Terbaru Jenderal Tandyo: Dari Anak Guru hingga Duduk di Kursi Wakil Panglima TNI 2025
Jenderal Tandyo: Dari Anak Guru hingga Duduk di Kursi Wakil Panglima TNI 2025
Beritaburung.news/Jakarta 11 Agustus 2025 – Perjalanan hidup Jenderal Tandyo Budi Revita menjadi salah satu kisah inspiratif di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lahir dari keluarga sederhana di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Februari 1969, Tandyo tidak dibesarkan di lingkungan militer. Ayahnya adalah seorang guru, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Namun, kerja keras, disiplin, dan tekad yang kuat membawanya hingga menduduki jabatan prestisius sebagai Wakil Panglima TNI.
Pelantikan Tandyo Budi Revita sebagai Wakil Panglima TNI dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (10/8/2025) dalam upacara militer di Pusat Pendidikan dan Latihan Komando Pasukan Khusus TNI AD, Batujajar, Jawa Barat. Dalam perannya yang baru, Tandyo akan mendampingi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, yang notabene merupakan rekan satu angkatan di Akademi Militer tahun 1991.
Latar Belakang yang Tak Terduga
Kisah Tandyo menarik perhatian publik karena ia bukan berasal dari keluarga militer. Justru, darah pendidik mengalir dari ayahnya yang seorang guru. Namun, semangat melayani negara tumbuh kuat dalam dirinya sejak muda. Ia bersama kakaknya, Mayor Jenderal TNI (Purn) Nugroho Budi Wiryanto, membuktikan bahwa jalan menuju jabatan tinggi di militer tidak hanya terbuka bagi mereka yang lahir dari keluarga prajurit.
Kedua bersaudara ini dikenal memiliki karier cemerlang di TNI. Kakaknya pernah menjabat Panglima Kodam III/Siliwangi, sementara Tandyo kini menjadi orang nomor dua di TNI.
Perjalanan Karier Militer
Setelah lulus dari Akademi Militer pada tahun 1991, Tandyo memulai kiprahnya di Korps Infanteri TNI AD. Kariernya terus menanjak berkat dedikasi tinggi dan kepemimpinan yang teruji.
Riwayat jabatan Tandyo mencakup berbagai posisi strategis, di antaranya:
- Komandan Tim Khusus Combat Intelligence Batalyon Infanteri Linud 330/Tri Dharma (1995)
- Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam II/Sriwijaya (2006–2007)
- Komandan Batalyon Infanteri Linud 330/Tri Dharma (2011)
- Komandan Brigade Infanteri Linud 17/Kujang I (2011–2012)
- Asisten Operasi Kepala Staf Kodam VII/Wirabuana (2014)
- Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana (2015)
- Komandan Resimen Taruna Akmil (2015)
- Komandan Korem 142/Taroada Tarogau (2016)
- Perwira Pembantu III/Sopsad (2017–2018)
- Perwira Pembantu III/Latgab Sops TNI (2018)
- Direktur Bela Negara Ditjen Potensi Pertahanan Kemhan (2018–2019)
- Direktur Pengerahan Komponen Pertahanan Ditjen Strahan Kemhan (2019–2021)
- Kepala Badan Diklat Kementerian Pertahanan (2021–2023)
- Panglima Kodam IV/Diponegoro (2023–2024)
- Wakil Kepala Staf TNI AD (2024–2025)
- Wakil Panglima TNI (2025–sekarang)
Pengalaman panjang di berbagai bidang operasional dan pendidikan militer menjadikan Tandyo sebagai figur yang matang secara strategis dan taktis.
Kedekatan dengan Panglima TNI
Kebetulan unik, Tandyo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto adalah teman satu angkatan di Akademi Militer. Keduanya menempuh pendidikan yang sama di Korps Infanteri dan sering berada dalam penugasan yang saling berkaitan. Kekompakan ini diprediksi akan memperkuat soliditas kepemimpinan TNI di tengah tantangan keamanan nasional yang semakin kompleks.
Visi di Kursi Wakil Panglima
Dalam sambutannya usai dilantik, Tandyo menegaskan komitmennya untuk memperkuat kesiapan tempur, meningkatkan profesionalisme prajurit, serta memperkuat kerja sama lintas matra. “TNI adalah garda terdepan pertahanan negara. Kami akan memastikan seluruh pasukan siap menghadapi setiap ancaman,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya teknologi pertahanan modern dan kesiapsiagaan intelijen. Menurut Tandyo, ancaman di era digital tak hanya datang dari kekuatan bersenjata, tetapi juga dari serangan siber dan perang informasi.
Penghargaan dan Reputasi
Di kalangan prajurit, Tandyo dikenal sebagai sosok yang disiplin namun rendah hati. Ia sering turun langsung ke lapangan, bahkan dalam operasi berisiko tinggi. Beberapa penghargaan telah ia terima atas dedikasi dan keberaniannya, meski ia jarang mempublikasikan hal tersebut.
Informasi Terbaru
Mengikuti pelantikannya, Tandyo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah rawan konflik. Agenda pertamanya adalah meninjau pos-pos TNI di wilayah perbatasan Kalimantan Utara, yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan prajurit di perbatasan mendapatkan dukungan logistik dan moril yang memadai.
Selain itu, Tandyo disebut akan memimpin latihan gabungan TNI di Natuna bulan depan, sebuah langkah penting dalam mengantisipasi dinamika geopolitik di Laut Cina Selatan.
FAQ tentang Jenderal Tandyo
- Siapa Jenderal Tandyo?
Jenderal Tandyo Budi Revita adalah Wakil Panglima TNI yang dilantik pada 10 Agustus 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. - Apakah Tandyo berasal dari keluarga militer?
Tidak. Ayahnya adalah seorang guru, dan ibunya ibu rumah tangga. - Kapan Tandyo lahir?
Ia lahir pada 21 Februari 1969 di Surakarta, Jawa Tengah. - Pendidikan militernya apa saja?
Tandyo adalah lulusan Akademi Militer 1991, dengan berbagai pendidikan lanjutan di Korps Infanteri, pendidikan para, hingga kursus di Lembaga Ketahanan Nasional. - Apa jabatan Tandyo sebelum menjadi Wakil Panglima TNI?
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat. - Apa rencana Tandyo ke depan?
Memperkuat kesiapsiagaan pasukan, meningkatkan profesionalisme, serta memodernisasi pertahanan, termasuk memperkuat keamanan siber.
Kesimpulan
Kisah hidup Jenderal Tandyo Budi Revita adalah bukti nyata bahwa latar belakang sederhana bukan penghalang untuk mencapai puncak karier militer. Dengan dedikasi, kerja keras, dan loyalitas terhadap negara, ia berhasil menapaki setiap jenjang karier hingga menjadi Wakil Panglima TNI.
Di tengah tantangan global yang semakin kompleks, kehadiran Tandyo di pucuk pimpinan TNI diharapkan membawa energi baru, strategi yang matang, dan sinergi yang solid bersama Panglima TNI. Keberhasilannya adalah inspirasi, bukan hanya bagi prajurit TNI, tetapi juga bagi generasi muda Indonesia yang bermimpi mengabdi untuk negeri.