Wajib Diketahui 15 Jenis Hewan yang Punah dan Asal Usulnya
15 Jenis Hewan yang Punah dan Asal Usulnya: Jejak Makhluk yang Tinggal Nama
Beritaburung.news / 8 Juli 2025 Hewan yang punah, Kepunahan adalah bagian tak terhindarkan dari siklus kehidupan. Namun, dalam beberapa abad terakhir, laju kepunahan meningkat drastis akibat campur tangan manusia. Berbagai hewan yang punah ini menyimpan kisah unik, menyedihkan, bahkan menyentuh hati. Artikel ini akan mengajak Anda menyusuri jejak 15 hewan yang punah, lengkap dengan asal usulnya, penyebab punah, dan warisan yang ditinggalkan untuk dunia.
1. Dodo (Raphus cucullatus) – Pulau Mauritius
Hewan yang punah, Dodo adalah simbol klasik dari hewan yang punah karena ulah manusia. Burung besar yang tidak bisa terbang ini ditemukan oleh pelaut Belanda di Pulau Mauritius pada abad ke-17. Karena tidak memiliki predator alami, dodo tidak takut manusia. Namun, kemunculan manusia serta hewan invasif seperti tikus dan babi menghancurkan habitat dan telur mereka.
Asal Usul: Dodo berevolusi dari burung merpati yang bermigrasi ke Mauritius. Tanpa predator, mereka kehilangan kemampuan terbang dan menjadi besar.
Punah: Sekitar tahun 1681.
2. Harimau Tasmania (Thylacine) – Australia dan Tasmania
Sering disebut serigala Tasmania, thylacine adalah marsupial karnivora yang pernah hidup di Australia. Penampilannya menyerupai anjing, tetapi lebih dekat secara genetik dengan kanguru.
Asal Usul: Thylacine berevolusi di benua Australia dan Tasmania sebagai predator utama. Mereka punah di daratan Australia ribuan tahun lalu karena anjing dingo.
Punah: Spesimen terakhir mati di Kebun Binatang Hobart, Tasmania pada 1936.
3. Mammoth Berbulu (Mammuthus primigenius) – Eropa, Asia, Amerika Utara
Mammoth adalah kerabat gajah modern yang memiliki bulu tebal dan taring melengkung. Mereka pernah menghuni wilayah dingin saat Zaman Es.
Asal Usul: Mammoth muncul sekitar 400.000 tahun lalu, beradaptasi terhadap iklim ekstrem.
Punah: Sekitar 4.000 tahun lalu, diduga karena kombinasi perburuan manusia dan perubahan iklim.
4. Burung Passenger Pigeon (Ectopistes migratorius) – Amerika Utara
Burung ini dulu sangat melimpah dengan populasi miliaran. Sayangnya, perburuan massal dan deforestasi menghancurkan spesies ini.
Asal Usul: Hidup berkoloni besar di hutan-hutan Amerika Utara.
Punah: Martha, burung terakhir, mati di Kebun Binatang Cincinnati tahun 1914.
5. Quagga (Equus quagga quagga) – Afrika Selatan
Quagga adalah subspesies zebra dengan corak unik: belang hanya di bagian depan tubuh, sementara bagian belakang berwarna coklat polos.
Asal Usul: Hidup di padang rumput Afrika Selatan, berbaur dengan zebra lain.
Punah: Spesimen terakhir mati di Amsterdam tahun 1883 akibat perburuan untuk kulit dan kompetisi dengan ternak.
6. Pyrenean Ibex (Capra pyrenaica pyrenaica) – Spanyol
Subspesies kambing gunung ini punah karena perburuan dan degradasi habitat. Pada 2003, para ilmuwan berhasil mengkloningnya, tetapi kloning tersebut hanya bertahan beberapa menit.
Asal Usul: Gunung-gunung Pyrenees, Spanyol.
Punah: 2000. Menjadi satu-satunya hewan yang punah yang “hidup kembali”, meskipun singkat.
7. Baiji (Lumba-lumba Sungai Yangtze) – Cina
Mamalia air tawar yang sangat langka ini hidup di Sungai Yangtze. Aktivitas manusia seperti polusi, lalu lintas kapal, dan pembangunan bendungan menjadi penyebab utama kepunahan.
Asal Usul: Endemik Sungai Yangtze, memiliki sejarah jutaan tahun.
Punah: Dinyatakan secara fungsional punah tahun 2006.
8. Moa – Selandia Baru
Burung raksasa tanpa sayap ini bisa mencapai tinggi 3,6 meter. Moa adalah mangsa utama burung elang Haast, predator udara terbesar yang pernah ada.
Asal Usul: Endemik Selandia Baru dan punah setelah kedatangan manusia Māori.
Punah: Abad ke-15.
9. Great Auk (Pinguinus impennis) – Atlantik Utara
Great auk adalah burung laut tak terbang yang sangat mirip dengan penguin, meski tidak berkerabat dekat. Mereka diburu habis untuk daging, telur, dan bulunya.
