BPJS Kesehatan perkokoh kerjasama digitalisasi service
BPJS Kesehatan perkokoh kerjasama digitalisasi service
Beritaburung.id , Jakarta – BPJS Kesehatan perkuat kerjasama dengan penopang kebutuhan dalam implementasi digitalisasi service di semua sarana kesehatan untuk merealisasikan kelangsungan program dan kenaikan kualitas service.
“Kerjasama ini diharap menguatkan kerja sama di dalam tingkatkan servis ke peserta lewat peningkatan dan pengembangan digital,” kataDirektur Khusus BPJS KesehatanGhufron Mukti dalam Media Workshop Kesehatan bertopik Kerjasama dan Digitalisasi, Kunci Kualitas Service JKN Semakin Oke, di Bali, Rabu.
Loyalitas itu sekalian mengidentifikasi sewindu BPJS Kesehatan mengurus dan memberi service ke peserta Program Agunan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditempa dengan beragam dinamika peralihan dan rintangan.
BPJS Kesehatan bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan federasi sarana kesehatan seperti Perhimpunan Semua Rumah Sakit Indonesia (PERSI) untuk menggerakkan implementasi digitalisasi di sarana kesehatan.
“Untuk faskes yang tidak siap dalam implementasi digitalisasi, kami sudah siap menolong dan menyilahkan faskes untuk manfaatkan mekanisme yang telah dipunyai BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Mekanisme digital yang telah diaplikasikan salah satunya mekanisme barisan daringuntuk sarana kesehatan baik Sarana Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau rumah sakit dengan gratis.
Pada acara yang serupa, Ketua Umum PERSI Bambang Wibowo menjelaskan keadaan service di rumah sakit sekarang ini mempunyai macam yang lebar. Ada RS yang maju, masih tidak cukup dalam fasilitas prasarana dan sumber daya manusia, dan pendayagunaan tehnologi info.
“PERSI lakukan survey maturitas tehnologi info dengan contoh sekitar 500 rumah sakit, jika masih tetap ada delapan % belum juga mengaplikasikan tehnologi info,” ucapnya.
Disamping itu, baru 12 % dari contoh 500 rumah sakit yang mempunyai rekam klinis electronic.
“Tetapi kami benar-benar menghargai usaha BPJS Kesehatan untuk menggerakkan rumah sakit dalam soal kenaikan kualitas service lewat mekanisme digitalisasi,” ucapnya.
Karena itu, upayaPERSImembangun kolaborasi bersama BPJS Kesehatan dalam soal penentuan tanda kualitas service, misalkan waktu tanggapan service, pemakaian tehnologi info dan ada penghargaan dari BPJS Kesehatan.
Pihaknyamelihat telah ada kenaikan rumah sakit dalam memaksimalkan service.
Direktur RS Bali Mandara Ketut Suarjaya menambah waktu nantikan service pasien rawat jalan sekarang ini telah makin pendek karena kerjasama yang bagus di antara BPJS Kesehatan dan rumah sakit dalam mengaplikasikan digitalisasi.
Baiknya, ucapnya, waktu nantikan pasien rawat jalan dimulai dari registrasi sampai mendapatkan service kurang dari 60 menit.
Saat sebelum optimasi implementasi barisan online, ucapnya, baru 66 % yang sukses capai kurang 60 menit.
“Tetapi sesudah diaplikasikan sekitar 96,7 % telah capai di bawah 60 menit,” ucapnya.
Beragam servis digital terus dilaksanakan RS Bali Mandara, dimulai dari integratif mekanisme info management rumah sakit (SIM RS), implementasi barisan online, dasbor tersedianya tempat tidur yang terpadu Mobile JKN sampai klarifikasi digital claim.