7 Kenyataan Menakjubkan Keluarga Choi Dae Hoon, Pemain When Life Gives You Tangerines

7 Kenyataan Menakjubkan Keluarga Choi Dae Hoon, Pemain When Life Gives You Tangerines
7 Kenyataan Menakjubkan Keluarga Choi Dae Hoon, Pemain When Life Gives You Tangerines

BERITA BURUNG
Aktor korea Choi Dae Hoon bermain di film When Life Gives You Tangerines engga cuma tingkatkan ketenaran IU lagi Park Bo Gum sahaja. Penyayang-penyayang partisannya jua ikut keciprat. Faktor itulah kejadian pada Choi Dae Hoon. Puncaknya sesudah 18 warsa beradegan, dia meraih sorotan dimana tidak sudah diperkiranya. malahan, Dae Hoon mengungkapkan musim semi Puncaknya bertandang agak.

Di cerita, Dae Hoon bertindak menjadi Bu Si Gil, lelaki nang nyaris sebagai suami Ae Sun (IU). Lucunya, di era awal, Si Gil lalu Ae Sun untuk jadi besan lantaran anak ke dua Ae Sun menikah oleh anak ke dua Si Gil.

Meski di kisah Bu Si Gil disketsakan untuk jadi ayah dimana dingin lagi pemarah, tapi di hidup riil dia ialah pribadi nang humoris lalu hangat. Mari, merhatiin realitas keluarga Choi Dae Hoon selebihnya itupun!

1. Pembawaan nang dimainkan Choi Dae Hoon

Bu Si Gil acap kali berucap “Hak-ssi!” di sinetron. Sama oleh maka, dia dapat nama Hakssi Ahjussi. Personalitasnya sungguh narsis, kasar, melainkan nyatanya dia yakni seorang ayah nan menyukai anaknya. Personalitasnya itu melimpah membikin pirsawan menganggap relate terus dia orang lalaikan tanggapan, “Ia mengingatiku pada ayahku.”

2. Menanyakan keluarga guna tunggu keberhasilannya

Bertikai daripada kualitas nan diaktorinya, Dae Hoon amat mengasihi keluarganya, dia mending figur kerabat man. makin dia awalnya sempat menganggap bersalah pada keluarganya sebab enggak lekas untung selaku pemain. “Dalam ibu, ayah, terus istriku, akuberkata, menanti bahkan 12 waktu. Namaku bakal melesat di dalam 12 warsa,” kata Daehoon.

Dia agak menanyakan maaf pada teman hidupnya lantaran enggak bisa mendistribusikan bulan madu dimana wajar.

“Masa tenggang bulan madu, saya cuman mampu membuang modal sebesar KRW 1 juta (sepanjang Rp 11,tujuh juta) di istriku. Saya berpikiran tidak sedap oleh bersalah kepadanya,” ceritanya.

3. Teman hidupnya senantiasa menyokong, sesampai-sampai sukses pula datang

Kendati demikian, teman hidupnya loyal menemaninya. Ujungnya “musim semi” menjejakan kaki guna Dae Hoon. Sinetron When Life Gives You Tangerines merupakan jawabnya.

“Lantaran sinetron itu, kami terasa macam musim semi. Kami bahkan berpaham apa admin dapat menyerap inipun, bila balik musim serupa itulah singgah? Kita tidak hendak musim Itu habis, kritis cukup, ya, memory itu?” tutur Daehoon.

Dae Hoon cukup bersyukur karena atas cerita itu, dia meraih kemampuan buat bersiteguh.

4. Anak lalu teman hidupnya suka memberikan bahasan tam Bu Si Gil

Bila cerita When Life Gives You Tangerines tampil, anak terus istri Dae Hoon terlampau gairah. Dia orang suka mendampingi pembahasan nan berkenaan sama dianya.

“Istriku serupa koresponden. Ia lagi anakku senantiasa membawa pembahasan terus video nang berususan oleh Bu Si Gil. Meski kita terdapat di gubuk, bahkan juga selagi di dalam kamar mandi, dia suka sekali menyuruhku guna mengurai bahasan itu,” papar Daehoon.

Pas itu, putranya kerap nan lagi bermukim di kursi sekolah kondisi acap kali tirukan diskusi ayahnya, “hak-ssi!”

5. Choi Da Hhoon sebelah oleh ayahnya

Choi Dae Hoon agak sekitar oleh ayahnya. Buat personalitas Bu Si Gil, Dae Hoon cukup masukkan singkat kualitas ayahnya ke figur Bu Si Gil. Memang episode bila Bu Si Gil kenakan kaos memiliki warna merah. Kakak-kakak Bu Si Gil pula tanya, “Apa itu kaos ayah dimana dipergunakan?”

“Saya berhias supaya memainkan Bu Si Gil. Saya macam dapat menatap ayah dalam Bu Si Gil. inipun kuatkanku agar terus menerus pesat,” kata Bu Si Gil.

6. Ayahnya wafat sebab sakit

Ayah Choi Dae Hoon wafat lantaran COVID-19, ayahnya agak menerima penyakit berbeda macam stroke.

“Pada waktu saya menyerap telpon daripada kediaman sakit, saya cuma mampu berujar, ‘Ayahku suah wafat?’ Saya pula angkat kaki ke kediaman sakit. Seluruh kejadian sedemikian segera bahkan saya enggak miliki masa buat berduka,” ujarnya.

Waktu itu mending mempunyai ketentuan menjaga jarak, sampai-sampai dia engga dapat mengecek mayat ayahnya buat final kala. sesudah datang di kediaman sakit, Dae Hoon reflek enyah ke lingkungan kremasi. Choi Dae Hoon cukup tanyakan tolong bagi juniornya nang bercokol di sekitar lokasi kremasi supaya merebut video kremasi.

“Saya menanyakan tolong pada juniorku supaya mencaplok video ayahku waktu dikremasi. Saya enggak boleh angkat kaki memeriksa ayah, tesebaliknya wajib mengantarkan agar kakak-kakakku di Amerika,” ceritanya.

7. Asa Dae Hoon supaya ayahnya

Choi Dae Hoon meraih persoalan, macam mana reaksi ayahnya berkenaan keberhasilannya kalau ayahnya sedianya ramai.

“Siapa tahu ia bakal bersoal, ‘Apakah pemain dapat ke geraja juga?’ dan perkenalkanku bagi beberapa orang gereja. Dia agak ingin memperlihatkan ke beberapa kawannya, ‘Apakah suah menilik sinetron anakku?’. manatahu buntut, ia tetap hendak geram,” singkap Dae Hoon.

Choi Dae Hoon berkhayal, apabila ayahnya lagi aktif, dia bakal membelikan ayahnya van.

“Saya suka ayah mengecap periode purba dan beberapa kawannya sama van tersebut. siapatahu ayah tetap bergerak, barangkali kita ingin mengenyam musim semi juga lalu berangkulan,” tangkisnya.

Inilah realitas keluarga Choi Dae Hoon. Benar-benar sentuh hearth, ya, Bela!