Asal Usul: Hidup di sepanjang pantai Atlantik Utara, termasuk Islandia dan Kanada.
Punah: Spesimen terakhir dibunuh di Islandia tahun 1844.
10. Smilodon (Macan Bertaring Pedang) – Amerika
Salah satu predator paling ikonik dari Zaman Es. Dengan gigi taring sepanjang 20 cm, Smilodon adalah simbol kekuatan dan evolusi karnivora.
Asal Usul: Amerika Utara dan Selatan selama 2 juta tahun terakhir.
Punah: Sekitar 10.000 tahun lalu, diduga karena perubahan iklim dan menurunnya jumlah mangsa.
11. Rusa Irlandia (Megaloceros giganteus) – Eropa dan Asia
Rusa raksasa ini terkenal dengan tanduknya yang bisa mencapai lebar 3,6 meter. Meskipun namanya “Irlandia”, spesies ini menyebar luas di Eurasia.
Asal Usul: Hutan dan padang rumput terbuka di Eropa dan Asia.
Punah: Sekitar 7.700 tahun lalu, kemungkinan karena perubahan lingkungan dan tekanan pemburuan.
12. Aurochs (Bos primigenius) – Eropa, Asia, Afrika Utara
Aurochs adalah nenek moyang dari semua sapi domestik. Hewan ini sangat besar, kuat, dan dihormati dalam banyak budaya kuno.
Asal Usul: Muncul di India, lalu menyebar ke seluruh Eurasia.
Punah: 1627 di Polandia.
13. Tilacine Australia – Papua dan Australia
Berbeda dengan Thylacine Tasmania, jenis ini punah lebih awal karena bersaing dengan dingo yang masuk ke Australia sekitar 4.000 tahun lalu.
Asal Usul: Marsupial karnivora dari daratan utama Australia dan Papua.
Punah: Ribuan tahun sebelum penjelajahan Eropa.
14. Pinta Island Tortoise – Kepulauan Galapagos
Kura-kura raksasa dari Pulau Pinta, salah satu pulau di Kepulauan Galapagos. Lonesome George, kura-kura terakhir, meninggal pada tahun 2012.
Asal Usul: Ekor evolusi unik Galapagos yang sangat terisolasi.
Punah: 2012, menjadikan George simbol dari konservasi gagal.
15. Elang Haast – Selandia Baru
Elang terbesar yang pernah hidup, mampu memangsa moa dewasa. Punah setelah hilangnya mangsa utama mereka.
Asal Usul: Endemik Selandia Baru, evolusi dari elang kecil yang beradaptasi menjadi predator puncak.
Punah: Sekitar tahun 1400-an, setelah kedatangan manusia.
Analisis Singkat: Pola Kepunahan
Jika kita pelajari, sebagian besar hewan yang punah ini memiliki kesamaan:
-
Hidup di habitat terpencil (seperti pulau).
-
Tidak memiliki predator alami.
-
Tidak bisa beradaptasi dengan cepat terhadap kehadiran manusia dan hewan asing.
-
Diburu secara besar-besaran.
Informasi Terbaru (Update 2025)
-
Kloning dan Restorasi Genetik: Beberapa spesies seperti mammoth dan quagga sedang dikembangkan melalui teknologi CRISPR dan DNA purba untuk “dihidupkan kembali” (de-extinction).
-
Upaya Konservasi: Proyek Galapagos, reforestasi di Australia, serta peraturan perburuan global diperkuat pasca COP29.
-
Pengamatan Thylacine: Pada 2024, laporan penampakan Thylacine di Tasmania kembali muncul, meski belum terverifikasi.
FAQ (Pertanyaan Umum)
Apakah hewan yang punah bisa dihidupkan kembali?
Beberapa ilmuwan bekerja dalam bidang de-extinction. Namun, tantangannya besar dan etika serta ekologi masih diperdebatkan.
Apakah hewan punah karena manusia saja?
Tidak selalu. Beberapa karena perubahan iklim, asteroid, atau kompetisi evolusioner. Tapi dalam 500 tahun terakhir, peran manusia dominan.
Apakah kita masih bisa melihat hewan-hewan ini?
Hanya dalam bentuk fosil, museum, dokumentasi, dan kadang dalam spesimen yang diawetkan.
Mengapa banyak hewan yang punah berasal dari pulau?
Pulau menciptakan spesies unik dengan adaptasi yang sempit. Ketika faktor baru (manusia, predator baru) masuk, spesies pulau tidak punya pertahanan.
Kesimpulan
Kisah 15 hewan yang punah ini bukan hanya narasi kehilangan, tetapi juga peringatan bagi masa depan. Mereka adalah simbol betapa rapuhnya ekosistem dan pentingnya konservasi. Dari dodo yang ceroboh, hingga mammoth yang megah, semuanya mengajarkan kita bahwa waktu sangat berharga, dan tindakan kecil hari ini bisa menyelamatkan generasi besok.
Mari jaga bumi ini sebelum nama-nama baru hanya tinggal di buku sejarah.