7 Alat Transportasi Zaman Dulu yang Pernah Berjaya, Kini Tinggal Kenangan

7 Alat Transportasi Zaman Dulu yang Pernah Berjaya, Kini Tinggal Kenangan

Alat Transportasi

-BERITA BURUNG

Di era modern ini, alat transportasi semakin canggih dan cepat. Mobil listrik, kereta cepat, hingga pesawat supersonik menjadi bagian dari kehidupan manusia saat ini. Namun, sebelum semua teknologi mutakhir itu hadir, manusia telah menciptakan berbagai alat transportasi yang kini bisa dibilang sudah “pensiun”. Meski tergeser oleh teknologi baru, alat-alat transportasi zaman dulu ini menyimpan nilai sejarah, budaya, dan kreativitas tinggi.

Berikut ini adalah tujuh alat transportasi kuno yang pernah menjadi andalan masyarakat pada masanya, bahkan beberapa masih bisa dijumpai di daerah-daerah tertentu sebagai warisan budaya.

1. Pedati: Kereta Sapi yang Setia Menemani Kehidupan Desa

RRI.co.id - Peadati Transportasi Pelopor

Pedati adalah kendaraan tradisional yang ditarik oleh sapi atau kerbau. Biasanya terbuat dari kayu dan digunakan untuk mengangkut hasil pertanian, kayu bakar, atau barang dagangan. Pedati banyak dijumpai di daerah pedesaan Indonesia, terutama di Jawa dan Bali.

Meskipun jalannya lambat, pedati sangat efektif di jalan-jalan kecil pedesaan yang tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Dulu, pedati juga sering digunakan untuk bepergian antar desa. Kini, alat transportasi ini sudah jarang dipakai, tetapi masih bisa ditemukan dalam acara budaya atau festival tradisional.

2. Delman dan Andong: Kendaraan Klasik Kota Lama

Andong, Kendaraan Tradisional yang Eksis

Delman, atau dikenal juga sebagai dokar di beberapa daerah, adalah kendaraan beroda dua atau empat yang ditarik oleh kuda. Nama “delman” diambil dari penemunya, Charles Theodore Deeleman, seorang insinyur Belanda pada abad ke-19.

Kendaraan ini dulu banyak digunakan di kota-kota besar seperti Yogyakarta, Solo, dan Jakarta. Suara lonceng di leher kuda dan bunyi roda delman di jalanan berbatu menjadi ciri khas yang tak terlupakan. Meskipun sudah tersisih oleh kendaraan bermotor, delman masih bisa ditemui di kawasan wisata sebagai daya tarik budaya.

3. Perahu Layar: Menjelajah Nusantara dengan Angin

Pameran Foto Perahu Layar, Perahu Mayang, Di Bentara Budaya Yogyakarta,  12-20 Oktober 2019

Sebelum adanya mesin kapal, perahu layar adalah alat transportasi utama untuk menjelajah lautan. Di Indonesia, kita mengenal berbagai jenis perahu tradisional seperti perahu pinisi dari Bugis-Makassar, perahu cadik dari Bali, atau perahu jukung dari Kalimantan.

Para pelaut Nusantara menggunakan angin dan arah bintang untuk bernavigasi. Bahkan, dalam sejarah tercatat bahwa para pelaut Indonesia telah mencapai Madagaskar dan pantai timur Afrika menggunakan perahu layar. Hingga kini, perahu layar tradisional masih dilestarikan sebagai simbol kejayaan maritim bangsa.

4. Gerobak Dorong: Tenaga Manusia, Fungsinya Maksimal

4 Kendaraan Tradisional di Indonesia, Ada Sejak Zaman ...

Sebelum motor dan truk kecil menguasai jalanan kota, gerobak dorong adalah solusi utama bagi para pedagang dan pengangkut barang. Terbuat dari kayu dan logam, gerobak ini biasanya digunakan oleh satu orang yang mendorong dari belakang.

Gerobak dorong tidak hanya untuk mengangkut barang, tapi juga makanan. Di masa lalu, penjual bakso, mie ayam, dan es dawet banyak menggunakan gerobak untuk menjajakan dagangannya dari kampung ke kampung. Saat ini, gerobak masih digunakan, tapi secara perlahan mulai tergeser oleh motor dengan gerobak tambahan.

5. Rakit Bambu: Transportasi Air yang Ramah Lingkungan

Kisah Rakit Bambu yang Setiap Waktu Seberangkan Warga Desa Halaman all -  Kompas.com

Rakit bambu merupakan salah satu alat transportasi air paling sederhana namun fungsional. Terbuat dari batang-batang bambu yang diikat bersama, rakit ini mengandalkan arus sungai dan tenaga dayung untuk bergerak.

Di daerah pedalaman atau di sekitar sungai besar seperti di Kalimantan dan Papua, rakit masih menjadi pilihan transportasi untuk menyeberang atau mengangkut hasil hutan. Selain murah dan mudah dibuat, rakit juga tidak mencemari lingkungan.

6. Kereta Uap: Sang Raja Rel Zaman Kolonial

Kereta api dan jejak penjajahan Belanda di Priangan: dari tanam paksa  hingga plesiran - BBC News Indonesia

Kereta uap adalah simbol kemajuan teknologi di masa kolonial. Di Indonesia, jalur kereta pertama dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1867, menghubungkan Semarang ke Tanggung. Kereta uap kala itu menjadi alat transportasi utama untuk barang dan penumpang.

Meski sudah tergantikan oleh kereta diesel dan listrik, beberapa kereta uap masih dijalankan sebagai wisata sejarah. Contohnya, kereta uap “Lori Wisata” di Ambarawa atau kereta wisata Sawahlunto yang kini menjadi daya tarik tersendiri.

7. Sepeda Ontel: Simbol Perjuangan dan Kesederhanaan

Sejarah Sepeda Onthel Simbol dari Keindahan dan Keandalan Sepeda Klasik -  Malang Hits

Siapa yang tak kenal sepeda ontel? Sepeda tua dengan desain klasik ini dulunya sangat populer di kalangan pegawai, guru, dan petani. Dibuat dari baja yang kuat dan biasanya tanpa gigi percepatan, sepeda ini dikenal tangguh dan tahan lama.

Di masa penjajahan, sepeda ontel juga menjadi kendaraan favorit para pejuang kemerdekaan. Kini, komunitas pecinta sepeda ontel masih melestarikan keberadaannya. Tidak hanya sebagai alat transportasi, sepeda ini telah menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia.