10 Cara Menghadapi Pasangan yang Tiba-Tiba Menangis di Depan Kamu
10 Cara Menghadapi Pasangan yang Tiba-Tiba Menangis di Depan Kamu
Jangan dibiarkan dia menangis sendirian ya, Bela
BERITABURUNG Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News
Selama ini, anggapan umum yang beredar di masyarakat adalah laki-laki tidak boleh menangis. Tidak seperti yang perempuan yang terbiasa dimaklumi menangis, laki-laki justru akan dipandang aneh jika mengeluarkan air mata.
Padahal, jika seorang laki-laki menangis di depan perempuan yang menjadi pasangannya, ini merupakan sebuah “berkah”. Apalagi jika dia sebelumnya tidak pernah melakukannya. Itu bisa berarti si laki-laki mau memperlihatkan perasaan sesungguhnya kepada pasangan.
Namun, tentu saja kamu bisa merasa kaget atau bingung jika akhirnya bisa menangis di depanmu. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan?
Berikut adalah beberapa cara menghadapi yang tiba-tiba menangis di hadapanmu.
1. Dengarkan pasangan
Mendengarkan secara aktif adalah teman terbaik. Fokus sepenuhnya pada cerita dan perasaan pasangan.
Selama dia mencurahkan perasaannya, jangan lupa mengangguk, melakukan kontak mata, dan memberikan ekspresi wajahnya yang menandakan bahwa kamu mendengarkannya.
Hanya dengan merasa didengarkan, akan merasakan dan mendapatkan “penyembuhan” yang dibutuhkannya.
2. Validasi perasaan pasangan
Validasi emosional berarti tindakan mengenali dan menegaskan emosi orang lain. Ini yang harus kamu lakukan pada pasangan.
Kamu bisa bilang, “Nggak apa-apa kalau kamu merasa seperti ini” atau “Aku nggak tahu rasanya, tapi aku bisa melihat ini sulit banget buat kamu” atau semacamnya.
Ketika laki-laki menangis di depan perempuan, menunjukkan bahwa perasaannya itu valid bisa seperti pertolongan pertama untuknya.
3. Tawarkan kenyamanan yang dibutuhkannya
Terkadang, pelukan bisa berdampak lebih besar daripada kata-kata. Jika kamu merasa momennya tepat, kenyamanan fisik bisa menjadi hal yang sangat dibutuhkan pasangan.
Pelukan hangat, sentuhan lembut di lengan, atau bahkan memegang tangannya dapat menyampaikan banyak dukungan emosional pada .
Gerakan fisik seperti ini bisa menjadi cara ampuh untuk mengungkapkan hal-hal yang tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.
4. Ajukan pertanyaan
Jangan menginterogasi, tetapi ajukan pertanyaan seperti “Kamu mau cerita nggak?” bisa membuka pintu untuk komunikasi yang lebih dalam.
Pertanyaan seperti ini bisa mendorong pasangan untuk mengeksplorasi perasaannya lebih jauh dan memberimu pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sedang terjadi.
5. Berikan ruang jika dibutuhkan
Meskipun naluri pertamamu mungkin ingin memperbaiki perasaan , tetapi kadang-kadang yang paling dibutuhkan pasangan adalah ruang untuk memproses emosinya.
Jika dia bilang ingin sendirian atau bahasa tubuhnya menunjukkan hal tersebut, hargai dan wujudkan keinginannya. Memberikan ruang adalah bentuk rasa hormat emosional yang akan sangat dihargai pasangan ketika dia siap untuk berbicara.
6. Bersabarlah
Kesabaran adalah kunci saat ini. Terburu-buru untuk “menyelesaikan” situasi emosional bisa justru lebih berbahaya dibandingkan membawa kebaikan.
Ketika laki-laki menangis di depan perempuan yang menjadi pasangannya, waktu sering kali menjadi penyembuh terbaik. Jadi, kamu tidak perlu terburu-buru.
7. Tunjukkan empati
Selain mencoba untuk memahami perasaan pasangan, cobalah untuk menunjukkan empati padanya. Meski kamu belum pernah mengalami situasinya yang dialami , cobalah untuk membayangkannya.
Katakan kepada pasangan, “Aku bakal ada sama kamu melalui semuanya”, yang bisa membuatnya merasa nyaman dan tidak merasa sendirian di saat yang rentan ini.
8. Jaga rahasianya
Momen emosional, seperti menangis, sering kali bersifat pribadi. Kecuali dia yang bilang kalau kamu boleh menceritakan dirinya yang menangis pada orang lain, asumsikan bahwa tampilan emosionalnya itu hanya untukmu.
Dengan menghormati privasi pasangan dan tidak membicarakan momen rentan dirinya dengan orang lain, itu menunjukkan kedewasaan dan integritasmu dalam hubungan.
9. Bersikap jujur
Jika kamu merasa kewalahan ketika menangis di depanmu, tidak apa-apa untuk mengungkapkan langsung kepadanya. Kejujuran akan menumbuhkan lingkungan emosional yang lebih sehat dan membuat komunikasi lebih terbuka di masa depan.
Namun, pastikan untuk mengatakannya dengan cara yang tidak meremehkan perasaan atau membuat pasangan tersinggung.
10. Tawarkan solusi, tetapi jangan memaksa
Jika kamu merasa memiliki cara untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi , jangan ragu untuk menawarkan saran. Namun, berhati-hati untuk tidak memaksakan solusimu kepadanya.
Ingatlah bahwa kamu hanya sebagai peran pendukung, bukan sutradara yang mengarahkan perubahan hidupnya.
Jangan juga menyuruhnya untuk “bangkit” atau “bersikap kuat” atau memaksanya untuk tidak menangis seperti seorang laki-laki. Hal ini hanya akan membuatnya semakin depresi karena kamu terkesan meremehkannya.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan saat menghadapi yang tiba-tiba menangis di hadapanmu. Jangan sampai salah langkah yang bisa membuat jadi menutup diri lagi darimu, ya.