Kursus Kencan Online, 10 Fakta tentang Tinder ‘School of Swipe’
Kursus Kencan Online, 10 Fakta tentang Tinder ‘School of Swipe’
Berikan tips yang relevan untuk dating life
BERITA BURUNG Tinder merupakan salah satu aplikasi kencan online yang populer di Indonesia, bahkan di beberapa negara. Sejak dirilis, Tinder selalu berinovasi dengan fitur-fiturnya yang sangat relevan dan membantu para member.
Ada fitur keamanan, profil, sampai chat singkat, kini ada fitur baru lainnya yang dirilis Tinder. Fitur ini bernama School of Swipe yang merupakan kursus kencan online. Popbela menjadi salah satu media yang berkesempatan untuk mewawancari Papri Dev, selaku Vice President APAC Communications Tinder tentang fitur baru ini.
Berikut 10 fakta tentang Tinder School of Swipe bagi para member yang dibocorkan langsung oleh Tinder.
1. Kursus kilat kencan online dari Tinder
School of Swipe adalah kursus kilat online tentang berkencan dan menciptakan hubungan bermakna yang dirancang oleh Tinder. School of Swipe bertujuan untuk menghadirkan wawasan yang relevan, dan tentunya menyenangkan untuk membantu para anak muda yang single agar bertemu orang baru, dan menciptakan transisi yang lancar—dari koneksi online ke kehidupan nyata.
2. Menjangkau anak muda di Asia Tenggara
Berdasarkan penuturan Papri Dev, inisiatif terkait fitur ini sebetulnya diluncurkan pertama kali di Singapura pada tahun 2022 lalu. Ini merupakan program pertama dari inisiatif sejenisnya, yang menawarkan panduan komprehensif untuk kencan modern.
Di Spanyol, Tinder juga menyelenggarakan in-person workshop di bawah inisiatif School of Swipe. Secara umum, fitur tersebut sudah tersedia dalam bahasa Inggris agar bisa memberikan tips bagi para anak muda single di berbagai negara. Namun, kini Tinder juga berupaya menjangkau para anak muda di Asia Tenggara dengan menyediakan silabus berbahasa lokal agar lebih mudah dipahami.
“Saat kami berupaya untuk menjangkau para anak muda single yang tengah menelusuri kencan online, kami meluncurkan School of Swipe di SEA (South East Asia); Indonesia, Thailand, dan Vietnam di bulan April tahun ini, dan dikemas dalam bahasa lokal dari masing-masing negara,” jelas Papri.
3. Bagikan tips dari kenalan sampai kencan di dunia nyata
Dalam Panduan 101 atau 101 Guide School of Swipe, ada banyak tips yang dikemas secara komprehensif dan hadir dalam format yang mudah diakses tentang kehidupan romantis. School of Swipe memiliki navigasi situs yang ramah, di mana kontennya tersaji dengan ringan, namun sarat akan informasi.
Tips yang dihadirkan telah dikurasi terlebih dahulu berdasarkan insights dan data dari Tinder, pakar yang relevan, sampai opinion leaders. Tips tersebut bisa membantu para member dalam menavigasi dating life mereka, mulai dari langkah yang paling awal, sejalan dengan kelayakan Tinder.
Langkah pertama dari School of Swipe adalah dengan meningkatkan kemungkinan para member dalam mendapatkan match. Ada tips yang spesifik untuk mengoptimalkan profil Tinder. Ini berupa bagaimana membuat profil yang menonjolkan kualitas terbaik dan kepribadian unik dari member. Lalu bagaimana “Bio” yang ditulis dengan baik dan “Minat” yang dipilih dengan cermat yang mana bisa memberi calon pasangan gambaran tentang seperti apa kepribadian member tersebut.
Bagian selanjutnya yang paling membuat excited, yakni chat atau obrolan pertama—tips yang dihadirkan School of Swipe dapat menginspirasi member untuk melakukan interaksi pertama dengan cara yang nggak basic untuk mengeksplorasi chemistry yang ada. Misalnya, lewat tips obrolan “2 Lies and 1 Truth”. Memang ini cara yang tidak biasa untuk memulai percakapan dengan orang yang belum dikenal, tetapi juga dapat menciptakan pemahaman yang lebih mendalam tentang masing-masing karakter.
Tahap selanjutnya adalah kencan di kehidupan nyata yang menjadi penentuan—di School of Swipe, member dapat menemukan tips yang dapat membantu mereka dalam mengatasi kegugupan dan rasa insecure saat kencan pertama.
Dan terakhir, School of Swipe juga menyertakan tips keamanan yang membantu member untuk selalu membuat keputusan dengan hati-hati dan melindungi diri dari situasi yang tidak diinginkan.
4. Dilatarbelakangi dari tantangan di kehidupan asmara para single
Meskipun cinta dan relationship adalah topik universal, diskusi tentang modern dating masih menjadi topik abu-abu di banyak lingkungan sosial di negara-negara Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Dengan hadirnya Tinder, kini generasi muda memiliki banyak kesempatan untuk memperluas koneksinya. Namun, kondisi yang berkembang dan berubah ini memungkinkan anak-anak muda menemukan tantangan di tengah perjalanan kencan mereka.
Hal inilah yang melatarbelakangi Tinder membentuk fitur School of Swipe. Tinder berupaya memberikan bantuan kepada para anak muda lajang untuk menghadapi tantangan mereka.
“Tahun lalu, Tinder melakukan survei terhadap 1000 anak muda lajang di Indonesia terkait relationship dan kencan. Kami menemukan bahwa 68% dari mereka merasa optimis tentang masa depan kencan mereka, dengan 73% berharap menemukan jodoh, sementara 72% menggunakan aplikasi kencan untuk terhubung dengan orang yang mungkin belum pernah mereka temui sebelumnya. Terlepas dari optimisme mereka, 51% anak muda lajang tersebut juga masih menghadapi kendala, salah satunya terkait kecanggungan, yang menjadi tantangan signifikan dalam dunia kencan,” ungkap Vice President Communication Tinder itu.
