Ancaman Tsunami Usai Gempa Besar di Rusia : Panik Melanda Pesisir Gorontalo 2025

Ancaman Tsunami Usai Gempa Besar di Rusia : Panik Melanda Pesisir Gorontalo 2025

Prediksi BMKG Bakal Ada Tsunami dan Gempa Hebat di Jawa Timur, Masyarakat  Tak Perlu Panik – AKSI KATA

Beritaburung.news/GORONTALO, 30 Juli 2025 — Bencana Tsunami, Situasi darurat menyelimuti sejumlah wilayah pesisir di Provinsi Gorontalo. Kekhawatiran mencuat usai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini terkait potensi dampak dari gempa berkekuatan magnitudo 8,7 yang terjadi di wilayah timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu (30/7).

Meskipun pusat gempanya berada jauh di luar negeri, simulasi pemodelan oleh BMKG menyebut beberapa titik pesisir di Indonesia bagian utara, khususnya Gorontalo, masuk dalam kategori waspada terhadap kemungkinan dampak gelombang laut ekstrem. Hal ini langsung memicu reaksi cepat dari warga.

Warga Pesisir Berbondong-bondong Mengungsi

Kepanikan Warga Dusun Awang Hindari Tsunami, Teringat Bencana Serupa Tahun  1977 Tewaskan 38 Orang - Lombok Post

Pagi hari di Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, tidak seperti biasanya. Sejumlah keluarga terlihat berkemas terburu-buru, mengangkut anak-anak, lansia, dan barang penting menuju desa yang lebih tinggi.

Yohan Arbie, salah satu warga, menjadi contoh dari banyak kepala keluarga yang langsung bertindak sigap. Ia memilih mengungsikan perempuan dan anak-anak ke Desa Buhudaa, yang secara geografis lebih aman dari ancaman gelombang laut.

“Kami fokus menyelamatkan anak-anak dan perempuan. Mereka kami antar ke rumah keluarga di atas bukit,” ujarnya saat diwawancarai di lokasi.

Meski ikut merasa khawatir, Yohan sendiri memilih bertahan di rumahnya yang dekat dengan pantai. Alasannya jelas: berjaga-jaga dan bersiap menyelamatkan harta benda jika situasi memburuk.

Kepanikan Menyebar, Sekolah Diliburkan Mendadak

Peringatan Dini Tsunami, Siswa di Gorontalo Dipulangkan Lebih Awal

Di wilayah Kota Gorontalo, suasana serupa juga terlihat. Sejumlah orang tua langsung menjemput anak-anak mereka dari sekolah setelah pihak sekolah mengeluarkan kebijakan pulang lebih awal.

Mustamin, warga Kota Gorontalo, menceritakan bagaimana ia tergesa-gesa menuju sekolah untuk menjemput putranya. “Sekolah memulangkan anak-anak karena informasi potensi bencana. Saya langsung meluncur ke sana,” kata Mustamin.

Situasi ini membuat beberapa ruas jalan di pusat kota padat, karena kendaraan warga memenuhi jalur menuju arah pegunungan dan kawasan lebih tinggi.

Leato Utara: Pantai Landai, Ketegangan Meninggi

Kawasan Leato Utara, yang merupakan kelurahan di pesisir Kecamatan Kota Timur, menjadi salah satu daerah yang paling terimbas secara psikologis. Topografinya yang terdiri dari pantai landai menjadikan rasa khawatir masyarakat meningkat drastis.

Shepti, warga setempat, terlihat mondar-mandir mencari kabar tentang lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah. Ia mengaku bingung harus ke mana membawa ibunya yang sudah lanjut usia.

“Kami coba hubungi teman-teman untuk tahu di mana titik kumpul atau tempat aman,” ucap Shepti dengan nada cemas.

BPBD dan Aparat Siaga Penuh

Menyadari situasi mulai tidak kondusif, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bone Bolango langsung menurunkan dua tim tanggap cepat. Mereka bertugas mengedukasi warga yang mulai panik, sekaligus memastikan informasi akurat tersampaikan dengan baik.

Yoan Achril Babyonggo, Kepala BPBD Bone Bolango, menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin kecemasan berkembang menjadi kepanikan massal.

“Dua tim sudah kami turunkan ke titik-titik pesisir untuk memberi pemahaman dan menjaga agar warga tetap tenang namun waspada,” jelas Achril.

Ia juga menyebut bahwa alat komunikasi darurat telah diaktifkan, sementara sistem peringatan dini laut terus dipantau sepanjang hari.

