Ulasan ‘Missing’: Susahnya Masuk ke Pergerakan Cerita Penuh Plot Twist 2023
Ulasan ‘Missing’: Susahnya Masuk ke Pergerakan Cerita Penuh Plot Twist
Missing Selesai sukses menghipnotis beberapa penyuka film dengan tehnik ambil gambar screen-to-screen melalui film Telusuri pada tahun 2018, Sony Pictures kembali mendatangkan film dengan tehnik sama yang peristiwanya jauh semakin mind-blowing.
Sekarang masih sekitar cari satu orang dengan bekal kontribusi jagat maya, Missing menyuguhkan pengalaman lihat yang lain dari rata-rata. Biarpun premis yang diangkat merupakan kasus yang simple, akan tetapi langkah penuntasannya bikin kita malas berubah dari monitor.
So, siap cari ‘sesuatu’ yang raib di Missing ?
Skenario: cari ibu yang lenyap dari kembali monitor
Missing mengisahkan mengenai Juni Allen (Storm Reid), gadis berumur 18 tahun yang tidak demikian dekat dengan ibunya, Grace Allen (Nia Long). Seperti biasanya Gen-Z secara umum, Juni sangatlah dekat dengan hp dan bahkah 24/7 hidupnya gak terlepas dari gawai. Baik itu handphone, sampai notebook yang temaninya tiap-tiap hari.
Satu hari, Grace memilih untuk liburan bersama doi anyarnya, Kevin (Ken Leung) yang diketahuinya lewat program pelacak jodoh. Grace selanjutnya memohon Juni untuk jemput mereka di lapangan terbang di tanggal 20 Februari, habis pulang dari Kolombia kelak.
Juni lantas ikuti pengucapan ibunya dan jemput sesuai agenda yang telah mereka akui. Sayang, selesai beberapa jam menanti di lapangan terbang, Juni betul-betul tak lihat ibunya. Bahkan juga, telpon selulernya tidak aktif serta mulai membikin Juni cemas.
Karena kontribusi Heather (Amy Landecker), pembela perkara sekalian kawan dekat Grace, Juni mulai cari kehadiran ibunya. Tetapi, kian Juni cari tahu bab Grace, bertambah banyak rahasia yang tersingkap. Juni juga sadari jika sampai kini Grace tutupi berbagai hal yang tidak ingin Juni pahami.
Screenlife thriller yang membikin kagum
Secara formulasi, Missing benar-benar memungut penuh tehnis film terdahulunya, Telusuri. Kita akan ikuti narasi dengan penampakan dari monitor ke monitor dengan detil yang paling dipikir demikian masak.
Rinci berikut yang membikin kita mengerti bab lokasi, sampai waktu momen dari film itu. Semisalnya, penampakan monitor MacBook dan iPhone jadi petunjuk waktu saat ini. Sedangkan, sewaktu narasi berganti ke waktu dulu (kilas balik) kita akan memandang penampilan berwujud rekaman handycam serta desktop Windows 2007.
Bukan sekedar penampakan monitornya, Nicholas D. Johnson si sutradara pun bahkan pikirkan terperinci tatanan letak terapan yang super awut-awutan punya Juni, folder yang tersusun rapi punya Grace, sampai tanda program yang paling ringan dikenal.
Peristiwa yang sulit, tapi santai buat dilihat
Apabila membaca rangkumannya, barangkali kita akan berpikiran kalau kejadian dari film ini sangat sulit. Seusai saksikan filmnya, saya benar-benar berasa film ini cukup ruwet. Tetapi, tidak tahu kenapa saya demikian nikmat nikmati tiap scene yang tampil di layar-lebar.
Story telling yang baik, sampai metode menyampaikan narasi memanfaatkan screen-to-screen yang relate dengan kehidupan kita yang tidak terlepas dari monitor bikin film ini sekalipun tidak berasa menjengkelkan.
Kesan-kesan manusiawi yang demikian masuk logika dari film ini yaitu tampak dari tiap fragmen yang divisualisasikan. Yaitu, bagaimanakah caranya Juni menulis memakai netbook yang demikian cepat; kerapnya Javier (Joaquim de Almeida) salah pengetikan waktu menulis seperti orangtua waktu gunakan gawai; sampai rutinitas Grace yang selalu memanfaatkan pendamping virtual lantaran malas menulis seperti ibu-bekerja yang repot. Semuanya bab berasa manusiawi dan membuat lengket dengan kehidupan sekarang ini yang gak terlepas dari gawai, kan?
Pelajaran untuk kita biar ikuti perubahan dunia digital
Tidak serupa dengan Telusuri yang tampilkan segi gelap medsos, Missing malah kebalikannya. Jadi seorang yang tech-savvy serta dekat dengan sosial media selaku kawan setiap hari nyatanya gak sejelek yang dipikirkan. Renungkan saja, bila Juni tidak demikian cakap menjelajahi dunia maya, barangkali dia gak pernah akan mendapatkan panduan di mana ibunya lenyap. Atau, dia awalnya tidak pernah tahu kalau ada bahaya meneror apabila dia tak terampil mengeruk banyak info dari luasnya dunia digital.
Dengan pemanfaatan yang memikul tanggung jawab dan dipakai sebagai mestinya, jejaring sosial dan dunia digital tidak sejelek yang dipikir banyak orang-orang. Kita dapat mendapatkan kawan anyar, tugas, bahkan juga memohon kontribusi di waktu pada kondisi kritis.
Lepas dari peristiwanya yang juga sulit, Missing sayang buat dilewati. Pengalaman lihat film screenlife thriller bakal semakin berasa serta tidak kalah menakutkan ketimbang film biasa
Jurnalis Kami : Berita Burung