8 Fakta Sejarah Kenaikan Yesus Kristus: Tujuan Ilahi dan Kronologinya
8 Fakta Sejarah Kenaikan Yesus Kristus: Tujuan Ilahi dan Kronologinya
Selamat hari Kenaikan Yesus Kristus bagi umat Kristen
BERITA BURUNG Bagi umat Kristen, kebangkitan Yesus Kristus adalah bukti penting atas keilahian-Nya serta kebenaran ajaran dan misi-Nya di dunia. Kisah Para Rasul 1:1-11 pun mencatat bahwa Yesus Kristus menampakkan diri dan berinteraksi dengan setidaknya 500 orang, termasuk murid-murid-Nya, selama 40 hari sebelum akhirnya naik ke surga.
Menurut Kisah Para Rasul 1:6-11, kenaikan ini terjadi dengan cara terangkat atau naik ke atas langit di hadapan para saksi mata. Perstiwa ini dikenal sebagai Hari Kenaikan Yesus Kristus yang diperingati dan dirayakan oleh seluruh umat Kristen di dunia.
Namun, melampaui perayaan dan keajaiban, muncul pertanyaan mengenai tujuan dari kenaikan , termasuk kronologi peristiwa yang terjadi. Kalau begitu, untuk kamu yang merayakannya, mari kita langsung simak penjelasannya di bawah ini.
Kronologi peristiwa
1. Yesus Kristus Terjadi secara publik
Berdasarkan dokumentasi sejarah dalam Perjanjian Baru Alkitab, kenaikan Yesus Kristus terjadi secara terang-terangan di Bukit Zaitun dan disaksikan oleh para saksi mata. Peristiwa ini pun tercatat dalam Injil Matius 28:16-20, Injil Lukas 24:50-52, dan Kisah Para Rasul 1:1-12.
Disebutkan juga bahwa saksi mata yang dimaksud meliputi kesebelas murid yang menyaksikan kenaikan-Nya secara langsung. Pengalaman ini langsung memacu mereka untuk lebih berani dalam menyampaikan pesan mengenai Yesus Kristus kepada orang lain.
Dalam catatan sejarah, terdapat bukti bahwa para murid dan/atau pengikut sungguh tidak gentar dalam menyampaikan kesaksian mereka, bahkan berani menghadapi ancaman penyiksaan maupun hukuman mati pada zaman Kekaisaran Roma.
Keberanian ini menegaskan keyakinan bahwa para murid Yesus Kristus telah mengalami pengalaman yang nyata, sehingga siap menerima konsekuensi hingga rela mengorbankan nyawa mereka.
2. Meliputi beberapa tahapan
Kenaikan Yesus Kristus terdokumentasi dalam Perjanjian Baru sebagai peristiwa yang terjadi secara harfiah, di mana Yesus naik atau terangkat ke atas langit hingga “awan menutup-Nya dari pandangan mereka” seperti yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 1:9.
Namun, peristiwa tersebut tidak langsung terjadi secara cepat, tetapi meliputi beberapa tahap. Berdasarkan kitab Perjanjian Baru, Yesus Kristus awalnya membimbing para saksi keluar dari kota, lalu Ia mengangkat tangan-Nya untuk memberkati mereka.
Dalam Kisah Para Rasul, juga menyempatkan diri untuk berbicara dengan para saksi mata mengenai Kerajaan Surga, janji akan kuasa Roh Kudus, arahan untuk menjadi saksi Kristus, dan memberikan pengajaran sesuai perintah-Nya.
Selain itu, menurut Lukas 24:52, para murid merespons kenaikan Yesus Kristus dengan sujud menyembah, lalu kembali ke Yerusalem dengan sukacita. Mereka secara konsisten berada di dalam Bait Allah, memuliakan Allah karena pengalaman nyata tersebut.
Tujuan ilahi
3. Kembali bertahta sebagai Raja
Mengutip dari gbi-bethel.org, sebelum dan sesudah kematian serta kebangkitan-Nya, Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia datang dari Bapa dan Dia harus kembali kepada-Nya. Pernyataan ini tercatat dalam Injil, yakni Yohanes 16:28 dan Yohanes 13:1-3.
Selain itu, dalam beberapa kesempatan semasa hidup-Nya di dunia, menyatakan bahwa Dia empunya Kerajaan dan kerajaan-Nya tidak berasal dari dunia ini, melainkan di tempat yang tidak dapat dicapai oleh manusia dan tidak akan musnah, sebagaimana tercatat dalam Yohanes 18:36.
Oleh karena itulah, kenaikan Yesus Kristus tidak hanya tentang meninggalkan bumi, tetapi kepulangan yang indah kepada Allah Bapa. Ia pun berpulang sebagai Raja di atas segala raja dalam pemerintahan Kerajaan Surga yang kekal, sesuai dengan keyakinan umat Kristen.
