7 Tarian Tradisionil Bandung Asal Jawa Barat yang Penting Kamu Tahu

7 Tarian Tradisionil Bandung Asal Jawa Barat yang Penting Kamu Tahu

Jawa Barat diketahui menjadi satu diantara wilayah di Indonesia yang kental akan keseniannya, tergolong seni tari. Berikut daftar tari tradisionil ciri khas Jawa Barat! Indonesia adalah negara yang mempunyai beberapa ribu suku dan kesenian wilayahnya. Karenanya, tidaklah mengherankan nyaris tiap-tiap wilayah di Indonesia punya kesenian khusus, terhitung seni tari.

Ada lebih dari pada 300 tari wilayah yang berada di Indonesia. Selaku dari Suku Sunda, Jawa Barat termaksud satu diantara wilayah di Indonesia yang mempunyai banyak tari wilayah. Sampai, Jaipong yang disebut satu diantara tarian Jawa Barat diketahui banyak orang-orang sampai waktu ini. Nach, di bawah ini ialah sejumlah tari tradisionil Jawa Barat yang penting dipahami!

Tarian Tradisionil Jawa Barat

1. Tari Kedok

Tarian Jawa Barat yang ini asal dari wilayah Cirebon. Dalam tarian ini, banyak penari memakai kedok menjadi aksesories untuk tutup parasnya. Beberapa penari pakai kedok itu dengan menggigitnya pada sisi bantalan karet. Sebelumnya pakai kedok, banyak penari mesti memakai penutup kepala yang dikenali panggilan Sobra bersama dua sumping dan masagan Jawa Barat. Pemanfaatan kedok ini kebanyakan disinkronkan tipe tarian yang bakal dipentaskan dan kepribadian banyak penarinya. Ada 2 lagu pendamping tarian Jawa Barat ini ialah Sarung Ilangdan Gonjong.

Tari Kedok sendiri yaitu salah satunya tarian tradisionil yang berumur benar-benar tua karena udah dipentaskan mulai sejak saat pemerintah Kerajaan Jenggal di sekeliling era 10-11 Masehi. Penting disadari, ada 5 tipe kedok yang difungsikan buat melaksanakan tarian ini. Ke-5 kedok ini dikatakan sebagai Panca Wanda yang bermakna lima rupa. Pengertian dari Panca Wanda Jawa Barat sendiri yaitu gambar dari transisi hidup manusia, dimulai dari beberapa anak sampai dewasa.

Tiap kedok yang dipakai banyak penari akan menyelaraskan narasi tarian. Pada prinsipnya, berikut ini beberapa jenis tarian yang ada di Tari Kedok:

Kedok Panji

Waktu memanfaatkan kedok ini, beberapa penari akan mengerjakan pergerakan yang kurang kuat halus. Lantaran, tarian ini mengambarkan zaman beberapa anak pada transisi kehidupan manusia.

Kedok Samba

Tarian ini memvisualisasikan periode remaja di perputaran kehidupan manusia. Di tarian ini, zaman remaja dikisahkan sebagai waktu kehidupan manusia yang penuh rasa mau tahun dan gesit.

Kedok Rumyang

Tarian ini mendeskripsikan saat dewasa di transisi kehidupan manusia. Pada tarian ini, beberapa penari kenakan kedok yang bersemu merah menjadi gambar kedewasaan. Pergerakan tarian ini pun kelihatan bertambah oke serta memberikan ikon kedewasaan.

Kedok Temanggung

Tarian ini melukiskan saat pucuk kedewasaan pada transisi kehidupan manusia. Di tarian ini dikisahkan jika seseorang manusia udah lebih masak serta mapan maka dari itu udah mencapai pucuk kedewasaan.

Kedok Kelana/Kedok Rahwana

Tarian ini ambil narasi Ramayana, adalah dari sisi pandang figur Rahwana. Sifat kedoknya sendiri mirip dengan profil Kelana dalam narasi Panji.

2. Tari Ronggeng Gunung

Tari tradisionil yang ini datang dari wilayah Pangandaran, Jawa Barat. Tarian ini berkaitan kuat dengan pementasan kesenian Ronggeng. Di perubahannya, tarian ini diketahui sebagai Ronggeng Gunung, Ronggeng Kaler, dan Ronggeng Amen pada pementasan kesenian Ronggeng. Tari Ronggeng Gunung adalah wujud awalan diketahuinya tarian ini. Dikatakan Tari Ronggeng Gunung lantaran asal tarian ini disebut-disebut dari pegunungan di Pangandaran. Sementara itu Ronggeng Kaler yaitu wujud seterusnya dari Ronggeng Gunung.

