7 Makanan Zaman Dulu yang Kini Kembali Populer: Nostalgia di Setiap Suapan
7 Makanan Zaman Dulu yang Kini Kembali Populer: Nostalgia di Setiap Suapan
Makanan Zaman Dulu Di tengah arus modernisasi kuliner yang serba cepat dan instan, ada fenomena menarik yang sedang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Makanan zaman dulu—yang dahulu mungkin hanya dianggap sebagai sajian nenek di dapur kampung—kini mulai dilirik kembali. Baik oleh para pecinta kuliner maupun generasi muda yang haus akan cita rasa autentik. Tak hanya mengobati rindu akan masa lalu, makanan-makanan ini juga menjadi bagian dari identitas budaya yang tak ternilai. Yuk, kita intip tujuh makanan jadul yang kembali mencuri perhatian.
1. Kue Cucur – Si Manis Berlapis Kenangan
Kue cucur, dengan bentuk bulat dan pinggiran yang keriting, dulunya sering kita temukan di pasar tradisional. Terbuat dari campuran tepung beras dan gula aren, kue ini dimasak dengan cara digoreng hingga matang merata di bagian tengah. Kelezatan cucur tak hanya terletak pada rasa manisnya, tetapi juga pada teksturnya yang kenyal dan aromanya yang khas. Kini, cucur tak lagi hanya muncul di acara adat, tetapi juga di kafe-kafe kekinian sebagai sajian “vintage dessert.”
2. Lupis – Legitnya Tradisi dalam Balutan Kelapa Parut
Lupis adalah salah satu jajanan tradisional berbahan dasar ketan yang dibungkus daun pisang, direbus, lalu disajikan dengan parutan kelapa dan siraman gula merah cair. Sensasi gurih dan manis berpadu dalam satu gigitan, menjadikannya camilan yang tak lekang oleh waktu. Di masa kini, lupis bahkan sudah dikreasikan dengan topping modern seperti keju atau cokelat untuk menarik minat generasi muda.
3. Gemblong – Paduan Ketan dan Gula yang Membuat Nagih
Gemblong adalah camilan tradisional dari ketan yang digoreng dan dilapisi gula kelapa. Tekstur luarnya yang renyah berpadu dengan dalamnya yang lembut membuat gemblong jadi camilan favorit banyak orang pada masanya. Kini, gemblong kembali Makanan Zaman Dulu naik daun berkat penjual-penjual online dan UMKM yang mengemasnya dengan kemasan menarik, tanpa mengubah rasa aslinya.
4. Tiwul – Pengganti Nasi yang Kini Dilirik Kembali
Tiwul berasal dari singkong yang dikeringkan dan dihaluskan menjadi gaplek. Dahulu, tiwul sering dijadikan makanan pokok oleh masyarakat di daerah pegunungan Jawa, terutama saat harga beras melambung tinggi. Kini, tiwul justru kembali diolah Makanan Zaman Dulu menjadi makanan sehat, karena kandungan seratnya yang tinggi dan indeks glikemiknya yang rendah. Cocok bagi yang menjalani pola makan sehat atau diet.
5. Getuk – Camilan Sederhana yang Penuh Warna
Siapa yang tak kenal getuk? Camilan berbahan dasar singkong ini terkenal dengan warna-warni yang mencolok dan menarik. Getuk biasanya disajikan dengan parutan kelapa di atasnya. Selain enak, tampilannya juga menggoda mata. Saat ini, banyak Makanan Zaman Dulu pengusaha kuliner yang mengangkat getuk sebagai oleh-oleh khas daerah, dengan kemasan modern tapi tetap mempertahankan resep tradisional.
6. Klepon – Bola Manis yang Meletup di Mulut
Klepon adalah bola-bola kecil berwarna hijau dari tepung ketan yang berisi gula merah cair, lalu dibalut kelapa parut. Sensasi “letupan” gula merah Makanan Zaman Dulu di Makanan Zaman Dulu dalam mulut saat menggigit klepon menjadi pengalaman kuliner yang khas. Makanan ini bahkan sempat viral di media sosial beberapa tahun lalu, hingga memunculkan inovasi seperti klepon lava dan klepon keju. Si mungil ini memang tak pernah kehilangan penggemar.
7. Bubur Sumsum – Hangatnya Pelukan dari Mangkuk
Bubur sumsum adalah makanan berbahan dasar tepung beras yang dimasak hingga kental, lalu disajikan dengan kuah gula merah. Teksturnya yang lembut membuat bubur ini sangat cocok dinikmati oleh segala usia. Tak heran jika kini banyak Makanan Zaman Dulu kafe atau food truck yang menawarkan bubur sumsum dengan berbagai topping kekinian seperti boba, buah segar, atau bahkan es krim.