7 Stadion Bola Jaman Dulu yang Legendaris dan Penuh Sejarah

7 Stadion Bola Jaman Dulu yang Legendaris dan Penuh Sejarah

Maracanaço – Wikipédia, a enciclopédia livre

-BERITA BURUNG

Stadion Bola Sepak bola tidak hanya soal pemain, pelatih, atau strategi permainan. Ada satu elemen penting yang kadang terlupakan, namun menyimpan banyak kisah menarik dari masa ke masa: stadion. Stadion bukan sekadar tempat bertanding, tapi menjadi saksi bisu lahirnya legenda, pecahnya euforia ribuan suporter, dan kadang juga tragedi memilukan. Di bawah ini, kami mengajak Anda bernostalgia dengan tujuh stadion bola jaman dulu yang pernah menjadi pusat perhatian dunia. Meski sebagian sudah tak lagi digunakan atau berubah bentuk, nama-nama ini tetap harum dalam sejarah sepak bola.

1. Stadion Maracanã – Brasil (Dibuka 1950)

Memori Piala Dunia 1950: Stadion Maracana, Simbol Kebesaran Brasil

Stadion Maracanã di Rio de Janeiro adalah simbol sepak bola Brasil. Dibuka untuk Piala Dunia 1950, stadion ini pernah menampung penonton dalam jumlah yang luar biasa: lebih dari 199.000 orang saat final antara Brasil melawan Uruguay, yang kemudian dikenal dengan tragedi “Maracanazo”. Kekalahan Brasil kala itu menjadi luka nasional, namun juga mempertegas betapa pentingnya stadion ini dalam kultur sepak bola. Maracanã bukan hanya tempat pertandingan, tapi arena nasionalisme dan kebanggaan.

2. Stadion Wembley Lama – Inggris (Dibuka 1923)

100 Years of Wembley Stadium – The Historic England Blog

Sebelum Wembley dibangun ulang dan diresmikan pada 2007, ada stadion Wembley yang asli, berdiri sejak 1923. Ikonik dengan dua menara kembarnya, stadion ini menjadi tempat final Piala Dunia 1966 ketika Inggris menjadi juara dunia untuk pertama dan Stadion Bola satu-satunya kalinya. Suara gemuruh fans Inggris di tribun-tribunnya adalah bagian dari atmosfer yang tak tergantikan. Wembley lama juga menjadi panggung berbagai konser dan acara olahraga lainnya, membuatnya tak tergantikan dalam sejarah budaya Inggris.

3. Stadion Highbury – Inggris (Dibuka 1913)

Highbury | History | News | Arsenal.com

Sebelum Emirates Stadium menjadi rumah Arsenal, ada Highbury yang penuh kenangan. Dibuka pada tahun 1913 dan resmi ditutup pada 2006, stadion Stadion Bola ini menjadi saksi kejayaan Arsenal di masa lampau, termasuk di era “The Invincibles” tahun 2003–2004. Highbury dikenal karena suasana intimnya, karena jarak antara tribun dan lapangan sangat dekat. Banyak suporter merasa kehilangan jiwa klub ketika stadion ini digantikan oleh Emirates yang lebih modern tapi terasa “dingin”.

4. Stadion San Siro (Giuseppe Meazza) – Italia (Dibuka 1926)

Italy: San Siro or Giuseppe Meazza? – StadiumDB.com

San Siro adalah rumah bagi dua klub raksasa Italia: AC Milan dan Inter Milan. Dibuka pada 1926, stadion ini dikenal karena arsitektur khasnya dengan Stadion Bola menara spiral di sudut-sudut. Atmosfer pertandingan derby della Madonnina selalu membakar semangat. Meski rencana pembongkaran sudah sering dibahas, San Siro masih berdiri hingga kini, namun masa depannya tetap belum pasti. Ia tetap menjadi ikon sepak bola Italia dan simbol persaingan klasik dua klub sekota.

5. Stadion De Meer – Belanda (Dibuka 1934)

De Meer - The Stadium Guide

De Meer adalah stadion yang pernah menjadi kandang Ajax Amsterdam sebelum pindah ke Johan Cruijff Arena. Dibuka tahun 1934 dan digunakan Stadion Bola hingga 1996, stadion ini menjadi tempat berkembangnya legenda seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, hingga Dennis Bergkamp. Meski kapasitasnya kecil dibanding standar stadion modern, atmosfer De Meer sangat menggigit, dan tak jarang membuat tim tamu gentar.

6. Stadion Rasunda – Swedia (Dibuka 1937)

File:Rasunda 1937.jpg - Wikimedia Commons

Mungkin tidak sepopuler stadion lain dalam daftar ini, tetapi Rasunda di Solna, Swedia, adalah tempat bersejarah yang pernah menjadi tuan rumah Stadion Bola final Piala Dunia 1958. Turnamen ini menandai debut pemain muda berbakat asal Brasil bernama Pelé yang kemudian menjadi legenda. Rasunda juga menjadi simbol kejayaan sepak bola Nordik, dan dihormati sebagai stadion yang membawa Piala Dunia ke wilayah Skandinavia untuk pertama kalinya.

7. Stadion Estadio Centenario – Uruguay (Dibuka 1930)

Archivo:Estadio Centenario 1930.jpg - Wikipedia, la enciclopedia libre

Estadio Centenario di Montevideo adalah tempat Stadion Bola pertama kalinya Piala Dunia digelar pada 1930. Uruguay menjadi juara di stadion ini, memperkuat statusnya sebagai kekuatan besar sepak bola dunia di awal abad ke-20. Dengan arsitektur klasik dan desain yang masih dipertahankan hingga sekarang, Centenario adalah monumen sejarah FIFA dan sepak bola dunia. Bahkan, FIFA secara resmi mengakui stadion ini sebagai monumen bersejarah dunia sepak bola.