Aplikasi Onlyfans Penghasil Uang
OnlyFans adalah layanan berlangganan konten internet yang berbasis di London dan mulai terkenal di Indonesia sejak masuk dalam konten deddy corbuzier yang sedang mewawancara seorang pengguna Onlyfans yaitu dea.
Disana dea menyebutkan bahwa dia menggunakan aplikasi onlyfans untuk mencari uang dengan menjual foto seksi yang setengah telanjang di platform tersebut sehingga banyak netizen yang penasaran dengan aplikasi ini.
Pembuat konten dapat memperoleh uang dari pengguna yang berlangganan konten mereka dengan cara menyediakan konten yang bisa dilihat hanya dengan berlangganan pada halaman sang creator.
creator Ini memungkinkan pembuat konten untuk menerima dana langsung dari penggemar mereka setiap bulan serta tip satu kali dan fitur bayar per tayang.
Situs web Onlyfans ini memiliki dua juta pembuat konten dan 130 juta pengguna sampai saat ini sehingga merupakan pasar yang potensial untuk meraup penghasilan dengan menggunakan aplikasi ini.
Layanan ini populer di kalangan pekerja seks dan umumnya dikaitkan dengan konten dewasa tetapi juga menampung karya pembuat konten lain, seperti pakar kebugaran fisik, musisi, dan pembuat konten lain yang memposting secara online secara teratur.
Pro Dan Kontra Aplikasi OnlyFans
Situs web tersebut pernah dikritik karena menampung materi pelecehan seksual anak, meskipun Pusat Nasional Eksploitasi Seksual melaporkan jumlah insiden yang dapat diabaikan dibandingkan dengan Facebook.
Kampanye untuk menyelidiki OnlyFans dimulai di Kongres AS pada Agustus 2021.
Dilaporkan pada 19 Agustus 2021 bahwa mulai Oktober 2021 dan seterusnya, OnlyFans tidak lagi mengizinkan materi konten seksual karena tekanan dari masyarakat, tetapi keputusan ini dibatalkan enam beberapa hari kemudian karena reaksi balik di antara pengguna dan pembuat konten.
layanan aplikasi ini sendiri harus dibuka dengan menggunakan vpn karena memang sudah di blokir oleh pemerintah Indonesia karena menghadirkan konten dewasa sehingga terkena internet positif dari nawala.
Layanan ini diluncurkan pada November 2016 oleh sang pendiri Tim Stokely.
Secara umum, OnlyFans menawarkan foto atau video dari para kreator yang dapat dilihat dengan berlangganan lebih dulu.
Para kreator konten nantinya bisa mendapatkan uang dari biaya berlangganan para pengguna.
OnlyFans mempunyai citra buruk karena konten dewasa
Namun, citra layanan ini terbilang kurang baik, karena adanya kreator yang terang-terangan menjual konten pornografi.
Sebagai akibatnya, pada pertengahan tahun lalu, regulator di Inggris sempatkan OnlyFans agar membatasi pengguna anak-anak. Sebab, anak-anak di bawah 18 tahun menggunakan identitas palsu masuk ke platform ditemukan ini.
OnlyFans sendiri sempat mengaku akan melarang materi konten dewasa di platformnya mulai 1 Oktober 2021, tapi rencana tersebut batal.
kejutan, pelarangan konten porno di OnlyFans justru mendorong maraknya peredaran konten dewasa secara sembunyi-sembunyi.
Usai rencana tersebut, para pendiri sekaligus CEO OnlyFans, Tim Stokely, memilih mundur dari jabatannya.
Penerusnya sebagai CEO adalah Ami Gan yang dulu dimiliki sebagai Head Communications dan Marketing.