5 Bukti Menarik mengenai Keringat, Apakah benar Baik untuk Badan?
5 Bukti Menarik mengenai Keringat, Apakah benar Baik untuk Badan?
Beritaburung.id – Saat ada di tempat panas atau sedang melakukan aktivitas yang berat, umumnya badan akan berkeringat. Sering ada keringat itu membuat badan berasa lekat.
Walau sebagian orang kemungkinan berasa risi dengan keringat, kenyataannya keringat berguna untuk badan. Berikut sejumlah bukti berkaitan keringat.
1. Berkeringat berguna untuk badan
Keringat sebagai hal yang normal dan mempunyai peranan penting untuk badan. Jumlahnya keringat dikuasai banyak factor, seperti tipe kelamin, kegiatan yang sudah dilakukan, dan formasi genetik.
Dikutip Everyday Health, peranan khusus keringat untuk mendinginkan badan ketika ada pada kondisi panas. Misalkan, saat rasakan temperatur yang panas, karena itu badan mulai akan berkeringat dengan arah untuk mengatur temperatur supaya tidak begitu panas.
2. Keringat keluar kelenjar keringat
Ada beberapa kelenjar keringat dalam tubuh. Tetapi ada dua tipe kelenjar keringat yang khusus, yakni kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin ada di mayoritas permukaan kulit. Kelenjar keringat ekrin itu terdapat banyak di telapak kaki, telapak tangan, dahi, pipi, dan ketiak.
Sementara kelenjar apokrin mayoritas ada di ketiak dan selangkangan. Karena ada di dekat folikel rambut, keringat yang keluar kelenjar apokrin umumnya dihubungkan dengan berbau yang menusuk.
3. Keringat yang bersatu bakteri mengakibatkan keringat bau
Keringat umumnya sama dengan berbau yang menusuk. Berikut penyebabnya beberapa orang yang memakai deodoran untuk kurangi berbau tubuh. Tetapi, keringat murni sebetulnya tidak bau.
Dikutip Healthline, kelenjar apokrin sebetulnya hasilkan keringat yang tidak bau. Berlainan dengan keringat dari kelenjar ekrin, keringat yang keluar kelenjar apokrin memiliki kandungan semakin banyak lemak, seperti diterangkan Very Well Health. Ada bakteri di kulit merusak kandungan lemak pada keringat itu hasilkan produk yang bau tidak lezat. Berikut kenapa berbau tubuh condong datang dari tempat ketiak.
4. Makanan pedas bisa memacu keringat
Ada beragam makanan di Indonesia yang mempunyai rasa pedas. Saat konsumsi makanan pedas, sering kita akan berkeringat.
Makanan pedas memiliki kandungan capsaicin. WebMD menjelaskan jika capsaisin bisa menstimuli reseptor di mulut dan bisa menipu otak seakan-akan kita sedang kepanasan. Seterusnya, hipotalamus yang berada di otak mengirimi signal supaya kelenjar keringat hasilkan keringat untuk mendinginkan badan.
5. Tipe makanan tertentu bisa jadi memperburuk berbau keringat
Ada banyak tipe makanan yang bisa jadi memperburuk berbau keringat. Ini karena kandungan di bahan makanan itu.
Healthline merilis, kandungan belerang yang tinggi pada makanan, seperti bawang putih, bawang merah, atau kubis membuat keringat jadi lebih bau tidak lezat. Saat makanan itu hasilkan produk sambilan dan dikeluarkan dari kelenjar keringat, karena itu keringat yang dibuat akan berhubungan dengan bakteri di kulit.
Walau sebagian orang berasa risi dengan keringat, berkeringat berguna untuk mendinginkan temperatur badan yang kepanasan. Ada bakteri di kulit yang merusak kandungan tertentu yang berada di keringat hingga membuat keringat bau tidak lezat.