Biar Tetap Sehat, Ini 4 Makanan Burung Elang Yang Paling Baik Untuk Tubuhnya
Pemberian makanan burung elang yang dipelihara tidak boleh sembarangan, kamu harus menyesuaikan dengan makanan di habitat aslinya seperti berikut ini
Memelihara burung elang menjadi salah satu hobi yang sedang banyak diminati belakangan ini. Memilih makanan burung elang juga harus diperhatikan dengan baik.
Sebab, burung yang dikenal sebagai predator paling ganas dan berada di atas rantai makanan ini terbiasa berada di alam bebas untuk memburu makanan mereka sehari-hari.
Sehingga saat dipelihara, tentunya tidak bisa sembarangan memberikan makanan pada burung elang Jawa, Emas, dan lainnya.
Apalagi predator berparuh runcing dan kuat ini memang harus cukup ketat dalam pemeliharaannya, termasuk dalam urusan makanan agar tidak mudah sakit.
Daftar Makanan Burung Elang Yang Dipelihara
Melatih burung elang yang dipelihara untuk makan dengan cara yang tidak biasa dilakukan memang butuh keahlian dan kesabaran khusus. Elang adalah hewan karnivora, sehingga makanan utamanya berupa daging hewan.
Akan tetapi, Sobat Pintar juga bisa mengombinasikan daging yang diberikan agar bervariasi dan vitamin serta nutrisi yang didapatkannya juga beragam.
Burung elang tidak perlu makan setiap hari, kamu bisa memberikannya dua hari sekali.
Selain itu, karena burung elang tidak diberi kandang seperti burung peliharaan pada umumnya, maka makanan bisa diberikan di tempat makan khusus atau yang lebih baik adalah memberinya secara langsung, seperti menyuapi.
Makanan burung elang yang bisa diberikan bisa dengan mudah ditemukan di mana saja, yang terpenting adalah menjaga kesegaran dan kebersihannya sebelum diberikan.
1. Daging Unggas
Agar burung elang selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit, tentunya dibutuhkan nutrisi yang cukup dari makanan.
Daging yang bisa diberikan umumnya adalah daging unggas. Misalnya seperti daging burung merpati atau daging ayam yang kaya protein.
Kemudian daging bebek yang cocok untuk semua jenis burung elang. Akan tetapi, jangan terlalu banyak memberikan daging bebek.
Hal ini disebabkan kandungan lemak di dalamnya yang tinggi bisa membuat burung elang lesu.
Burung elang Emas, salah satu burung elang terbesar yang ada di Indonesia biasanya sering memburu daging burung atau unggas.
Alternatif lainnya, kamu bisa memberikan burung pipit atau burung gereja sebagai kombinasi pakan burung elang.
Burung ini cukup mudah didapat, terutama di pasar burung terdekat. Harganya pun cukup murah, sekitar seribu rupiah untuk satu ekor.
2. Serangga Dan Ulat
Melihat harga burung elang yang cukup tinggi di pasaran tentu membuat kita berpikir harus selalu memberinya makanan yang berkualitas tinggi pula.
Padahal, burung elang tidak selalu makan daging. Terlebih lagi jika kamu merasa cukup keberatan dengan pengeluaran untuk daging tiap harinya.
Kamu bisa menggunakan pakan lain seperti serangga, hewan-hewan kecil, ataupun ulat dan cacing.
Serangga yang umum diberikan untuk burung elang adalah jangkrik atau kecoa. Untuk ulat atau cacing, umumnya diberikan cacing putih.
Akan tetapi apabila kamu memutuskan untuk memberikan cacing putih, harus berhati-hati. Karena cacing putih mengandung zat kapur yang cukup tinggi.
Hal tersebut tentunya tidak cukup baik untuk kesehatan burung elang tersebut karena bisa menurunkan vitalitasnya.
3. Daging Ikan
Nggak hanya daging unggas yang bisa kamu berikan, namun juga serangkaian daging ikan segar bisa digunakan sebagai alternatif maupun kombinasi makanan burung elang.
Ada beberapa jenis burung elang yang mangsa utamanya adalah ikan, misalnya seperti jenis elang Botak (Bald Eagle).
Ikan yang bisa diberikan bermacam-macam, misalnya ikan salmon, ikan haring (ikan herring), atau ikan lele. Porsinya bisa disesuaikan sendiri sebagai kombinasi.
Daging ikan bisa berlaku sebagai tambahan nutrisi yang bisa diselingi dengan pemberian vitamin B1.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa pemberian daging ikan sebaiknya tidak terlalu sering, sebab bisa berisiko membuat burung elang mati.
4. Daging Lainnya
Walaupun makanan utama burung elang memang daging, tapi jika kamu memberi elang makanan yang itu-itu saja pasti nutrisinya bisa menjadi kurang.
