Diketahui Kejam, Berikut ini 5 Cerita Bangsa Viking serta Penuturannya
Diketahui Kejam, Berikut ini 5 Cerita Bangsa Viking serta Penuturannya
Bangsa Viking kabarnya minum dari tengkorak
08 Juli 2023
BERITA BURUNG–Apabila membicarakan terkait Bangsa Viking, sangkanya terdapat banyak dogma dan salah paham yang sampai kini menyelimuti. Apa lagi, waktu legenda itu lahir sehabis serangan pertama mereka di Kepulauan Inggris dalam akhir era ke delapan.
Di mana sejak mulai ketika itu, bangsa Viking udah menarik khayalan banyak orang-orang dan memberikan inspirasi pembikinan drama, film, novel, komik, juga video games, yang melestarikan mitos-mitos perihal mereka. Sampai, merilis dari National Geographic ada banyak dogma terkait ritus mengerikan sampai perbuatan tak manusiawi Bangsa Viking.
Lalu, apabila perihal itu hanya suatu dogma apakah ada keterangan yang memperkokoh pikiran itu? Info selengkapnya, baca dalam artikel ini ini, Bela.
1. Merebak dogma jika bangsa Viking amat kejam
Bila menyaksikan arahan beberapa pakar, mereka beranggapan jika kekerasan menjalar di waktu tersebut. Joanne Shortt Butler dari University of Cambridge mengatakan kekejaman Viking persis dengan perihal-perihal yang terjadi waktu itu.
Sampai, ada pikiran kalaupun mereka tidak kurang biadab dari bangsa atau suku lain. Butler menjelaskan jika pembunuhan, pembakaran, dan perampokan merupakan peristiwa yang kerap didapati sehari-hari.
2. Timbulnya dogma Viking minum dari tengkorak
Munculnya kejadian-kisah perihal kekejaman beberapa pencuri Skandinavia, memungkinnya beberapa orang Viking dikasih beberapa rutinitas jelek seperti rutinitas minum dari tengkorak lawan mereka. Salah paham terkenal ini, asal dari terjemahan yang tak tepat yang telah dilakukan Ole Worm, dokter istana di Denmark pada zaman ke-17, yang seseorang pakar bahasa yang paling menggemari runestones, batu-batuan besar tertulis rune (alfabet Jermanik serta Norse).
Di tahun 1636, Worm membuat kajian terkait rune, mencuplik puisi Nordik yang protagonisnya mengeklaim ia bakal minum ale di Valhalla, surga untuk prajurit Norse yang terbunuh secara mitis, dari cabang tengkorak yang meliuk. Penyair itu merujuk pada cabang yang tumbuh dari tengkorak binatang, yakni sundul. Tapi, dokter itu menafsirkan kalimat itu ke bahasa Latin selaku ‘ex craniis eorum quos ceciderunt’, yang berarti dari tengkorak beberapa orang yang mereka bunuh.
3. Cerita Viking sukai menganiaya korbannya dalam ritus ‘blood eagle’
Jika dengar narasi bab bandit Nordik, sangkanya kerapkali dihubungkan tradisi mencekam. Salah satunya yang amat terkemuka yaitu mereka tinggalkan pertanda “elang darah” di korban masih hidup.
Dalam ritusnya, tulang rusuk disingkapkan dan dipotong dari tulang belakang, lalu dijulurkan. Lantas, sisi paru-paru diekstraksi serta diletakkan sebegitu rupa maka mirip sayap. Sampai, sebagian orang yakin badan bisa terbang ke Odin, dewa inti dalam mitologi Nordik.
Karena rujukan pertama-tama di dalam ayat skaldik, ini dapat menjadi perkara lain dari lisensi puitis yang diartikan oleh orang yang begitu harfiah, kata Eleanor Rosamund Barraclough, profesor histori era tengah di Durham University. Roberta Frank dari Kampus Yale sudah lama mempersoalkan kebenaran ritus itu.
Dia menyampaikan, lrosedur elang darah beragam dari text ke text, lebih menjadi horor, dan memakan banyak waktu tiap-tiap masa. Beberapa terakhir ini, banyak periset dari University of Iceland serta England’s Keele University menganalisa apa kemungkinan lakukan “bloody eagle” pada korban hidup.
Di sebuah makalah yang diluncurkan dalam Speculum: A Journal of Medieval Studies, mereka mengaitkan jika meski dengan cara anatomi memungkinkannya buat kerjakan praktek ini dengan alat yang ada di waktu itu. Di mana korban akan mati sebab kehilangan darah atau napas sesak pada tahapan awalnya ritus.
Eksekusi komplet elang berdarah cuma dapat dijalankan di mayat. Sampai beberapa arkeolog temukan mayat yang punya bukti terang kalau perihal ini sempat terjadi, banyak pakar belum dapat menentukannya.
4. Terdapatnya dogma Viking menggunakan helm bertanduk
Keberadaan sejumlah cerita bisa dihubungkan pengetahuan, termaksud terkait helm bertanduk. Hanya satu helm jaman Viking yang dulu pernah ditemui, helm Gjermundbu yang dikeduk di Ringerike, Norwegia.
Helm itu mempunyai kesamaan dengan kedok Batman, tiada telinga lancip dan tidak juga ada tanduk. Dalam representasi zaman Viking, prajurit tampil tanpa penutup kepala atau memakai helm simpel yang barangkali dibuat dari besi.
Walaupun sejumlah watak bertanduk muncul pada seni Nordik, seperti pada permadani Oseberg, mereka rata-rata sebagai wakil dewa atau monster. Hiasan kepala bukan cuma ketinggal era sekurang-kurangnya satu era saat sebelum timbulnya Viking, tapi juga kemungkinan digunakan cuma untuk arah upacara oleh beberapa pendeta Norse serta Jerman.
5. Cerita masalah Viking yang cukup tinggi dan punya rambut pirang
Beberapa orang berasumsi kalaupun Bangsa Viking tampilkan deskripsi seseorang pria tegap, memiliki rambut pirang, dan bermata biru. Tetapi, Lise Lock Harvig dari University of Copenhagen berpendapat yang beda.
Dia mengaitkan dari study DNA rangka di pusara zaman tengah, kalau beberapa orang di waktu itu miliki gabungan warna rambut pirang, merah, dan cokelat. Bangsa Viking bukan cuma trah Skandinavia . Sehingga, seperti pada warna rambut, potong mata mereka pula bervariasi.
Sekianlah, 5 cerita Bangsa Viking yang dikenali miliki ritus menakutkan serta tabiat yang kejam. Apakah ada dogma yang lain kamu denger awal kalinya? Tulis melalui kotak kometar, Bela.