10 Obat Pelancar Haid di Apotek yang Aman Beserta Harganya
10 Obat Pelancar Haid di Apotek yang Aman Beserta Harganya
Ketahui macam-macam obatnya di sini!
BERITA BURUNG Haid atau menstruasi yang tidak lancar bisa dialami oleh perempuan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres sampai dengan ketidakseimbangan hormon.
Oleh karena itu, obat pelancar haid di apotek yang aman beserta harganya banyak dicari untuk melancarkan siklus haid. Biasanya, perempuan mengalami siklus yang berbeda-beda, mulai dari 24-38 hari setiap bulannya.
Sementara itu, haid umumnya terjadi selama 3-7 hari. Nah, jika kamu mengalami haid yang tidak lancar, kamu bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat pelancar haid berikut ini.
1. Clomiphene
Obat pelancar haid di apotek yang aman beserta harganya yang pertama adalah Clomiphene Citrate atau Serophene. ini sering diberikan pada perempuan yang mengalami ovulasi tidak teratur.
Clomiphene merupakan yang digunakan untuk menangani infertilitas atau ketidaksuburan pada perempuan yang mengalami gangguan ovulasi.
Obat ini akan memicu peningkatan produksi hormon sehingga bisa merangsang pelepasan sel telur sehingga membuat perempuan cepat haid.
Clomiphene dijual dengan harga sekitar Rp7,5 ribu per tablet.
2. Gonadotropin
Gonadotropin merupakan hormon yang digunakan untuk mengatasi infertilitas atau ketidaksuburan perempuan.
Hormon ini sebenarnya diproduksi secara alami oleh tubuh, tetapi bagi beberapa orang membutuhkan asupan tambahan sehingga perlu disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini akan berfungsi untuk mematangkan sel telur sehingga bisa membuat haid lebih lancar.
Gonadotropin dijual dengan harga sekitar Rp400 ribu.
3. Progestin
Obat pelancar haid di apotek yang aman selanjutnya adalah progestin. Obat ini memiliki fungsi hampir sama dengan hormon progesteron, yakni hormon yang diproduksi di ovarium di antaranya untuk mengatur siklus haid bulanan.
Jika haid tidak lancar, ini dalam dosis rendah bisa menyeimbangkan kadar estrogen sehingga haid kembali normal.
Progestin di apotek dijual sekitar Rp294 ribu.
4. Metformin
Obat ini cukup berbeda dari lainnya karena merupakan yang biasa ditujukan untuk merangsang sensitivitas insulin bagi penderita diabetes. Namun, Metformin juga berguna untuk menyeimbangkan hormon estrogen dan androgen pada perempuan penderita PCOS.
PCOS merupakan salah satu faktor penyebab perempuan mengalami menstruasi tidak teratur. Sebab, kadar hormon androgen di dalam tubuh terlalu tinggi dan kemungkinan mengalami resistensi insulin.
Resistensi tersebut bisa menambah masalah pada proses ovulasi sehingga haid menjadi tidak teratur.
Metformin dijual dengan harga Rp21 ribu per tablet.
5. Bromocriptine
Selanjutnya, Bromocriptine menjadi pelancar haid dalam bentuk tablet dan kapsul. Obat ini bisa kamu dapatkan di apotek sesuai dengan resep dokter untuk menekan produksi hormon prolaktin.
Biasanya, dokter akan memberikan dosis mulai dari yang rendah kemudian naik secara bertahap. Selain itu, ini perlu diminum pada waktu yang sama agar bekerja maksimal.
Untuk menghindari kemungkinan negatif, kamu perlu berkonsultasi terkait penggunaan ini dengan dokter.
Adapun harga Bromocriptine adalah Rp30 ribu per tablet.
6. Pil KB
Obat pelancar haid di apotek yang aman beserta harganya yang terakhir ini mungkin sedikit membingungkan. Sebab, pil KB biasanya digunakan untuk mencegah kehamilan.
Namun, ini ternyata juga mampu membuat haid menjadi lebih teratur karena bisa meningkatkan produksi protein globulin yang mengikat hormon seks.
Protein tersebut bisa mengikat hormon androgen yang biasanya menjadi penyebab haid tidak teratur jika jumlahnya berlebih. Dengan begitu, siklus haid pun akan lancar kembali.
Pil KB biasanya dijual di apotek seharga Rp8,5 ribu per strip.
7. Norethisterone
Norethisterone merupakan dengan kandungan hormon progesterone buatan yang bisa mengobati endometriosis, pendarahan uterus abnormal, hingga gangguan siklus menstruasi.
Jika dikonsumsi dalam dosis rendah, Norethisterone juga bisa digunakan untuk alat kontrasepsi mencegah kehamilan. Namun, kamu perlu meminta resep dokter sebelum mengonsumsi produk ini.
Sebab, Norethisterone tidak dianjurkan untuk pasien tertentu, seperti mereka yang memiliki riwayat alergi, ibu hamil, dan menyusui.
Norethisterone yang berisi 28 tablet dijual seharga Rp90 ribu.
8. Lysteda
Jika kamu mengalami pendarahan menstruasi yang hebat, maka Lysteda menjadi pelancar haid di apotek yang aman. Sebab, ini termasuk golongan anti-fibrinolitik yang bisa menghentikan pendarahan pada sejumlah kondisi.
Obat ini juga diindikasikan untuk perawatan pembengkakan di bagian tubuh hingga masalah pembekuan darah. Adapun efek samping dari konsumsi Lysteda mungkin, tetapi langka terjadi. Efek tersebut di antaranya adalah nyeri, mual, dan muntah.
Harga Lysteda berkisar antara Rp50 ribu.
9. Feminax
Bagi beberapa perempuan, rasa nyeri, mulas, dan pusing muncul ketika sedang mengalami menstruasi. Nah, Feminax merupakan untuk mengatasi beberapa efek menstruasi tersebut.
Feminax mengandung zat aktif paracetamol 500 mg dan ekstrak hiosamin 19 mg. Kandungan tersebut akan menjadi pereda nyeri, memberikan efek rileks pada otot rahim, dan saluran pencernaan yang mengalami kram perut.
Feminax 4 tablet dijual seharga Rp3,5 ribu saja.
10. Em Kapsul
Obat pelancar haid di apotek yang aman beserta harganya yang terakhir adalah Em Kapsul. Obat ini termasuk dalam produk herbal yang bisa melancarkan dan meredakan nyeri menstruasi.
Di dalamnya, Em Kapsul mengandung ekstrak adas manis, kunyit, dan ekstrak merica hitam. Namun, ibu menyusui dan ibu hamil tidak disarankan untuk meminum ini.
Untuk melancarkan dan meredakan nyeri menstruasi, kamu bisa mengonsumsinya 2 kapsul 3 hari sekali sebelum jadwal menstruasi. Akan tetapi, alangkah lebih baik jika kamu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Adapun harga Em Kapsul berisi 12 tablet mulai dari Rp17 ribu.
Itulah 10 obat pelancar haid di apotek yang aman beserta harganya. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terkait penyebab haid tidak lancar dan juga untuk mengetahui dosis yang aman dikonsumsi.
Semoga bermanfaat ya, Bela!