Gubernur Gorontalo Buka Posko Pemantauan

GUSDURian Mencatat Jumlah 36.100 Warga Terdampak Banjir di Gorontalo -  Kampung Gusdurian

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, tak tinggal diam. Dalam pernyataannya, ia menyatakan telah menginstruksikan seluruh jajaran aparat mulai dari kelurahan, desa, kecamatan, Koramil, hingga Polsek, untuk berada di tengah masyarakat selama situasi waspada ini berlangsung.

“Kami telah membuka Posko Pemantauan di kantor Gubernur untuk memantau tiap menit perkembangan situasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan BMKG,” kata Gusnar.

Ia juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. “Jangan mudah percaya hoaks. Informasi valid hanya kami sampaikan melalui kanal resmi,” imbuhnya.

BMKG Ungkap Prediksi Gelombang dan Waktu Kedatangan

Dari sisi teknis, Andri Wijaya Bidang, Kepala Stasiun Geofisika Kelas II Gorontalo, menjelaskan bahwa berdasarkan pemodelan komputasi terbaru, wilayah Kota Gorontalo terindikasi berada dalam status waspada terhadap potensi gelombang laut tinggi. Namun, gelombang yang diprediksi tidak akan melebihi 0,5 meter.

“Kami perkirakan gelombang dari luar wilayah bisa mencapai pesisir Gorontalo sekitar pukul 16.39 WITA,” jelas Andri.

Meski ketinggian gelombang tergolong kecil, potensi bahaya tetap ada terutama di wilayah pantai landai atau wilayah berpopulasi tinggi yang rentan terhadap limpasan air laut.

Andri menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, tetapi tetap harus mengikuti arahan evakuasi jika memang diperlukan. “Jangan abaikan peringatan, tapi juga jangan termakan kabar bohong,” tegasnya.

Sumber Gempa: Palung Kurile-Kamchatka Rusia

Gempa yang memicu kekhawatiran di Gorontalo sebenarnya berasal dari perairan timur Kamchatka, Rusia. BMKG mencatat magnitudo gempa sebesar M 8,7 dengan kedalaman hanya 18 kilometer — yang termasuk kategori dangkal dan rawan menimbulkan efek permukaan.

Episenter gempa berada di koordinat 52,51° LU dan 160,26° BT. Mekanisme gempanya adalah naik (thrust fault) akibat aktivitas subduksi di Palung Kurile-Kamchatka.

Jenis gempa semacam ini biasa memicu gelombang besar, terutama jika terjadi di kedalaman dangkal seperti yang tercatat kali ini.

Warga Harus Siaga, Tapi Tak Perlu Panik

Pakar kebencanaan dari Universitas Negeri Gorontalo, Dr. Armin Kaluku, menyarankan agar masyarakat tetap siaga terhadap segala bentuk potensi bencana tsunami, namun tidak bertindak gegabah.

Menurutnya, edukasi tentang evakuasi mandiri dan jalur aman harus terus dilakukan secara konsisten, agar situasi seperti hari ini bisa dihadapi dengan tenang dan efektif.

“Jangan hanya bergerak saat ada peringatan. Budaya siaga harus menjadi bagian dari masyarakat pesisir,” pungkasnya.

FAQ: Potensi Tsunami di Gorontalo

Q: Apakah tsunami sudah terjadi di Gorontalo?
A: Hingga pukul 15.00 WITA belum ada laporan terjadinya gelombang laut ekstrem. Namun, masyarakat tetap diimbau waspada.

Q: Apa penyebab potensi tsunami kali ini?
A: Gempa berkekuatan M 8,7 di wilayah timur Kamchatka, Rusia, dengan mekanisme thrust fault.

Q: Kapan perkiraan gelombang bisa sampai ke pesisir Gorontalo?
A: Sekitar pukul 16.39 WITA menurut pemodelan BMKG.

Q: Apa yang harus dilakukan warga pesisir?
A: Segera cari tempat aman dan tinggi, hindari pantai, serta ikuti informasi resmi dari BMKG dan aparat daerah saat tsunami terjadi.

Q: Apakah ini kejadian yang biasa?
A: Meskipun tidak sering terkena tsunami, wilayah Indonesia memiliki kerentanan terhadap efek gempa luar negeri karena posisi geologisnya yang kompleks.

Bersatu Dalam Kewaspadaan

Peristiwa tsunami dan gempa  hari ini menjadi pengingat bahwa bahaya bisa datang dari kejauhan, tanpa bisa diprediksi secara mutlak. Ancaman tsunami yang mungkin tidak terjadi tetap harus disikapi serius. Lebih baik waspada daripada menyesal.

Dari Gorontalo, kita belajar bahwa kesigapan masyarakat, koordinasi pemerintah, dan kecepatan informasi yang tepat adalah kunci menghadapi bencana. Semoga semua warga senantiasa dalam lindungan Tuhan dan situasi dapat kembali aman seperti sedia kala.