8 Film Tanpa Karakter Perempuan yang Seru untuk Ditonton
8 Film Tanpa Karakter Perempuan yang Seru untuk Ditonton
Didominasi film bertema perang dan adventure
BERITA BURUNG Sebuah film yang bagus tak hanya mengandalkan jalan cerita yang apik dan akting karakter yang piawai saja. Tetapi diversitas karakternya yang terdiri dari berbagai latar belakang pun turut mewarnai jalan cerita. Sehingga membuat penonton turut larut ke dalamnya.
Latar belakang karakter ini pun meliputi banyak hal. Seperti gender, agama, ras, ideologi, bahkan kepribadian yang beragam. Namun, pernakah terlintas di benakmu apa jadinya jika sebuah hanya menampilkan karakter dengan satu gender saja, terlepas dari genrenya?
Nah, pada artikel ini Popbela akan membahas beberapa film yang cukup unik. Di mana, film-ini tak memiliki karakter perempuan sama sekali. Apa saja film tersebut?
1. 12 Angry Men (1957)
Film besutan Sidney Lumet yang rilis pada tahun 1957 ini masuk dalam jajaran film terbaik sepanjang masa. Mengapa? Film ini berhasil meminang tiga nominasi pada ajang Oscar. Bahkan, 12 Angry Men mendongkrak skor sempurna, yakni sebesar 100% dalam situs Rotten Tomatoes dan punya skor sempurna dalam situs Rotten Tomatoes.
Adalah yang mengisahkan 12 juri pria yang memperdebatkan tentang moralitas dan hukum dalam menentukan vonis sebuah kasus pembunuhan. Seperti judulnya, ini hanya menampilkan 12 pria sebagai karakter utamanya tanpa memiliki karakter perempuan satu pun. Menariknya, film ini berlatar satu ruangan sempit saja, tanpa ada efek visual yang megah atau CGI yang canggih.
Tak hanya memiliki jalan cerita yang kompleks, ini berhasil mematahkan persepsi penonton bahwa yang bagus nggak selalu memiliki visual yang spektakuler.
2. Lawrence of Arabia (1962)
Lawrence of Arabia adalah sebuah film historikal yang dinakhodai oleh sutradara David Lean. Film ini mengisahkan mantan letnan militer Inggris T.E Lawrence yang tergabung dalam pasukan Arab di Perang Dunia I. Selain menampilkan jalan cerita yang penuh edukasi akan sejarah Perang Dunia I, film ini juga menyuguhkan momen peperangan yang apik. Hal inilah yang membuat penonton turut larut dalam perjuangan Lawrence serta pasukannya dalam melawan kubu lawan.
Film ini juga masuk dalam jajaran tersukses sepanjang era 1960-an lantaran berhasil menggaet 10 nominasi di ajang Oscar. Hebatnya lagi Bela, film ini bahkan memboyong pulang tujuh piala dari kesepuluh nominasi Oscar, lho!
3. The Lord of Flies (1990)
Jika umumnya sejumlah film menampilkan karakter pria dewasa, The Lord of Flies justru ogah melakukan hal tersebut. Bagaimana tidak, selain tak menghadirkan karakter perempuan, filmini hanya menampilkan sekelompok siswa sekolah yang terdampar di sebuah pulau. Nggak sampai situ, seluruh karakter di dalamnya bahkan masih berusia anak-anak.
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini mengisahkan bagaimana sekelompok anak sekolah harus bertahan hidup di sebuah pulau antah berantah. Bukan dalam study tour, ini terjadi karena pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Tanpa bimbingan orang dewasa, mereka harus menghalalkan segala cara untuk menyelamatkan diri di pulau tersebut.
4. The Thing (1982)
The Thing (1982) adalah bergenre horor-science yang diproduksi oleh Universal Pictures. Film ini berfokus pada sekelompok ilmuwan pria yang melakukan riset di bilangan Antartika. Naas, penelitian mereka berujung prahara ketika sesosok alien datang dan meneror mereka.
