Pariaman Dilanda Gempa M 4,5, Getaran Dahsyat Bikin Padang Geger

Pariaman Dilanda Gempa M 4,5, Getaran Dahsyat Bikin Padang Geger

Gempa 5,4 SR kejutkan warga Padang - ANTARA News

Beritaburung.news/Pariaman, Sumatera Barat 18 Agustus 2025 – Sdini hari menjadi momen yang cukup mengagetkan bagi warga pesisir barat Sumatera Barat. Gempa bumi dengan magnitudo 4,5 mengguncang wilayah Pariaman dan sekitarnya pada pukul 00.10 WIB. Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di laut, sekitar 67 kilometer barat daya Pariaman, dengan kedalaman 56 kilometer.

Walaupun magnitudo gempa tidak tergolong besar, getaran cukup dirasakan warga. BMKG mencatat intensitas mencapai skala III MMI di Pariaman dan skala III–IV MMI di Kota Padang. Bagi masyarakat awam, skala ini menandakan getaran jelas dirasakan di dalam rumah, benda-benda kecil bergoyang, dan suara pintu serta jendela berderik.


Warga Panik, Sebagian Keluar Rumah

Simulasi: Gempa dan Tsunami di Padang, Warga Berhamburan | IDN Times Sumsel

Sejumlah warga di pusat kota Pariaman mengaku terbangun dari tidur akibat guncangan yang datang tiba-tiba. “Saya kira ada truk besar lewat depan rumah, tapi kok lama dan semakin kencang. Akhirnya saya keluar rumah untuk jaga-jaga,” ujar Riko, warga Desa Cimparuh.

Hal senada diungkapkan Yanti, seorang ibu rumah tangga di Padang. Ia merasakan guncangan sekitar 5 detik. “Alhamdulillah tidak lama, tapi cukup bikin deg-degan. Apalagi anak-anak langsung bangun,” katanya.

Beruntung, hingga berita ini diturunkan, tidak ada laporan kerusakan signifikan di Pariaman maupun Padang. Gempa dinyatakan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya di : Pariaman Dilanda Gempa M 4,5, Getaran Dahsyat


BMKG: Gempa Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Mardian Satria, menjelaskan bahwa gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia di wilayah barat Sumatera. “Ini merupakan gempa tektonik dangkal yang cukup sering terjadi di sepanjang zona subduksi Mentawai–Sumatera. Energi yang dilepaskan tidak cukup besar untuk menimbulkan kerusakan parah,” terangnya.

BMKG juga mengimbau masyarakat Pariaman agar tetap tenang, namun waspada terhadap gempa susulan. “Kami minta masyarakat jangan panik. Pastikan kondisi rumah aman, dan hindari menyebarkan informasi yang belum tentu benar,” tambah Mardian.


Catatan Sejarah: Pariaman Termasuk Wilayah Rawan Gempa

Wilayah pesisir barat Sumatera, termasuk Pariaman, memang dikenal rawan gempa bumi karena berada tepat di jalur subduksi. Pada September 2009, gempa besar berkekuatan 7,6 SR mengguncang Sumatera Barat dan menimbulkan kerusakan besar di Padang dan sekitarnya.

Kejadian gempa M 4,5 ini mengingatkan kembali bahwa masyarakat harus selalu siap siaga. Menurut data BMKG, setiap bulan terdapat puluhan gempa kecil hingga sedang yang terjadi di perairan sekitar Pariaman dan Mentawai. Sebagian besar tidak dirasakan masyarakat, tetapi beberapa guncangan menimbulkan kepanikan.


Respons Pemerintah Daerah

Pemerintah Kota Pariaman langsung menurunkan tim untuk mengecek kondisi di lapangan. Walikota Pariaman, Genius Umar, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD untuk memantau situasi.

“Sampai saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Kami tetap siaga karena gempa ini terjadi di malam hari ketika warga sedang istirahat. Kami ingin memastikan semuanya dalam kondisi aman,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar mengaktifkan posko siaga darurat di Padang dan Pariaman. Petugas disiagakan untuk antisipasi jika terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar.