5. Dapat respons positif dari Gen Z
Ternyata fitur baru Tinder tersebut mendapat respons positif dari Gen Z. Tinder sempat berbicara dengan Tania Millest, salah satu content creator dari kalangan Gen Z. Ia mengatakan tentang School of Swipe yang dinilai sangat membantu, berwawasan luas, dan patut dicoba.
“Panduan online yang dihadirkan sangat membantu para member untuk memaksimalkan penggunaan Tinder dan fitur-fiturnya, serta menjangkau match yang potensial melalui tinder. Kalau aku tahu ini dari sebelumnya, aku sudah pasti akan menerapkan tips-tips yang dihadirkan. Karena berguna buat mereka yang masih memiliki kendala saat bertemu dengan orang baru,” ujar Tania.
6. Menekankan pada silabus yang relevan dan praktis
Saat ditanya seberapa besar School of Swipe berefek pada keberhasilan pengguna menemukan pasangan yang cocok untuknya, Tinder mengatakan bahwa fitur tersebut cukup baik dalam membawa keberhasilan.
“Ketika kami berbicara dengan para member Tinder di Indonesia yang telah melihat School of Swipe, mereka menginfokan kami bahwa School of Swipe merupakan sumber daya yang bagus untuk pertanyaan yang selalu ada di benak mereka selama ini, dan belum menemukan saran yang sesuai dengan situasi mereka,” kata Papri Dev.
Tips dan insights Tinder hadir untuk mengatasi masalah anak muda dalam berkencan berdasarkan survei tahunan yang telah mereka lakukan di berbagai negara. Tinder juga berbicara dengan pakar dan dating coaches untuk mengumpulkan informasi yang bermanfaat. Intinya, silabus yang dihadirkan oleh School of Swipe menekankan relevansi dan kepraktisan dalam segala hal.
7. Jelaskan fitur keamanan Tinder
Keamanan menjadi salah hal yang paling diutamakan dalam hal aplikasi dan kencan. Tinder pun tak melupakan hal tersebut. Member Tinder dapat mengakses banyak fitur keselamatan pada aplikasi, dan terkait hal ini School of Swipe juga mempromosikan kesadaran akan fitur-fitur tersebut para member dapat memanfaatkannya dengan baik.
Bertemu orang baru memang menyenangkan, tetapi berhati-hati dan sadar tentang keputusan yang diambil juga nggak kalah penting. Beberapa fitur keamanan yang dijelaskan pada School of Swipe antara lain:
- Unmatch and reporting – dapat digunakan oleh member untuk melaporkan hal-hal mencurigakan yang membuat mereka merasa tidak nyaman. Dijelaskan dalam “Silabus Keselamatan”.
- Blokir – Jika member ingin menghindari bertemu orang di Tinder, fitur Blokir siap membantu mereka; cukup bagikan daftar kontak, dan member tidak akan pernah bertemu orang tersebut di Tinder. Fitur ini dijelaskan dalam “Silabus Kelas Aplikasi”.
8. Dapat diakses semua member Tinder
Nggak perlu khawatir dalam mengakses School of Swipe. Fitur kursus kencan ini tersedia untuk semua anak muda lajang terlepas dari subscription aplikasimu. Ini dibuat dengan akses semudah mungkin karena Tinder ingin menjadikan platform edukasinya seinklusif mungkin.
9. Bertujuan membantu member percaya diri
ketika ditanya apa yang menjadi tujuan Tinder membuat fitur kursus ini, Papri Dev menjawab bahwa tujuan mereka adalah untuk selalu membantu anak muda lajang yang ingin dan bersemangat untuk bertemu orang baru dan menciptakan hubungan yang bermakna.
“Kami suka mengatakan bahwa ‘Semuanya dimulai lewat Swipe’—baik itu persahabatan atau hubungan yang sukses ke jenjang berikutnya—tetapi masih banyak anak muda yang belum yakin ke mana harus pergi atau dengan siapa mereka harus bertanya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan berkencan. Jadi kami berharap School of Swipe dapat membantu mereka agar merasa lebih percaya diri dalam perjalanan kencan mereka,” kata Papri penuh harap.
10. Ada banyak fitur baru lainnya
Tinder dikenal terus melakukan inovasi produk yang bermanfaat bagi para member. Pada awal tahun ini saja, Tinder merilis fitur Relationship Goals, yang memberikan kontrol lebih besar atas interaksi yang dibangun oleh para member, dan memungkinkan mereka untuk match dengan member lain yang memiliki tujuan hubungan yang sama.
Tinder baru-baru ini juga mengumumkan pembaruan dalam proses Verifikasi Foto, yang menyertakan video selfie untuk autentikasi yang lebih baik. Member dengan Foto Terverifikasi sekarang dapat meminta match mereka untuk melakukan hal yang sama, yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak kontrol atas interaksi yang mereka bangun. Member dengan Foto Terverifikasi juga dapat memilih untuk hanya menerima pesan dari member yang sudah melakukan Verifikasi Foto juga. Pembaruan ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan mendorong autensitas di antara member.
Tinder juga memiliki Mode Musik, yang terintegrasi dengan Spotify dan memungkinkan member untuk memilih Anthem—atau lagu yang mewakili diri mereka—untuk diputar di profil.
Itulah 10 fakta tentang Tinder School of Swipe, fitur baru Tinder yang dibocorkan oleh Vice President APAC Communications Tinder, Papri Dev. Kamu sudah coba fiturnya belum?