Bukan sembarang alien, ia mampu berubah wujud dan memanfaatkan kemampuannya untuk mengecoh para ilmuwan serta membuat mereka tak percaya satu sama lain. Namun, dalam versi remake-nya pada tahun 2011, karakter utamanya justru adalah seorang ilmuwan perempuan bernama Kate Lloyd yang diperankan oleh Mary Elizabeth Winstead.
5. First Blood (1982)
First Blood menjadi “tiket emas” dan membawa sosok Rambo yang dibintangi Sylvester Stallone menjadi salah satu karakter paling fenomenal dalam sejarah film action. Berbeda dengan sekuel film Rambo lainnya, pertama sekaligus pembuka waralaba Rambo ini tak mempunyai karakter perempuan satu pun di dalamnya.
Selain bertemakan perang, First Blood juga menyorot dampak psikologis dan trauma yang dialami Rambo akibat perang. Terlebih, absennya karakter perempuan ini malah menambah dalam luka psikologis yang dialaminya.
Maka itu, pada waralaba sekuel Rambo selanjutnya turut menghadirkan tokoh wanita yang beberapa di antaranya jadi love interest Rambo.
6. No Escape (1994)
Berlatar di masa depan distopia, bergenre action-drama ini menyorot kisah mantan anggota Angkatan Laut John Robbins (Ray Liotta) yang harus menjalani hukuman penjara seumur. Belum cukup getir kehidupannya, ia harus menelan pil pahit lagi bahwa tempat ia dipenjara merupakan sebuah pulau penjara berisikan kriminal terburuk di dunia.
Disutradarai oleh Martin Campbell, ini enggak menampilkan karakter perempuan satu pun sepanjang filmnya. Apalagi John Robbins dihukum di penjara khusus pria. Maka wajar saja jika tak ada karakter perempuan satupun di dalamnya.
7. Master And Commander: The Far Side Of The World (2003)
Jack Aubrey adalah seorang kapten armada Laut Inggris yang memimpin pasukannya dalam menghadapi Perang Napoleon. Tak hanya itu, ia juga serta merta menilik strategi untuk melawan tentara Prancis di Amerika Selatan.
Diadaptasi dari novel berjudul sama oleh Patrick O’Brian, yang dibintangi oleh Russell Crowe berlatar tahun 1800-an. Untuk membuat ceritanya lebih akurat dengan sejarah, ini sengaja tak menghadirkan tokoh perempuan di dalamnya. Apalagi pada era tersebut, tak ada perempuan yang menjadi anggota armada laut atau pelaut.
Film berdurasi 138 menit yang berfokus pada peperangan ini berhasil meraih total 10 nominasi di Oscar. Namun, hanya berhasil membawa pulang dua piala saja.
8. Dunkirk (2017)
Sutradara kondang Christoper Nolan terkenal akan karya sinematiknya yang penuh kemegahan tanpa embel efek CGI satu pun. Walau ia populer akan bertema science-futuristik, Nolan juga pernah menggarap film historikal bertema sejarah.
Adalah Dunkirk yang berlatar belakang insiden evakuasi Dunkirk yang berlangsung pada masa Perang Dunia II. Film ini mengisahkan perjuangan Pasukan Sekutu Prancis yang terjebak pada wilayah Dunkirk. Klimaks ini terletak pada usaha Pasukan Sekutu Prancis untuk melarikan diri dari serangan bertubi Pasukan Jerman.
Karena berlatar belakang di wilayah Dunkirk, lokasi Perang Dunia II, ini didominasi karakter pria dengan tanpa satu karakter perempuan pun. Lantas itulah, ini menuai kontroversi dari berbagai pihak karena menganggap ceritanya tak akurat dengan sejarah.
Absennya karakter perempuan dalam ini dianggap sebagai aksi sexist yang tak mendukung kesetaraan gender. Tak hanya itu, Nolan juga diprotes karena dianggap tak menghargai jasa para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Dunkirk. Ini lantaran penamaan tokoh dalam tersebut dibuat fiktif dan tak sesuai dengan sejarah nyata.
Didominasi oleh genre perang, kedelapan tanpa karakter perempuan ini cocok menjadi tontonan seru untuk mengisi waktu luangmu. Dari sejumlah tersebut, manakah yang menjadi favoritmu, Bela?