China Ditempati Manusia Rahasia Berkepala Telur 12.000 Tahun Lalu
12.000 Tahun Lalu China Ditempati Manusia Rahasia Berkepala Telur
Jakarta – China Arkeolog mendapatkan 25 tengkorak dari beberapa kuburan di Propinsi Jilin, samping timur laut China. Tengkorak paling tua yang dijumpai itu berumur 12.000 tahun. Dari 25 tengkorak itu dijumpai sebelas merupakan tengkorak lelaki, bekasnya tengkorak wanita serta anak-anak. Yang mengagetkan yakni pada semuanya miliki wujud kepala memanjang lonjong.
Bangsa China terhitung salah satunya peradaban paling tua di dunia. Riwayat China tercantum mulai sejak mulai masa kelima saat sebelum Masehi dengan pemunculan Dinasti Zhou, tetapi hasil arkeologi mengatakan histori bangsa China jauh makin tua dari itu. Catatan paling pertama menunjuk di manusia semi-mitos yang memiliki nama “kaisar kuning” dan penasihatnya yang diketahui dengan panggilan “orang-tua bodoh”.
Beberapa penasihat itu tinggal d dalam gubuk yang dibikin dari tulang mammoth, ranting serta dedaunan. Mereka mencari rusa serta kijang buat makan, bulu-bulu untuk baju, serta tulang buat perkakas. Tabib di era itu membuat ramuan ajaib dari tanaman herbal untuk menyembuhkan penyakit dan cidera Berita Burung.
Saat wafat, jasad mereka dipendam di bawah setumpuk batu biar sukma jahat tak mengusik. Tapi beberapa pusara yang ditemui baru saja ini di Propinsi Jilin mempunyai narasi lain.
Dilansir dari halaman Mysteriesrunsolved, Ilmuwan dari Sekolah Arkeologi Kampus Jilin dan Kampus A&M Texas di Dallas, Amerika Serikat, terkejut waktu mendapati “keajaiban” dari 25 tengkorak yang mereka temui dalam pusara itu. Mereka menyebutkan tengkorak-tengkorak itu berupa “kepala telur”. Temun itu dikabarkan di Jurnal Antropologi Fisik Amerika di Juli 2019.
Bukan rahasia kembali leluhur kita cederai kepala mereka sendiri dan generasi mereka dengan bermacam teknik seperti gunakan kayu, kain, atau tali. Waktu beberapa ribu tahun mereka mengerjakan itu.
Beberapa lantas saat ini saat ini masih mengerjakannya di Afrika. Buat apa? Pertanyaan itu tidak miliki jawaban pastinya. Intelektual dibikin kepanikan tetapi satu yang jelas: mereka mengerjakan itu tentu karena ada efek kuat maka ingin sakiti diri kita sendiri.
Beberapa arkeolog mempunyai argumen, ada peluang mereka mengganti wujud kepala biar punyai status spesifik dalam masyarakat. Peluang mereka diinginkan jadi pendeta atau figur agama spesifik dan terasa dengan punya kepala yang berupa lonjong bakal membikin mereka miliki potensi khusus,
seperti lakukan komunikasi dengan kapabilitas yang makin tinggi. Dalam kata lain wujud kepala seperti itu dapat membikin mereka lebih arif.
Sementara kelompok lain mengatakan wujud kepala telur itu mirip dengan makhluk dari dunia lain. Masyarakat masa silam mengganti wujud kepala supaya seperti mereka.