Planet-Planet yang Sudah “Dikunjungi” di Indonesia: Petualangan Antariksa yang Mendebarkan dari Bumi Nusantara

Planet-Planet yang Sudah “Dikunjungi” di Indonesia: Petualangan Antariksa yang Mendebarkan dari Bumi Nusantara

Planet yang Sudah

-BERITA BURUNG

Planet yang Sudah Mungkin terdengar mustahil atau bahkan seperti bagian dari naskah film fiksi ilmiah, namun di beberapa sudut Nusantara, cerita tentang kunjungan ke planet-planet luar angkasa bukan lagi sekadar impian. Berkat perpaduan antara riset ilmiah, imajinasi tinggi, teknologi kreatif, dan budaya lokal, Indonesia kini memiliki sejumlah destinasi dan proyek futuristik yang disebut-sebut sebagai “kunjungan” ke planet-planet di luar tata surya.

Tentu saja, ini bukan tentang roket meluncur dari Tanah Papua menuju Mars, melainkan bagaimana pengalaman “berkunjung” ke planet lain bisa diwujudkan di bumi Nusantara. Mulai dari taman tematik, wahana realitas virtual, hingga riset atmosferik yang menjelajahi fenomena kosmik, Indonesia punya caranya sendiri untuk menghadirkan nuansa antarplanet

1. Planet Mars: Merahnya Pulau Sumba

Apakah Benar Planet Mars Berwarna Merah? Ini Faktanya

Pulau Sumba di Nusa Tenggara Timur belakangan ini dijuluki sebagai “Planet Mars-nya Indonesia”. Bukan tanpa alasan. Permukaan tanah di kawasan Bukit Wairinding atau Bukit Tanarara terlihat seperti lanskap Mars: berwarna kemerahan, kering, dengan bukit-bukit gersang yang seakan tak tersentuh peradaban.

Sejak 2023, beberapa tim film dokumenter dan komunitas penggemar astronomi mulai melakukan simulasi “misi Mars” di kawasan ini. Menggunakan kostum astronot dan alat pemantau suhu tanah, mereka mencoba menciptakan pengalaman seolah-olah sedang menjelajah planet merah. Bahkan, beberapa sekolah di daerah tersebut ikut serta dalam program edukasi yang mengajarkan cara hidup di lingkungan ekstrem layaknya Mars.

2. Planet Jupiter: Pengamatan Atmosfer di Puncak Jayawijaya

Titik Raksasa' Kedua Ditemukan di Yupiter, Dingin dan Jauh Berada di Puncak

Puncak Jayawijaya di Papua bukan hanya kebanggaan Indonesia karena salju tropisnya yang langka, tapi juga karena digunakan sebagai lokasi penelitian Planet yang Sudah atmosferik oleh para ilmuwan muda Indonesia. Dalam beberapa proyek kerja sama dengan universitas internasional, para peneliti mencatat pola awan dan badai tropis ekstrem dari ketinggian lebih dari 4.800 meter di atas permukaan laut.

Proyek ini diberi nama “Jupiter di Bumi”, karena Planet yang Sudah pola badai yang terbentuk kadang mirip dengan Badai Besar Jupiter (Great Red Spot). Meskipun bukan kunjungan fisik ke Jupiter, studi ini membantu ilmuwan memahami dinamika atmosfer gas raksasa tersebut dengan cara mempelajari fenomena serupa di Bumi.

3. Planet Saturnus: Cincin Es di Kawah Ijen

Pertama dalam Sejarah, Hujan Es dari Cincin Saturnus Sebabkan Cuaca Planet  Jadi Panas

Kawah Ijen di Banyuwangi, Jawa Timur, dikenal luas karena fenomena “api biru”-nya yang langka. Namun, dalam musim kemarau ekstrem, suhu di sekitar puncak bisa sangat dingin hingga embun membeku di dedaunan dan bebatuan. Pengunjung Planet yang Sudah yang datang dini hari bisa melihat lapisan tipis es membentuk pola lingkaran yang unik di atas batu, mirip dengan cincin Saturnus.

Para fotografer alam menyebut fenomena ini sebagai “Ijen Rings”, dan beberapa travel influencer menyebut lokasi ini sebagai “Planet Saturnus versi tropis.” Sejumlah taman edukasi astronomi bahkan mulai menambahkan Kawah Ijen ke dalam daftar lokasi pembelajaran berbasis lingkungan dan luar angkasa.

4. Planet Venus: Panas Ekstrem di Gunung Bromo

Venus Ternyata Masih Aktif dan Punya Gejala Vulkanik Mirip Bumi: Misteri Planet  Panas yang Terungkap - Rublik Depok

Venus dikenal sebagai planet terpanas di tata surya. Suhunya Planet yang Sudah mencapai 465°C akibat efek rumah kaca yang ekstrem. Di Indonesia, lokasi dengan suhu ekstrem dan aktivitas vulkanik yang menyerupai Venus adalah kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur.

Dalam simulasi yang dilakukan oleh komunitas Planet yang Sudah astronomi lokal, mereka menggunakan peralatan sensor untuk mengukur suhu di sekitar kawah aktif Bromo dan membandingkannya dengan simulasi atmosfer Venus. Meskipun Bromo tak sepanas Venus, penggabungan visual kabut belerang dan lanskap tandus menciptakan sensasi berada di dunia asing.

5. Planet Eksoplanet: Realitas Virtual di Bandung dan Yogyakarta

Eksoplanet Raksasa Ini Ternyata Alami Hujan Besi - Ayo Bandung

Di tengah kemajuan teknologi, beberapa startup teknologi Planet yang Sudah edukasi di Bandung dan Yogyakarta telah menciptakan wahana realitas virtual yang memungkinkan pengguna “mengunjungi” planet-planet luar tata surya—eksoplanet—yang ditemukan teleskop luar angkasa seperti Kepler dan James Webb.

Dalam wahana ini, pengunjung bisa menjelajahi planet Planet yang Sudah berbatu dengan langit ungu, permukaan cairan neon, hingga atmosfer yang hujannya terbuat dari kaca. Semua ini dikembangkan oleh tim pengembang muda Indonesia yang memadukan ilmu astrofisika dan seni desain digital.