Ronggeng Kaler rata-rata ada dua penari yang disertai oleh gamelan dan beberapa lagu kliningan. Ronggeng Kaler rata-rata dipentaskan waktu acara seperti khitanan atau pernikahan. Sedang Ronggeng Amen menyertakan beberapa pirsawan dalam pementasannya. Beberapa pemirsa rata-rata dibolehkan turut menari bersama penari Ronggeng. Lagu pendamping pada Ronggeng Amen pun tak ada batas di kliningan saja, dapat nuga dangdut. Biarpun awalannya dipentaskan pada acara ritus, Tari Ronggeng Gunung saat ini lebih dikenali sebagai atraksi selingan yang diunjukkan dalam acara pesta dll.

3. Tari Jaipong

Sama hal yang telah dijelaskan awal kalinya, Jaipong adalah tarian Jawa Barat terpopuler. Tarian Jaipong sendiri telah ada mulai sejak tahun 1976 serta dibuat oleh H.Suwanda asal Karawang, Jawa Barat. Tari Jaipong sendiri adalah campuran dari beragam bagian seni adat rakyat Karawang seperti wayang golek, ketok tilu, kedok banjet, dan pencak silat. Di tahun 1979, tarian, tepak kendang, pengaturan, dan formasi lagunya diganti. Jaipong termaksud menjadi tarian yang mempunyai irama yang cepat serta bikin semangat. Rata-rata, Tari Jaipong disertai alat musik seperti kecrek, gong, dan kendang. Ada sejumlah pergerakan dalam Tari Jaipong yakni:

Bukaan

Ini sebagai pergerakan awalan dari Tari Jaipong. Di pergerakan ini, beberapa penari rata-rata mengelilingi pentas buat mengawali tarian. Sekalian melingkari pentas, penari akan permainkan selendang yang ada dalam lehernya.

Pencukan

Di pergerakan ini, musik akan memiliki tempo yang cepat. Sebab itu, pergerakan tarian pula menjadi cepat di sisi ini. Pergerakan Pencukan rata-rata akan membuat pirsawan yang melihat lebih menjadi bergairah.

Ngala

Banyak pergerakan ini, penari akan kerjakan pergerakan patah-patah. Meskipun demikian, pergerakan ini masih dikerjakan cepat oleh penari.

Mincid

Ini sebagai pergerakan yang menolong pertukaran antara pergerakan untuk si penari. Pergerakan ini umumnya dijalankan sehabis pergerakan Ngala.

4. Tari Merak

Tarian ini yaitu ciptaan Rd.Tjetje Somantri yang datang dari Kota Bandung, Jawa Barat. Tari Merak pertama diunjukkan waktu Diskusi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung di tahun 1955. Tari Merak sendiri merupakan peningkatan dari beberapa type tarian tradisionil Sunda. Tarian ini melukiskan pergerakan dari burung merak jantan. Adapun, alat musik pendamping dari Tari Merak merupakan gamelan. Lagu pendamping dari Tari Merak sendiri kebanyakan yakni Macan Ucul. Lantaran itu, terdapat nilai religius, kelembutan budi, serta kebersama-samaan di tari merak.

5. Tari Sampiung

Tari tradisionil Jawa Barat yang satu berikut memakai alat musik pendamping namanya Tarawangsa. Selaku info, Tarawangsa sebagai alat musik dimainkan metode digesek. Kecuali Tarawangsa, Tari Sampiung pun disertai alat musik yang lain seperti kecapi kecil. Tari Sampiung umumnya dipentaskan di beberapa perayanan tradisi seperti Acara pesta Panen, Rebo Wekasan, Ngaruat, dan Seren Taun. Pementasa Tari Sampiung dijalankan pada tempat tertutup seperti pendopo.

6. Tari Boboko Mangkup

Tari tradisionil yang berikut memanfaatkan boboko besar atau bakul jadi property untuk menari. Dalam tarian ini, boboko itu jadi ikon kehidupan. Dikarenakan, boboko merupakan tempat nasi buat penduduk Sunda. Boboko ini bakal diletakkan dalam posisi tertelungkup di saat banyak penari mulai memperlihatkannya. Masalah ini untuk melukiskan kesukaran yang dirasakan oleh rakyat. Dalam pementasannya, ada 12 penari yang terbagi dalam 5 penari wanita, 6 penari beberapa anak, serta 1 penari pria.

 

BACA JUGA :  10 Tempat Rekreasi di Bandung Buat Berlibur yang Memberi kepuasan