kerusakan fatal sebelum lepas landas.
- Siapa Marsma TNI Fajar Adrianto?
Beliau adalah perwira tinggi TNI AU yang aktif dalam pengembangan pelatihan dirgantara. Meninggal dunia saat melaksanakan latihan dengan pesawat ringan di Bogor.
- Apa jenis pesawat yang digunakan?
Pesawat jenis gantung sayap ringan (gantole) milik FASI dengan nomor registrasi PK-S216.
- Apakah korban luka selamat?
Korban kedua mengalami luka berat dan dalam kondisi kritis. Belum ada informasi terbaru mengenai kondisinya.
- Apakah latihan serupa dihentikan?
Ya. FASI dan TNI AU menghentikan sementara semua latihan pesawat ringan sambil menunggu hasil investigasi.
Kesimpulan
Insiden kecelakaan yang menimpa Marsma Fajar Adrianto bukan hanya menjadi duka bagi TNI AU, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya protokol keselamatan dalam setiap kegiatan penerbangan, baik sipil maupun militer.
Di tengah upaya Indonesia untuk meningkatkan budaya aero sport dan kedirgantaraan, evaluasi terhadap sistem pelatihan dan operasional menjadi penting agar tidak terjadi kejadian serupa di masa mendatang. Duka mendalam menyelimuti keluarga besar TNI AU dan masyarakat yang mengenal sosok Marsma Fajar sebagai pelopor dan pengabdi tanpa batas.
Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga keselamatan dalam dunia penerbangan Indonesia makin diperkuat ke depannya.