Suasana di Media Sosial

Tak lama setelah gempa, linimasa media sosial langsung dipenuhi unggahan warga. Hashtag #Pariaman sempat menjadi trending di wilayah Sumatera Barat. Banyak pengguna X (Twitter) membagikan pengalaman mereka merasakan guncangan.

“Astaga, baru tidur langsung kebangun gara-gara gempa. Semoga semua aman di Pariaman,” tulis seorang pengguna.

Namun, ada juga yang mengingatkan untuk tetap waspada dan tidak panik berlebihan. “Ingat, kita tinggal di daerah rawan gempa. Tetap tenang dan selalu siap siaga,” tulis akun lain.


Edukasi Kebencanaan: Apa yang Harus Dilakukan Saat Gempa?

Mengingat Pariaman berada di daerah rawan gempa, masyarakat perlu membekali diri dengan pengetahuan mitigasi. BMKG bersama BPBD rutin memberikan edukasi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan:

  1. Tetap tenang dan jangan panik.

  2. Berlindung di bawah meja kokoh atau struktur yang kuat.

  3. Jangan gunakan lift jika berada di gedung bertingkat.

  4. Jika di luar ruangan, menjauhlah dari bangunan tinggi, tiang listrik, dan pohon besar.

  5. Jika dekat pantai dan gempa terasa kuat, segera menjauh ke tempat tinggi untuk mengantisipasi tsunami.


Dampak Psikologis

Meski tidak menimbulkan kerusakan besar, gempa dini hari di Pariaman tetap meninggalkan rasa khawatir bagi sebagian warga. Psikolog Universitas Andalas, Sari Dewi, menilai pentingnya dukungan komunitas pasca-gempa.

“Rasa panik wajar muncul, apalagi bagi yang pernah mengalami trauma gempa 2009. Tapi komunikasi yang baik antarwarga serta informasi jelas dari pihak berwenang bisa membantu mengurangi ketakutan,” jelasnya.


Fakta Terbaru Gempa Pariaman 18 Agustus 2025

  • Magnitudo: 4,5 SR

  • Lokasi: 67 km barat daya Pariaman

  • Kedalaman: 56 km

  • Waktu: Senin (18/8/2025), pukul 00.10 WIB

  • Intensitas: III–IV MMI di Padang, III MMI di Pariaman

  • Tidak berpotensi tsunami

  • Tidak ada laporan kerusakan serius


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah gempa di Pariaman 18 Agustus 2025 berpotensi tsunami?
Tidak. BMKG menegaskan gempa magnitudo 4,5 ini tidak menimbulkan potensi tsunami.

2. Mengapa Pariaman sering diguncang gempa?
Karena letaknya berada di jalur subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia, sehingga aktivitas tektonik kerap terjadi.

3. Apakah ada korban jiwa atau kerusakan akibat gempa ini?
Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan signifikan.

4. Apa yang harus dilakukan warga jika gempa kembali terjadi?
Tetap tenang, ikuti prosedur evakuasi, dan perhatikan informasi resmi dari BMKG serta BPBD.

5. Bagaimana cara mendapatkan informasi gempa yang akurat?
Masyarakat bisa mengunduh aplikasi BMKG atau mengikuti akun resmi BMKG di media sosial.


Kesimpulan

Gempa magnitudo 4,5 yang mengguncang Pariaman pada Senin dini hari kembali mengingatkan masyarakat Sumatera Barat bahwa wilayah ini berada di zona rawan gempa. Meski tidak menimbulkan kerusakan, guncangan cukup membuat panik warga hingga keluar rumah.

BMKG memastikan gempa ini berasal dari aktivitas subduksi lempeng dan tidak berpotensi tsunami. Pemerintah daerah serta BPBD telah siaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Bagi masyarakat, kesiapsiagaan dan edukasi kebencanaan menjadi kunci utama untuk menghadapi situasi seperti ini. Dengan informasi yang jelas, koordinasi antarwarga, serta sikap tenang, Pariaman dan sekitarnya bisa lebih kuat menghadapi bencana alam yang datang tanpa diduga.