20 Negara dengan Angka Kematian Tertinggi 2025

20 Negara dengan Angka Kematian Tertinggi di Dunia Tahun 2025: Menyingkap Data, Penyebab, dan Dampaknya

ilustrasi kematian jukson - Alif.ID

Beritaburung.news / 1 Juli 2025 Kematian adalah bagian dari siklus kehidupan. Namun, ketika angka kematian dalam suatu negara jauh lebih tinggi dibanding rata-rata global, itu bisa menjadi indikator dari berbagai persoalan — mulai dari kualitas layanan kesehatan, usia penduduk, bencana, konflik, hingga pandemi. Tahun 2025 mencatat sejumlah negara yang memiliki angka kematian tertinggi di dunia, dan dalam artikel ini kita akan menelusuri siapa saja mereka, apa penyebab utamanya, dan bagaimana dampaknya terhadap masyarakat.


Metodologi Penentuan

Artikel ini menggunakan data yang dikompilasi dari:

  • World Health Organization (WHO)

  • World Bank

  • Global Burden of Disease Study (2025)

  • Laporan populasi dan statistik nasional masing-masing negara

Fokus utama adalah pada death rate per 1.000 penduduk, bukan jumlah absolut kematian. Dengan demikian, negara kecil dengan populasi rendah namun tingkat kematian tinggi tetap diperhitungkan secara adil.


1. Bulgaria

10 Best Cities to Visit in Bulgaria for First-Time Travelers

Bulgaria menjadi negara dengan Angka Kematian tertinggi di Eropa, yakni mencapai 18.1 per 1.000 penduduk pada awal 2025.

Penyebab utama:

  • Populasi menua

  • Tingkat kelahiran rendah

  • Penyakit jantung dan kanker


2. Serbia

Serbia travel - Lonely Planet | Europe

Negara Balkan ini mencatat angka kematian 17.5 per 1.000, disebabkan oleh:

  • Pola makan tinggi lemak

  • Akses terbatas ke fasilitas kesehatan di pedesaan

  • Rokok dan alkohol berlebihan


3. Ukraina

Asal-usul Warna Bendera Ukraina | tempo.co

Meski sedang dalam masa rekonstruksi akibat perang, Ukraina tetap mengalami angka kematian tinggi, sebesar 17.2 per 1.000.

Kontributor utama:

  • Dampak perang

  • Kerusakan infrastruktur medis

  • Penyakit menular dan kekurangan gizi


4. Lesotho

Lesotho: 4 ways to boost growth, stability - SAIIA

Negara kecil di Afrika Selatan ini memiliki death rate 17.0 per 1.000, terutama disebabkan oleh:

  • HIV/AIDS

  • Tuberkulosis

  • Kematian neonatal tinggi


5. Lithuania

Lithuania: Lure Of Free Trade Zones | Global Finance Magazine

Salah satu negara Baltik dengan angka kematian 16.9 per 1.000. Hal ini berkaitan dengan:

  • Tingkat bunuh diri tertinggi di Eropa

  • Gaya hidup tidak sehat

  • Sistem kesehatan yang belum merata


6. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah – Hidayatullah.com

Negara ini menghadapi banyak tantangan serius: konflik internal, kelaparan, dan buruknya sistem kesehatan. Death rate-nya mencapai 16.6 per 1.000.


7. Rusia

Rusia tardaría años en recuperar su economía tras sanciones dice informe

Federasi Rusia mencatat angka kematian sekitar 16.5 per 1.000, meski sempat menurun pada masa pra-pandemi.

Faktor pendorong:

  • Alkoholisme

  • Penyakit jantung

  • Penurunan harapan hidup pasca-pandemi


8. Zimbabwe

We were nobodies': Zimbabwe family changes their future | World Vision

Setelah sempat membaik, tahun 2025 kembali memperlihatkan tren naik karena HIV/AIDS dan kolera.

Death rate: 16.3 per 1.000


9. Nigeria

Nigeria | National Geographic Kids

Negara dengan populasi terbanyak di Afrika ini menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan ibu dan anak.

Angka kematian: 16.1 per 1.000


10. Afghanistan

UN agency: Afghanistan needs $4.62 billion in aid for 2023 | AP News

Meskipun perang telah menurun, banyak daerah masih sulit mengakses fasilitas kesehatan.

Death rate 15.9 per 1.000 penduduk.


11. Chad

Chad: Between Ambition and Fragility | International Crisis Group

Negara ini memiliki sistem kesehatan sangat terbatas, terutama di wilayah gurun dan konflik bersenjata.

Death rate: 15.7 per 1.000


12. Moldova

Thousands of protesters march in Moldova demanding help with the cost of  living crisis | Euronews

Negara kecil di Eropa Timur ini mencatat angka kematian sekitar 15.6 per 1.000.

