7 Jam Antik yang Diburu Kolektor: Keindahan Waktu dalam Genggaman Sejarah
7 Jam Antik yang Diburu Kolektor: Keindahan Waktu dalam Genggaman Sejarah
Indonesia, 10 Mei 2025 – Di era digital yang serba cepat, ketika waktu bisa diakses hanya dengan sekali sentuh layar, siapa sangka bahwa jam antik justru kian bersinar? Di tengah gempuran teknologi modern, para kolektor di berbagai belahan dunia justru kembali memburu arloji klasik nan elegan yang tidak hanya menyimpan fungsi, tetapi juga nilai sejarah dan estetika tinggi.
Jam antik bukan sekadar alat penunjuk waktu, melainkan karya seni, lambang status, dan jejak perjalanan peradaban. Keunikan desain, kompleksitas mekanisme, dan cerita di baliknya membuat arloji ini bernilai tinggi di mata para kolektor. Dari arloji saku abad ke-18 hingga arloji dinding kerajaan, inilah tujuh arloji antik yang menjadi incaran para kolektor dan pecinta sejarah.Berita Burung
1. Patek Philippe Calibre 89 – Maha Karya Mekanika dari Swiss
Dikenal sebagai salah satu jam paling rumit yang pernah dibuat, Patek Philippe Calibre 89 adalah simbol kemegahan horologi Swiss. Dibuat untuk merayakan ulang tahun Patek Philippe ke-150 pada tahun 1989, arloji ini memiliki 33 komplikasi (fungsi tambahan dalam jam), termasuk kalender abadi, waktu matahari terbit dan terbenam, hingga termometer.
Hanya empat unit yang pernah dibuat: satu emas putih, satu emas kuning, satu emas mawar, dan satu platinum. Nilai arloji ini ditaksir mencapai lebih dari 100 miliar rupiah di pasar lelang. Para kolektor berlomba-lomba mendapatkannya bukan hanya karena kelangkaannya, tetapi karena kerumitan dan keindahan yang tidak tertandingi.
2. Breguet No. 160 “Marie Antoinette” – Kisah Tragis Sang Ratu dan Arloji Cinta
Arloji ini bukan sekadar benda, melainkan sebuah legenda. Dipesan untuk Ratu Marie Antoinette oleh seorang pemujanya pada akhir abad ke-18, jam ini baru selesai dibuat oleh pembuat arloji legendaris Abraham-Louis Breguet puluhan tahun setelah sang ratu wafat.
Terbuat dari emas murni dan dilengkapi dengan fitur-fitur mutakhir pada zamannya, seperti kalender abadi dan pengukur suhu, arloji ini sempat hilang selama puluhan tahun sebelum akhirnya ditemukan kembali. Kini, Breguet No. 160 disimpan di Museum L.A. Mayer di Yerusalem, tapi versi replikanya tetap diburu oleh kolektor, bahkan ditaksir bernilai hingga 50 juta dolar AS.
3. Rolex Oyster Perpetual “Paul Newman” Daytona – Gaya Abadi Sang Aktor
Jam tangan ini meledak popularitasnya setelah diketahui dikenakan oleh aktor legendaris Paul Newman. Desain dial-nya yang khas dan langka membuatnya menjadi salah satu Rolex paling dicari di dunia. Jam ini bukan hanya simbol status, tapi juga ikon budaya pop.
Pada tahun 2017, jam asli milik Paul Newman dilelang dan terjual seharga 17,8 juta dolar AS, menjadikannya salah satu arloji tangan termahal dalam sejarah. Replika hingga model miripnya langsung diburu kolektor kelas dunia, dan harga terus meroket setiap tahun.
4. Cartier Mystery Clock – Ilusi Optik dari Masa Silam
Sejak awal abad ke-20, Cartier telah membuat jam meja bergaya Art Deco yang dikenal sebagai Mystery Clock. Keajaibannya terletak pada jarum arloji yang terlihat mengambang di tengah tanpa terlihat terhubung dengan mekanisme apapun—sebuah ilusi optik yang brilian.
