7 Uang Lama yang Kini Diburu Kolektor, Harganya Bisa Tembus Puluhan Juta Rupiah!
7 Uang Lama yang Kini Diburu Kolektor, Harganya Bisa Tembus Puluhan Juta Rupiah!
- BERITA BURUNG Di balik selembar uang kertas tua yang mungkin terlihat lusuh dan tak bernilai, ternyata tersimpan kisah sejarah, keunikan, dan bahkan potensi cuan yang luar biasa. lama yang dulu hanya digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, kini berubah menjadi barang langka yang dicari para kolektor. Tak sedikit yang rela merogoh kocek dalam-dalam demi mendapatkan koleksi kuno yang bernilai sejarah tinggi.
Berikut ini adalah 7 uang lama Indonesia yang kini banyak diburu kolektor dan memiliki nilai jual fantastis:
1. Uang 500 Rupiah Bergambar Orangutan (1992)
Siapa yang tak kenal uang logam berwarna keemasan ini? Dirilis pada awal tahun 90-an, Rp500 ini menampilkan gambar orangutan di sisi belakangnya. Waktu itu, ini sering digunakan untuk jajan anak sekolah. Namun sekarang, keberadaan ini sudah sangat jarang.
Jika kondisi masih mulus alias “mint condition”, harganya bisa mencapai Rp100.000 hingga Rp250.000 per keping di pasar kolektor. Bahkan, ada yang berani membayar lebih jika tersebut masih dalam bungkus asli dari Bank Indonesia.
2. Uang Kertas Rp1.000 Tahun 1987 (Gambar Kapitan Pattimura)
kertas dengan dominasi warna ungu ini memiliki nilai historis tinggi karena menampilkan pahlawan nasional, Kapitan Pattimura. Dikenal luas pada masanya, ini kini menjadi incaran kolektor karena desainnya yang khas dan representasi sejarah Maluku.
Harga uang ini di pasar kolektor bervariasi tergantung kondisinya. Dalam keadaan sangat baik, ini bisa dijual mulai dari Rp150.000 hingga Rp400.000.
3. Uang Rp2.000 Tahun 1979 (Gambar Sam Ratulangi)
Ini adalah salah satu kertas tertua yang sempat beredar di Indonesia. Dengan desain klasik dan gambar tokoh pahlawan nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi, ini menjadi salah satu item favorit kolektor lama.
Nilainya bisa mencapai jutaan rupiah jika tersebut masih dalam kondisi sangat baik. Beberapa penjual daring bahkan melelang uang ini hingga lebih dari Rp3 juta per lembar!
4. Uang Logam Rp25, Rp50, dan Rp100 Tahun 1971–1973
logam ini tergolong sangat unik karena dibuat dari aluminium dan berdesain menarik, termasuk gambar burung jalak bali dan bunga khas Indonesia. Karena usianya yang sudah lebih dari 50 tahun, keberadaan logam ini semakin langka.
Kolektor biasanya mencari satu set lengkap dari tiga nominal tersebut. Harga satu set bisa menembus Rp500.000 hingga Rp1.500.000 tergantung kondisi dan kelengkapan.
5. Uang Kertas Rp10.000 Tahun 1998 (Gambar Cut Nyak Dhien)
ini cukup ikonik karena merupakan salah satu yang menampilkan pahlawan perempuan. Dengan warna merah muda dan ungu, ini dulu digunakan secara luas di seluruh Indonesia. Kini, ini telah ditarik dari peredaran dan menjadi barang koleksi.
Harga jualnya di komunitas numismatik (kolektor uanng) bisa mencapai Rp300.000–Rp700.000 per lembar jika masih dalam kondisi sangat bagus.
6. Uang Rp100 Tahun 1977 (Gambar Rumah Adat Toraja)
ini tergolong unik karena mencerminkan kekayaan budaya Indonesia, khususnya dari Sulawesi Selatan. Dengan dominasi warna hijau dan desain artistik, ini menjadi incaran kolektor baik dalam negeri maupun luar negeri.
Jika masih dalam kondisi terawat, ini bisa dijual dengan harga di atas Rp800.000, bahkan bisa lebih jika disertai nomor seri cantik seperti angka kembar atau palindrom.
7. Uang Kertas Seri “ORl” (Oeang Republik Indonesia) Tahun 1945–1949
Inilah jenis kuno paling langka dan bernilai tinggi di kalangan kolektor. Dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pasca kemerdekaan, ini menjadi simbol perjuanggan ekonomi Indonesia lepas dari penjajahan. ORI (Oeang Republik Indonesia) sangat dihargai karena usianya yang sudah lebih dari 75 tahun dan nilai sejarahnya.
Harga ORI sangat bervariasi, mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah tergantung edisi, kondisi fisik, dan keaslian. Beberapa lelang di luar negeri bahkan memperdagangkan ORI seharga lebih dari Rp50 juta!
Mengapa Uang Lama Begitu Bernilai?
Bagi masyarakat awam, mungkin lama hanya dianggap benda usang. Namun bagi para kolektor, setiap memiliki cerita. Nilai dari lama tidak hanya terletak pada nominalnya, tetapi juga pada kelangkaan, desain, sejarah, dan kondisi fisiknya.
Faktor-faktor yang memengaruhi nilai jual lama antara lain:
-
Tahun terbit: Semakin tua, semakin bernilai.
-
Kondisi fisik: Uangg dalam kondisi “uncirculated” atau belum pernah dipakai memiliki harga lebih tinggi.
-
Nomor seri unik: Misalnya nomor kembar, urut, atau palindrome.
-
Edisi terbatas: Beberapa hanya dicetak dalam jumlah kecil.