Penyebab dominan:

  • Alkohol

  • Usia rata-rata penduduk tinggi

  • Kanker dan infeksi paru-paru


13. Sudan Selatan

Sudan Selatan, Negara Baru yang Terus Bergejolak

Kondisi darurat kemanusiaan dan kelaparan membuat angka kematian sangat tinggi: 15.4 per 1.000.


14. Namibia

Reviews of Nature Travel Namibia (Namibia)

Meskipun negara ini relatif stabil, namun HIV/AIDS dan kanker tetap jadi ancaman besar.

Death rate: 15.2 per 1.000


15. Pakistan

In Pakistan today, 'anyone could shoot you'

Dengan pertumbuhan populasi sangat tinggi dan fasilitas kesehatan tidak sebanding, Pakistan mencatat death rate 15.0 per 1.000.


16. Montenegro

Montenegro Travel Guide | Montenegro Tourism - KAYAK

Negara kecil ini menghadapi peningkatan penyakit tidak menular, terutama jantung dan stroke.

Death rate: 14.8 per 1.000


17. Myanmar

Myanmar: New Atrocities Against Rohingya | Human Rights Watch

Kudeta militer dan krisis ekonomi berdampak besar terhadap sistem kesehatan nasional.

Death rate: 14.6 per 1.000


18. Hungary

Cost of Living in Hungary - اوكي تمام

Salah satu negara Eropa Tengah dengan angka kematian relatif tinggi: 14.5 per 1.000

Pemicu utama:

  • Gaya hidup pasif

  • Kanker kolorektal

  • Polusi udara


19. Georgia

15 interesting facts about Georgia | Bunnik Tours

Negara Kaukasus ini mencatat death rate sebesar 14.3 per 1.000. Kematian akibat rokok, stres, dan gaya hidup buruk menjadi penyebab dominan.


20. Romania

33 Remarkable Things to Do in Romania - Sofia Adventures

Masuk dalam 20 besar karena kombinasi faktor demografis dan kurangnya edukasi kesehatan.

Death rate: 14.2 per 1.000


Perbandingan Global

Negara Death Rate/1.000
Bulgaria 18.1
Serbia 17.5
Ukraina 17.2
Lesotho 17.0
Lithuania 16.9
Afrika Tengah 16.6
Rusia 16.5
Zimbabwe 16.3
Nigeria 16.1
Afghanistan 15.9
Chad 15.7
Moldova 15.6
Sudan Selatan 15.4
Namibia 15.2
Pakistan 15.0
Montenegro 14.8
Myanmar 14.6
Hungary 14.5
Georgia 14.3
Romania 14.2

Apa Penyebab Umum Angka Kematian Tinggi?

  1. Populasi Menua
    Di negara-negara Eropa Timur, usia rata-rata penduduk semakin tua. Ini menyebabkan tingginya kematian karena penyakit degeneratif.

  2. Sistem Kesehatan Lemah
    Banyak negara berkembang masih kekurangan tenaga medis dan infrastruktur.

  3. Konflik dan Perang
    Negara seperti Ukraina, Afghanistan, dan Sudan Selatan mengalami lonjakan kematian akibat kekerasan bersenjata.

  4. Penyakit Menular
    Di Afrika, HIV/AIDS, malaria, dan TB masih jadi penyebab utama.

  5. Krisis Gizi dan Kelaparan
    Kurangnya akses pangan bergizi meningkatkan risiko kematian anak dan ibu.


FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Mengapa negara maju bisa memiliki angka kematian tinggi?

Karena masyarakatnya cenderung berumur panjang. Meski kesehatan membaik, usia tua tetap meningkatkan risiko kematian tahunan.

2. Apakah angka kematian sama dengan jumlah kematian?

Tidak. Angka kematian diukur per 1.000 penduduk, sedangkan jumlah kematian adalah jumlah absolut orang yang meninggal.

3. Apakah COVID-19 masih mempengaruhi angka ini di 2025?

Secara global, pengaruhnya menurun. Namun efek jangka panjang terhadap sistem kesehatan masih terasa.

4. Apa hubungan antara angka kematian dan pertumbuhan penduduk?

Negara dengan angka kelahiran rendah dan angka kematian tinggi bisa mengalami penurunan populasi secara keseluruhan.

5. Apakah angka kematian bisa diturunkan?

Tentu. Investasi dalam kesehatan, pendidikan, sanitasi, dan gizi terbukti menurunkan 20 angka kematian di banyak negara.


Kesimpulan

Data tahun 2025 menunjukkan bahwa angka kematian tertinggi di dunia tidak hanya ditemukan di negara miskin atau sedang konflik. Negara maju pun bisa mengalaminya karena faktor usia penduduk. Dengan memahami penyebabnya, negara-negara dapat menyusun kebijakan kesehatan yang lebih efektif.

Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan nyata dari kualitas hidup dan keadilan sosial. Oleh karena itu, menurunkan angka kematian bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab kolektif seluruh masyarakat dunia.