Dengan kerangka terbuat dari batu permata, kristal, dan logam mulia, arloji ini tak hanya menunjukkan waktu, tapi juga memamerkan kemewahan dan kecanggihan teknik. Beberapa model Mystery Clock bahkan pernah dilelang di rumah lelang Christie’s dengan harga lebih dari 500 ribu dolar AS per unit.
5. Atmos Clock by Jaeger-LeCoultre – Jam yang Bergerak Tanpa Baterai
Satu lagi keajaiban mekanik yang memukau dunia koleksi: Atmos Clock. Diciptakan oleh Jaeger-LeCoultre, jam ini bisa beroperasi hampir selamanya tanpa perlu diputar atau diisi ulang, karena digerakkan oleh perubahan suhu dan tekanan udara.
Atmos Clock menjadi simbol kecanggihan horologi sekaligus keanggunan desain. Banyak kepala negara dan tokoh penting dunia memilikinya, termasuk Paus Yohanes Paulus II dan John F. Kennedy. Kolektor menyebutnya sebagai “jam abadi”, dan harganya kini bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung tahun pembuatan dan kondisinya.
6. Seiko Astron 35SQ – Revolusi Jam Kuarsa dari Timur
Walau tidak setua jam Eropa lainnya, Seiko Astron 35SQ layak disebut sebagai jam antik modern. Diperkenalkan pada tahun 1969, ini adalah arloji tangan kuarsa pertama di dunia, yang menjadi awal dari revolusi industri horologi global.
Karena dampaknya yang sangat besar terhadap dunia arloji, Seiko Astron kini menjadi incaran kolektor, terutama versi pertamanya yang dibuat dalam jumlah terbatas. Harga satu unit bisa mencapai lebih dari 10.000 dolar AS, dan terus meningkat karena sejarah yang dikandungnya.
7. Grandfather Clock Longcase – Simbol Kemegahan Masa Lampau
Tak lengkap rasanya membahas arloji antik tanpa menyebut Grandfather Clock—jam berdiri tinggi dengan bandul panjang dan dentangan nyaring setiap jamnya. arloji ini populer di Inggris dan Amerika pada abad ke-17 hingga 19.
Banyak dari arloji ini dibuat secara personal oleh pengrajin ternama, lengkap dengan ukiran kayu rumit dan mekanisme yang masih bekerja hingga kini. Keaslian dan keindahan arloji ini menjadikannya buruan kolektor antik dan interioris, dengan harga yang bisa mencapai ratusan juta rupiah, tergantung usia dan kelengkapan komponen.
Mengapa Jam Antik Diburu Kolektor?
Fenomena meningkatnya minat terhadap arloji antik bukan sekadar tren sesaat. Berikut beberapa alasan mengapa kolektor begitu tergila-gila pada benda-benda ini:
-
Nilai Investasi – Banyak jam antik justru meningkat drastis harganya seiring waktu.
-
Sejarah dan Cerita – Setiap jam menyimpan kisah unik tentang siapa yang memilikinya, kapan dibuat, dan bagaimana bertahan.
-
Keindahan dan Keahlian – Tak ada jam digital yang bisa menandingi seni dan detail mekanik arloji antik.
-
Simbol Status – Bagi sebagian kolektor, memiliki arloji langka adalah lambang prestise.
Dunia yang Tak Pernah Lelah Berdetak
Di tengah dunia yang terus berubah dan bergerak cepat, jam antik mengajarkan kita satu hal penting: waktu bukan hanya tentang detik yang berlalu, tapi juga tentang warisan yang bertahan. Bagi para kolektor, setiap arloji adalah kapsul waktu yang mengabadikan kecanggihan, keindahan, dan kisah manusia.
Maka tak heran, tujuh arloji antik di atas kini menjadi incaran kolektor dari berbagai penjuru dunia. Di ruang lelang, pameran internasional, hingga toko-toko antik kecil di sudut kota tua, perburuan arloji terus berjalan.
Karena pada akhirnya, waktu bukan hanya soal sekarang, tapi juga tentang bagaimana masa lalu tetap berdetak dalam genggaman hari ini.