4. Janji kekekalan
Kenaikan Yesus Kristus mempersembahkan janji yang manis mengenai kepulangan bagi mereka yang percaya kepada-Nya, seperti yang dicatat dalam Injil Yohanes 14:2-4.
Dalam hal ini, menegaskan janji ilahi yang memberikan harapan kekal dengan menyatakan, “Di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal. Jika tidak begitu, tentu Aku akan mengatakannya kepadamu. Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu.”
Lebih dari itu, Yesus Kristus juga menjanjikan kedatangan-Nya kembali untuk membawa serta setiap orang percaya ke tempat-Nya, di mana mereka dapat hidup bersama-Nya dalam kekekalan serta terbebas dari kesedihan, penderitaan, dan segala yang menyakitkan.
Berdasarkan Kisah Para Rasul 1:10-11, dua malaikat berpakaian putih datang setelah terangkat ke surga dan mengingatkan kembali mengenai kedatangan untuk kedua kalinya di dunia ini.
”Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke surga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke surga.”
5. Pemberian Roh Kudus
Kepulangan Yesus Kristus tidak meninggalkan para pengikut-Nya dalam kesendirian. Sebaliknya, Kitab Injil Matius 28:20 menegaskan bahwa Yesus Kristus berjanji akan menyertai para orang percaya hingga kesudahan zaman.
Dalam konteks ini, memberikan Roh Kudus sebagai anugerah penting yang berperan dalam pembaharuan pribadi para pengikut-Nya; mengubah mereka dari manusia lama menjadi manusia baru yang serupa dengan untuk menjadi terang dan garam.
Seperti yang disebutkan dalam Yohanes 16:7, Roh Kudus hanya akan datang kepada orang-orang percaya setelah pergi meninggalkan dunia melalui kenaikan-Nya ke surga. Ini adalah salah satu tujuan ilahi dari kenaikan Yesus Kristus ke surga.
Pesan terakhir
6. Mandat sebelum naik ke surga
Dalam Kitab Injil Markus 16, Yesus Kristus memberikan mandat kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke surga, yaitu untuk memberitakan Injil kepada semua makhluk hidup. Untuk membantu mereka melakukannya, Yesus pun memberikan kuasa agar mereka dapat melakukan tugas tersebut dan melakukan tanda-tanda ilahi, seperti mengusir iblis, kebal terhadap celaka, berbicara dalam bahasa baru, dan lainnya.
Sebagai tambahan, dalam pemberitaan Injil Keselamatan, Yesus juga mengingatkan bahwa setiap orang yang mendengar, percaya, dan mau dibaptis akan mendapat jaminan selamat (Markus 16:15-16), dengan arti bahwa maut sungguh tidak akan menguasai mereka, dan mereka akan memperoleh hidup kekal dalam Yesus Kristus.
Peringatan hari raya
7. Referensi perayaan
Pertumbuhan iman Kristus merupakan bagian dari upaya para murid, rasul, dan pengikut dalam menyampaikan Injil Keselamatan. Mereka pun berperan dalam mewariskan tatanan ibadah yang mengutamakan penyembahan kepada Allah Tritunggal, termasuk Yesus Kristus.
Menurut jawaban.com, perayaan Kenaikan telah ada sejak zaman gereja perdana, di mana para murid, rasul, dan pengikut Yesus Kristus turut memperingatinya. Sejak itu, perayaan ini menjadi bagian dari warisan iman secara turun-temurun.
Diketahui beberapa tokoh gereja yang ikut melestarikannya adalah Santo Agustinus, Yohanes Krisostomus, dan Gregorius dari Nyssa. Selain itu, Konstitusi Para Rasul juga mengacu pada perayaan Kenaikan Yesus Kristus yang masih diperingati oleh umat Kristen hingga saat ini.
8. Liturgi perayaan
Setiap tahunnya umat Kristen di seluruh dunia merayakan hari Kenaikan Yesus Kristus dengan beribadah di gereja. Namun, berbagai gereja mungkin memiliki kebiasaan liturgis yang berbeda dalam perayaan khusus mengenai peristiwa kenaikan ke surga.
Melansir dari jawaban.com, beberapa di antaranya mencakup penggunaan obor dalam prosesi liturgis, pemberkatan anggur sebagai perjamuan, dan penggunaan spanduk prosesi dengan gambar singa dan naga yang melambangkan kemenangan atas kejahatan.
Sekarang, kamu telah memahami beberapa fakta sejarah mengenai kenaikan yang terdokumentasi dalam Alkitab. Kini saatnya untuk kamu yang beragama Kristen turut merayakannya dalam berkat dan kasih Yesus Kristus sepanjang masa.