Oleh karena itu, kamu perlu mengombinasikannya dengan makanan lain. Misalnya daging hewan lainnya.
Misalnya daging kelinci atau daging burung puyuh. Daging burung puyuh memiliki kandungan lemak yang rendah.
Daging burung puyuh sangat dianjurkan untuk anakan burung elang yang berusia 6 minggu sampai 8 minggu. Untuk burung elang dewasa tidak perlu terlalu sering memberikannya.
Daging lainnya seperti daging kambing, sapi, atau tikus putih utuh juga bisa diberikan sebagai selingan.
Cara Memberikan Makanan Burung Elang Yang Baik
Memberikan makanan pada burung elang tidak bisa dilakukan sembarangan atau diperlakukan sama seperti burung peliharaan pada umumnya.
Ketahui juga bahwa porsi makan burung elang dewasa relatif lebih sedikit daripada burung elang anakan.
Memang, memberikan makanan di wadah bisa dilakukan. Akan tetapi sebaiknya memberi makanan burung elang dilakukan secara langsung.
Seperti menyuapi makanan tersebut. Jangan lupa sebelum melakukan hal ini, bungkus tangan kamu dengan menggunakan glove atau sarung tangan terlebih dahulu.
Taruh daging pada glove supaya Elang terbiasa dan tahu bahwa glove tersebut merupakan tempat makannya. Hal ini sangat bagus apabila dibiasakan sejak burung elang masih kecil.
Selain menghindari tangan dari cedera karena paruh dan cakar elang, menggunakan glove juga bertujuan agar kamu bisa lebih mudah menjinakkannya.
Saat burung elang nantinya sudah bisa terbang sendiri, kita bisa memanggilnya dengan sarung tangan atau glove yang biasa kamu gunakan.
Rantai Makanan Burung Elang Di Alam Liar
Pastinya kita sudah mengetahui apa maksud dari rantai makanan di sebuah ekosistem yang ada pada saat kita duduk di bangku sekolah.
Dari definisinya, sebuah rantai makanan adalah proses di mana makhluk hidup saling memangsa untuk bertahan hidup.
Nah, di dalam rantai makanan, ada beberapa komponen penting untuk mendukungnya seperti, produsen, konsumen dan pengurai.
Pada kasus ini, kita akan membahas di bagian manakah burung elang menjadi elemen dalam suatu rantai makanan?
Burung elang mempunyai habitat di berbagai macam tempat. Mereka bisa hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah, di daerah yang lembab maupun daerah yang kering tergantung jenis burungnya.
Misalkan kita akan mengambil contoh pada suatu ekosistem sawah, dimana burung elang juga bisa hidup di dalamnya. Sebuah rantai makanan akan menggambarkan bentuk rantai seperti ini.
Padi – tikus – ular sawah – elang – pengurai
Pada contoh diatas, padi sebagai produsen yang dapat menghasilkan makanan sendiri. Lalu sebagai konsumen pertama ada tikus. Tikus akan dimangsa oleh ular sawah untuk bertahan hidup.
Lalu posisi burung elang ada adalah konsumen ketiga dimana ia akan memakan ular sawah untuk kelangsungan hidupnya. Saat elang mati, ia akan jatuh ke tanah dan akan terurai oleh bakteri.
Jadi, rantai makanan yang terjadi pada sebuah ekosistem di sawah menempatkan burung elang sebagai konsumen ketiga. Pada ekosistem yang lain, mungkin saja burung elang menjadi konsumen pertama atau kedua.
Itu semua tergantung dengan ekosistem dimana tempat burung elang tinggal.
Itulah dia daftar makanan burung elang yang paling baik yang bisa kamu berikan pada burung elang yang akan kamu pelihara.
Selalu ingat, bahwa burung elang dasarnya adalah hewan liar yang berada di alam bebas, sehingga dalam pemeliharaannya butuh pembiasaan dan juga ketelatenan.
Selain itu, rawatlah dengan baik dan juga kawinkan agar elang tersebut memiliki keturunan. Hal ini supaya elang tidak punah karena memang kini spesies burung elang sudah terhitung cukup langka.
Jika kamu suka dengan artikel PintarPet, jangan lupa bagikan artikel ini ke seluruh dunia dan follow juga Instagram @pintarpet untuk tahu informasi tentang Burung terbaru lainnya!
Perhatian: Informasi ini dihimpun dari beberapa sumber. Tim PintarPet tidak bertanggung jawab atas cidera, kematian, kerusakan atau kerugian langsung maupun tidak langsung, materiil dan immateriil yang disebabkan oleh informasi yang kami berikan. Untuk informasi dan tindakan lebih lanjut, sebaiknya kamu bisa mengkonsultasikannya dengan dokter hewan terdekat.